MAKALAH
Situasi
dan Kondisi Kerajaan-Kerajaan Islam Di Indonesia Ketika Belanda
Datang dan Penetrasi Politik Belanda
Disusun
Oleh : SHOLIKIN DALIL
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH KLATEN
(
STAIM KLATEN )
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan
puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul:
“Situasi
dan Kondisi Kerajaan-Kerajaan Islam Di Indonesia Ketika Belanda
Datang dan Penetrasi Politik Belanda”
Penulis menyadari
bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan
Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu
dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Tim penulis
menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh
karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah
ini.Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat
amien.
Klaten,
28 April 2012
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekian
ratus tahun telah berlalu sejak musafir pedagang muslim mulai
menginjakkan kakinya di bumi nusantara, kemudian membangun komunitas
islam pertama (sebagaimana terbukti adanya batu-batu nisan) sampai
akhirnya membentuk pusat-pusat kekuasaanya,yang berbentuk
kerajaan-kerajaan. Sekian ratus tahun sejarah itu telah dalam proses
dinamika waktu. Dan islam adalah juga konsep sejarah yang
terlibat.islam adalah impian para pedagang /penyebar islam, kemudian
menjadi cita-cita akhirnya menjadi sebuah kenyataan dengan
terbentuknya kerjaan islam. Meskipun terusik oleh hegemoni
kolonialisme barat kenyataan itumakin menjadi cita-cita sehingga
pecah perlawanan terhadap kolonialisme barat (belanda)yang mengusikya
lalu menjadi kenyataan baru yang melahirkan cita-cita dan begitu
seterusnya sampai sekarang.
Sejarah
merupakan catatan yang berusaha merekonstruksi hari lampau yang harus
di bahas secara cermatdan jujur untuk mendapatkan fakta sejarah yang
tersembunyi. Karena dari pengalaman sejarah kita dapat bercermin dan
mendapat I'tibar dalam menata dan mengatur serta memperjuangkan islam
di masa kini dan mendatang.
Oleh
Karen itulah sejarah islam di pelajari namun pemakalah hanya membahas
sub bab diantara beberapa subbab yang di bahassebagai tugas kelompok
dengan judul " kerajaan
islam pada masa penjajahan belanda ".
B. Rumusan
Masalah
1) Bagaimana situasi
dan kondis kerajaan–kerjaan islam di Indonesia ketika belanda
datang?
2) Apa yang
melatarbelakangi belanda datang ke Indonesia?
3) Apa yang
dilakukan belanda terhadap nusantara ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Situasi dan
Kondisi Kerajaan-Kerajaan Islam Di Indonesia Ketika Belanda Datang
Keadaan
kerajaan-kerajaan islam menjelang datangnya Belanda di akhir abad ke
16 dan awal abad ke 17 ke indonesia berbeda-beda bukan hanya
berkenaan dengan kemajuan politik, tetapi juga proses
islamisasinya.Di Sumatera,penduduk sudah islam sejak tiga
abad,sementara di Maluku dan Sulawesi proses islamisasi baru saja
berlangsung.
Di Sumatra, setelah
malaka jatuh ketangan portugis percaturan politik di kawasan selat
malaka merupakan pertjuangan segitiga: Aceh, Portugis, dan Johor.
Pada abad ke16 tampaknya aceh menjadi dominan terutama karena para
pedagang muslim menghindar dari malaka dan memilih aceh sebagai
pelabuhan transit. Selain itu ekspansi aceh ketika itu berhasil
menguasai perdagangan pantai barat Sumatra. Ketika itu aceh memang
sedang berada dalam masa kejayaan dibawah pimpinan Sultan Iskandar
Muda. Dan ketika sultan iskandar muda telah wafat kemudian di
gantikan oleh Sultan Iskandar Tsani. Sultan ini masih mampu
mempertahankan kebesaran aceh. Setelah ia meninggal dunia aceh secara
bedrturut-turut di pimpin oleh tiga orang wanita selama 59 tahun.
Ketika itulah aceh mulai mengalami kemunduran.
Di jawa, pusat
kerajaan islam sudah pindah dari pesisir kedalam, yaitu dari Demak ke
Pajang kemudian Ke Mataram. Berpindahnya pusat pemerintahan itu
membawa pengaruh besar yang sangat menentukan perkembangan sejarah
islam di Jawa.
Pengaruh
Perkembangan Sejarah Islam di Jawa diantaranya adlah sbb:
- Kekuasaan dan sistem politik didasarkan atas asas agraris.
- Peranan daerah pesisir dalam perdagangan dan pelayaran mundur.
- Terjadinya pengeseran pusat-pusat perdagangan dalam abad ke-17 dengan segala akibatnya.
Sebagai mana
disebutkan seluruh Jawa Timur praktis sudah didalam kekuasaan
Mataram,yang ketika itu dibawah Sultan Agung.Pada Masa pemerintahan
Sultan Agung inilah kontak-kontak bersenjata antar kerajaan Mataram
dan VOC Mulai terjadi.
Meskipun ekspansi
Mataram telah menghancurkan kota-kota pesisir dan mengakibatkan
perdagangan setengahnya menjadi lumpuh,namunsebagai penghasil utama
pengekspor beras,posisis mataram dalamjaringan perdaganagan di
Nusantara masih ber pengaruh.
Sementara itu di
Banten, di pantai Jawa Barat muncul sebagai simpul penting antara
lain karena perdagangan adanya dan tempat penampungan pelarian dari
pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mrosotnya peran
pelabuhan-pelabuhan Jawa Timur akibat politik mataram dan munculnya
makasar sebnagai pusat perdagangan membuat jaringan perdagangan dan
rute pelayaran dagang di Indonesia bergeser.Kalau di awal abat ke-16
rute yang ditempuh ialah Maluku – Jawa – Selat Malaka,maka
diakhir abad itu menjadi Maluku - Makassar - Selat Sunda.Sehubungan
dengan perubahan itu Banten dan Sebagainya,Sunda Kelapa,Bertambah
setrategis.
Di sulawesi, pada
akhir ke 16 pelabuhan makasar berkembang dengan pesat.Lantaran Memang
Strategis,yaitu tempat persinggahan ke
Maluku,Filipina,Cina,Patani,Kepulauan Nusa Tengara dan kepulauan
Indonesia bagian barat akan tetapi ada factor- factor historis lain
yang mempercepat perkembangan itu.
Faktor-faktor
Historis yang mempercepat perkembanagan :
- Pendudukan Malaka oleh Portugis mengakibatkan terjadinya migrasi pedagang Melay,antara lain ke Makassar.
- Arus migrasi Melayu bertambah besar setelah Aceh Mengadakan Ekspedisi terus menerus di johor dan pelabuhan-pelabuhan di Semenanjung Melayu.
- Blockade Belanda terhadap Malaka dihindari oleh pedaganag-pedagang,baik Indonesia maupun India,Asia Barat dan Asia Timur.
- Merosotnya pelabuhan Jawa Timur mengakibatkan fungsinya diambil oleh Pelabuan makasar.
- Usaha Belanda Memonopoli perdaganagan rempah-rempah di Maluku membuat menmuat Makassar mempnyai kedudukan sentral bagi perdagangan antar Malaka dan Maluku
Dari
Faktor-faktor diatas membuat pasar berbagai macam barang menjadi
berkembang disana.Sementara itu Maluku Banda,Seram dan Ambon sebagai
pangkal atau ujung perdaganagan rempah-rempah yang menjadi sasaran
pedagang Barat yang ingin menguasainya dengan politik monopoli
lainya.
Ternate
dan Tidore dapat terus dan berhasil mengelakkan dominasi total dari
Portugis dan Spanyol namun ini mendapat ancaman dari belanda yang
datang kesana.
B. Latar Belakang
Kedatangan Belanda, VOC, Hindia Belanda
Tujuan Belanda
datang ke Indonesia, untuk mengembangankan usaha perdangan, yaitu
mendapatkan rempah-rempah yang mahal harganya di Eropa. Dan perseruan
Amsterdam mengirim beberapa armada kapal dagangannya ke Indonesia,
dan diikuti banyak perseroan lain yang juga ingin berdagang dan
berlayar ke Indonesia. Kemudian perseroan-perseroan itu bergabung dan
di sahkan oleh Staten
General Republik dengn
satu piagam yang memberi hak kusus untuk berdagang, berlayar dan
memegang kekuasaan di kawasan Kepulauan Nusantara. Perseroan itu
bernama VOC.
Dalam usaha
mengembangkan usaha perdagangannya. VOC nampak ingin melakukan
Monopoli, karena itu, aktivitas ingin menguasai perdagangan Indonesia
menimbulkan perlawanan pedagang-pedagang pribumi karena merasa
terancam. Pada tahun 1798 VOC dibubarkan karena sebelumnya pada 1795
izin operasinya di cabut. Dibubarkannya VOC disebabkan beberapa
factor. Dengan bubarnya VOC pada pergantian abad ke 18 secara resmi
Indonesia berpindah ketangan pemerintahan Belanda, karena
pemerintahan belanda memanfaatkan daerah jajahan untuk memberi
keuntungan sebanyak-banyaknya kepada negri induk, guna menanggulangi
masalah ekonomi Belanda yang sedang mengalami kebangkrutan akibat
perang. Pada tahun 1830 pemerintah hindia-belanda menjalankan system
tanam paksa. Dan pada tahun 1901 belanda menerapkan politik etis atau
politik balas budi.
1. Proses dan tujuan kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia
Ekspedisi Belanda
pertama menuju Indonesia terjadi pada tahun 1596 di bawah pimpinan
Cornelis de Houtman. Keberangkatan ekspedisi Belanda berpedoman
kepada buku Itinerario (garis perjalanan) karya Jan Huygen van
Linschoten. Ekspedisi Belanda yang pertama berhasil mendaratkan
rombongannya di pelabuhan Banten. Rombongan pertama Belanda ini tidak
membuahkan hasil yang diharapkan. Mereka diusir penduduk pesisir
Banten, sebab mereka bersikap kasar dan sombong. Pulanglah ekspedisi
pertama ini dengan tangan kosong. Meskipun gagal, mereka telah
membuka jalan bagi ekspedisi berikutnya untuk datang ke Indonesia.
Pada tahun 1598 Belanda melakukan ekspedisi kedua ke Indonesia
dipimpin Jacob van Neck.
2.
LATAR BELAKANG KEDATANGAN BELANDA
Pada mulanya
pedagang-pedagang Belanda yang berpusat di Rotterdam membeli
rempah-rempah dari Lisabon.Pada waktu itu Belanda masih dalam
penjajahan Spanyol,kemudian terjadilah perang 80 tahun,dan berhasil
melepaskan Belanda terhadap Spanyol,serta menjadikan William
Van Oranye sebagai
pahlawan kemerdekaan Belanda.
Pada
tahun 1580 Raja Philip dari Spanyol naik tahta,ia berhasil
mempersatukan Spanyol dan Portugis ,Akibatnya Belanda tidak dapat
lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon yang sedang dikuasai
Spanyol,hal itulah yang mendorong Belanda mulai mengadakan
penjelajahan samudera untuk mendapatkan daerah asal rempah-rempah.
Perjalanan
belanda ke indonesia Pada tahun
1595 Linscoten
berhasil
menemukan tempat-tempat di P.Jawa yang bebas dari tangan Portugis dan
banyak menghasilkan rempah-rempah untuk diperdagangkan,Peta yang
dibuat oleh Linscoten
diberi
nama
Interatio
yang artinya keadaan didalam atau situasi di Indonesia.
Pada
tahun 1595,bulan April Cornelius
de Houtman dan
De
Keyzer
dengan 4 buah kapal memimpin pelayaran menuju Nusantara dengan Route
: Belanda-Pantai barat Afrika-Tanjung Harapan-Samudera Hindia-Selat
Sunda-Banten,selama pelayarannya itu selalu menjauhi Route pelayaran
Portugis,dan tidak singgah ke India-Malaka.
Pada
bulan Juni 1596 pelayarannya berhasil berlabuh di Banten,dan
pada mulanya kedatangannya mendapat sambutan baik dari masyarakat
Banten.Kedatangan Belanda diharapkan dapat memajukanperdagangan dan
dapat membantu usaha penyerangan ke Palembang yang dipimpin oleh raja
Maulana Muhammad,akan tetapi sikap De Houtman semakin kaku dalam
perdagangan (hanya mau membeli rempah-rempah pada musim panen dan
membeli melalui pejabat atau cina perantara,akhirnya Ia ditangkap dan
dibebaskan setelah membayar uang tebusan kemudian meninggalkan
Banten.
3.Latar
Belakang Berdirinya VOC
Setelah
kebarhasilan yang didapat oleh cornelis De houtman maka mendorong
ekpedisi-ekpedisi lainya untuk menuju kepulauan
rempah-rempah.Mulailahzaman yang dikenal dengan zaman
pelayaran-pelayaran liar atau tak teratur,yaitu ketika
perusahaan-perusahaan
ekpedisi
belanda bersaing berjuang keras untuk memperoleh bagian dari
rempah-rempah Indonesia.Pada tahun 1598 dua puluh dua buah kapal
milik 5 perusahaan yang berbeda mengadaka pelayaran.Armada
dibawah pimpinan Jacob Van Neck yang pertama kali tiba di
Kepulauan rempah-rempah Maluku pada 1599.Keuntungan berlipat ganda
yang diperoleh dari hasil pelayaran ini maka mendorong
pelayaran-pelayaran yang berikutnya sehingga banyak diantara para
pelayar yang saling bersaing .Pada waktu itu ada empat perwakilan
dagang Belanda yang bersaing di Banten ,persaingan diseluruh wilayah
Indonesia juga terjadi sehingga menyebabkan naiknya harga dan
bertambah banyaknya pengiriman ke Eropa ,sehingga mengakibatkan
semakin kecil keuntungan yang didapat .Pada tahun 1598 parlemen
Belanda mengajukan sebuah usulan supaya perseroan-perseroan yang
saling bersaing itu sebaiknya mengabungkan kepentingan mereka
masing-masing kedalam suatu Fusi..Disamping itu mereka harus harus
menghadapi persaingan dengan Portugis,Spanyol dan Inggris.Akibatnya
mereka saling menderita kerugian,lebih lebih dengan sering terjadinya
perampokan perampokan oleh bajak laut.Hali ini tentu akan menimbulkan
dampak buruk bagi sesama pedagang Belanda.Oleh sebab itu atas
prakarsa Pangeran Maurits dan Johan van Olden
Barnevelt pada tahun 1602 kongsi-kongsi dagang Belanda
dipersatukan menjadi sebuah kongsi dagang besar yang diberinama VOC
(Verenigde Oost Indesche Compagnie ) atau ‘Persekutuan
Maskapai Perdagangan Hindia Timur’, pengurus pusat VOC terdiri
dari 17 orang. VOC membuka kantor pertamanya di Banten yang dikepalai
oleh Francois
Witter .Kepentingan
yang bersaing itu diwakili oleh system majelis untuk enam
wilayah dinegeri Belanda.Setiap majelis mempunyai sejumlah direktur
yang telah disetujui ,yang seluruhnya berjumlah 17 orang yang
disebut sebagai Heeren XVII(Tuan Tuan Tujuh Belas).Oleh karena
Amsterdam memiliki peranan yang sangat besar ,maka wilayah ini diberi
jatah delapan orang dari ketujuh belas direktur dan markas besar VOC
juga berada disitu.
4.Hak-hak
Istimewa
Dalam
menjalankan misi-misinya VOC mempunyai hak-hak yang sangat istimewa
bahkan hamper seperti sebuah Negara yang berdaulat.Hak-hak
istimewa tersebut disebut atau lebih dikenal dengan Hak Oktroi,hak
tersebut diberikan oleh parlemen Belanda. Hak yang dimiliki oleh VOC
ini memang sangat istimewa karena dengan hak ini mereka bisa leluasa
untuk melakukan berbagai hal yang berhubungan dengan perdagangan
maupun penguasaan wilayah.
Hak
–hak tersebut meliputi:
• Hak
monopoli untuk berdagang dan berlayar di wilayah sebelah timur
Tanjung Harapan dan sebelah barat Selat Magelhaens serta menguasai
perdagangan untuk kepentingan sendiri;
• Hak
kedaulatan (soevereiniteit) sehingga dapat bertindak layaknya suatu
negara untuk:
1.
memelihara angkatan perang,
2.
memaklumkan perang dan mengadakan perdamaian,
3.
mendirikan Benteng
4.
merebut dan menduduki daerah-daerah asing di luar Negeri Belanda,
5.
memerintah daerah-daerah tersebut,
6.
menetapkan/mengeluarkan mata-uang sendiri, dan
7.
memungut pajak
8.
memberi pengadilan
dan mengangkat pegawai-pegawainya
VOC merupakan
organisasi milik Belanda ,akan tetapi sebagian personilnya bukanlah
orang Belanda ,para petualang,gelandangan,penjahat,dan orang-orang
yang bernasib jelek dari eropalah yang mengucapkan sumpahsetia
Ketidakberdayagunaan ,ketidakjujuran,nepotisme,dan alkoholisme
tersebar luas dikalangan VOC. Terjadi banyak kekejaman yang menurut
pemikiran modern sangat menjijikan.
Untuk menangani
secara lebih tegas urusan-urusan VOC di Asia ,maka pada tahun 1610
diciptakan jabatan gubernur Jendral.Untuk mencegah kemungkinan
kekuasaan gubernur Jendral bersifat despotism aka dibentuklah
Dewan Hindia. Untuk menasehati dan mengawasinya.alaupun Tuan-tuan
XVII massih memegang seluruh kekuasaan serta mengangkat dan
memecat gubernur jenderal,tetapi rampak jelas bahwa kegiatan-kegiatan
di Asia mulai tahun 1610 sebagian besar ditentukan oleh gubernur
Jenderal.
Dalam perjalanan
selanjutnya VOC berhasil menguasai perdagangan di hampir seluruh
wilayah Indonesia.Berbagai jenis rempah-rempah mereka monopoli.Para
penduduk harus menjual hasil panen mereka kepada VOC dengan harga
yang telah ditentukan oleh mereka yang tentunya sangat
murah.VOC melarang penjualan rempah-rempah kepihak lain.Tindakan
sewenang-wenang VOC ini tentunya telah terlebih dahulu mendapat izin
atau pengakuan oleh pengusa setempat.
VOC
terlebih dahulu menguasai atau mengalahkan penguasa setempat dengan
cara apapun misalnya dengan politik adu domba.Mereka saling mengadu
domba para penguasa akibatnya mereka saling berperang dan VOC tampil
seolah-olah sebagai pahlawan atau pihak penengah yang membantu salah
satu pihak dan pada akhirya VOC mendesak diberikan imbalan missal
imbalan memonopoli perdagangan .Dengan persenjataan yang lebih modern
VOC tak jarang melakukakan penyerangan kedaerah tertentu. Walupun
melakukan perlawanan namun karena kalah setrategi dan persenjataan
mereka harus menyerah dan menerima segala persyaratan yang diajukan
oleh VOC.
5.Dibubarkanya
VOC
Sejak
tahun 1780-an terjadi peningkatan biaya dan menurunnya hasil
penjualan,yang menyebabkan kerugian perusahaan dagang tersebut. Hal
ini disebabkan oleh korupsi, kolusi dan nepotisme yang dilakukan oleh
para pegawai VOC di AsiaTenggara, dari pejabat rendah hingga pejabat
tinggi, termasuk para residen.Misalnya beberapa residen Belanda
memaksa rakyat untuk menyerahkan hasil produksi kepada mereka dengan
harga yang sangat rendah, dan kemudian dijuallagi kepada VOC melalui
kenalan atau kerabatnya yang menjadi pejabat VOCdengan harga yang
sangat tinggi.
Karena
korupsi, lemahnya pengawasan administrasi dan kemudian konflik dengan
pemerintah Belanda sehubungan dengan makin berkurangnya keuntungan
yang ditransfer ke Belanda karena dikorupsi oleh para pegawai VOC di
berbagai wilayah, maka kontrak VOC yang jatuh tempo pada 31 Desember
1979 tidak diperpanjang lagi dan secara resmi dibubarkan tahun 1799.
Setelah dibubarkan, plesetan VOC menjadi Vergaan Onder
Corruptie(Hancur karena korupsi).Setelah VOC dibubarkan,
daerah-daerah yang telah menjadi kekuasaan VOC,diambil alih -termasuk
utang VOC sebesar 134 juta gulden- oleh PemerintahBelanda, sehingga
dengan demikian politik kolonial resmi ditangani sendiri
olehPemerintah Belanda. Yang menjalankan politik imperialisme secara
sistematis,dengan tujuan menguasai seluruh wilayah, yang kemudian
dijadikan sebagaidaerah otonomi yang dinamakan
India-Belanda(Nederlands-Indiƫ) di bawah pimpinan seorang Gubernur
Jenderal.Gubernur Jenderal VOC terakhir, Pieter Gerardus van
Overstraten(1797-1799),menjadi Gubernur Jenderal Pemerintah
India-Belanda pertama (1800-1801).
Pada tahun 1602
Belanda mendirikan kongsi dagang yang bernama Vereenigde
Oost-Indische Company (VOC) atau Persekutuan Perusahaan Hindia Timur
dengan tujuan sebagai berikut:
a.Menghilangkan persaingan yang akan merugikan para pedagang Belanda.
b.Menyatukan tenaga untuk menghadapi saingan dari bangsa Portugis dan pedagang lainnya diIndonesia.
c. Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Spanyol.
Setelah berhasil mendirikan VOC,kelompok pedagang Belanda ini menjadi tertarik untuk menguasai daerah-daerah di Nusantara.Sebagai langkah pertama,VOC berusaha merebut Maluku dari kekuasaan Portugis.Pada tahun 1605 dengan mudah VOC dapat merebut benteng Portugis di Ambon.Benteng ini kemudian diberi nama Victoria.Peristiwa ini menjadi tonggak pertama penjajahan Belanda di Indonesia. Setelah berhasil menguasai Ambon,pada tahun 1609 VOC mengangkat gubernur jenderal pertama,Pieter Both.Selanjutnya VOC mengincar Jayakarta.VOC ingin mendirikan pusat kekuasaan dan pemerintahannya di wilayah itu. Ketika VOC dipimpin gubernur jenderal kedua Jan Pieterszoon Coen,Jayakarta diserang dan dibakarnya.Di atas reruntuhan kota ini didirikan kota baru dengan nama Batavia pada tahun 1619.Mulai saat itu,VOC dapat mengawasi segala gerak-gerik pelayaran di Selat Sunda dan Selat Malaka,serta dapat melakukan konsolidasi dalam upaya menaklukkan seluruh wilayah nusantara.
a.Menghilangkan persaingan yang akan merugikan para pedagang Belanda.
b.Menyatukan tenaga untuk menghadapi saingan dari bangsa Portugis dan pedagang lainnya diIndonesia.
c. Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Spanyol.
Setelah berhasil mendirikan VOC,kelompok pedagang Belanda ini menjadi tertarik untuk menguasai daerah-daerah di Nusantara.Sebagai langkah pertama,VOC berusaha merebut Maluku dari kekuasaan Portugis.Pada tahun 1605 dengan mudah VOC dapat merebut benteng Portugis di Ambon.Benteng ini kemudian diberi nama Victoria.Peristiwa ini menjadi tonggak pertama penjajahan Belanda di Indonesia. Setelah berhasil menguasai Ambon,pada tahun 1609 VOC mengangkat gubernur jenderal pertama,Pieter Both.Selanjutnya VOC mengincar Jayakarta.VOC ingin mendirikan pusat kekuasaan dan pemerintahannya di wilayah itu. Ketika VOC dipimpin gubernur jenderal kedua Jan Pieterszoon Coen,Jayakarta diserang dan dibakarnya.Di atas reruntuhan kota ini didirikan kota baru dengan nama Batavia pada tahun 1619.Mulai saat itu,VOC dapat mengawasi segala gerak-gerik pelayaran di Selat Sunda dan Selat Malaka,serta dapat melakukan konsolidasi dalam upaya menaklukkan seluruh wilayah nusantara.
C.
Penetrasi Politik Belanda
VOC sejak semula
memang diberi izin oleh pemerintah belanda untuk melakukan kegiatan
politik dalam rangka mendapatkan hak monopoli dagang di Indonesia.
Oleh karena itu, VOC dibantu oleh kekuatan militer dan armada tentara
serta hak-hak yang bersifat kenegaraan mempunyai wilayah mengadakan
perjanjian politik, dan sebagainya. Dengan perlengkapan yang lebih
maju VOC, melakukan politik ekspansi. Dengan kata lain abad ke 17 dan
18 adalah priode ekspansi dan monopoli dalam sejarah kolonial di
Indonesia. Menjelang akhir abad ke 18 ekspansi di wilayah iniberhasil
di jawa. Sejak awal Belanda melihat bahwa dalam jaringan perdagangan
di Indonesia bagian barat, kedudukan Malaka, Johor, dan Banten adalah
sangat penting. Mereka berpendapat, pelabuhan-pelabuhan itu harus
dikuasai. Akhirnya, mereka memilih Jakarta, daerah yang paling lemah,
sebagai basis kegiatannya.
Sultan agung
sejak semula sudah melihat bahwa belanda adalah ancaman.Pada tahun
1628 dan 1629,mataram dua kali melakukan serangan ke batavia, tetapi
gagal,masuknya pengaruh belanda ke pusat kekuasaan mataram adalah
karena amangkurat II (1677-1703) meminta bantuan vocuntuk memadamkan
pemberontakan trunojoyo,adipati madura,dan pemberontakan kerajaan.
Hubungan belanda
dengan banten menjadi runcing ketika sultan ageng tirtayasa naik
tahta tahun 1651. ia sangat memusuhi belanda, karena belanda
dipandangnya menghalangi usaha banten memajukan dunia perdagangan.
Pada tahun 1656,dua kali kapal Belanda diraampas Banten, tetapi itu
tidak menimbulkan perang terbuka antara dua pelah pihak. Anak Sultan
Ageng Tirtayassa, Sultan Haji, yang di angkat menjadi Sultan Muda
tahun 1676,ternyata tidak menyenangi sikap politik ayahnya yang
memusuhi Belanda. Ia ingin mengadakan hubungan baik dengan orang
Barat ini. Pada 27 Februari 1682,Sultan Agung Tirtayasa menyerang
Surosowan.
Sementara itu,
sebagai dua kerajaan yang selalu bersaing,Gowa-Tallo dan Bone, terus
terlibat konflik, meskipun sewaktu-waktuterhenti. Ketika terjadi
pertentangan mengenai monopoli antara Gowa dan VOC,Sultan Gowa,
Sultan Haanuddin, mengambil langkah mengadakan pengawasan ketat
terhadap Bone dan mengerahkan tenaga kerja untuk memperkuat
pertahanan Makasar. Dalam pertempuran antara Gowa dan Bone, Bone
mengalami kekalahan besar.Orang-orang Bugis kemudian bersatu di bawah
pimpinan Arung Palaka untuk melawan Makassar.VOC mendapat keuntungan
besar dari persekutuan orang-orang itu, persekutuan Soppeng dan Bone,
bahkan Belanda juga berhasil mengajak Ternate untuk terlibat dalam
peperangan melawan Makassar.Dalam peperangan itu Makasar mengalami
mengalami kekalahan.Konfrontasi antara Makasar dan VOC baru terakhir
setelah diadakan genjatan pada tanggal 6 November 1667.
Penetrasi politik
belanda juga terjadi di kerajaan banjarmasin. Belanda pertama kali
datang ke kerajaan ini pada abad ke 17. untuk memperkokoh
kedudukannya belanda mengangkat seorang gubernur di daerah itu. Ini
berarti secara de
facto,
belanda sudah menjadi penguasa politik. Ini pula yang menjadi latar
belakang terjadinya perang banjarmasin yang di pimpin pangeran
Antarsari.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keadaan
kerajaan-kerajaan islam menjelang datangnya Belanda di akhir abad ke
16 dan awal abad ke 17 ke indonesia berbeda-beda bukan hanya
berkenaan dengan kemajuan politik, tetapi juga proses islamisasinya
Tujuan Belanda
datang ke Indonesia, untuk mengembangankan usaha perdangan, yaitu
mendapatkan rempah-rempah yang mahal harganya di Eropa, sampai tujuan
itu berubah yaitu menguasai Indonesia.
Penetrasi
politik di lakukan VOC dibantu oleh kekuatan militer dan armada
tentara serta hak-hak yang bersifat kenegaraan mengadakan perjanjian
politik untuk melakukan politik ekspansi.
B. Saran
Kita, sebagai
generasi penerus perjuangan islam, tidaklah pantas menelantarkan
sejarah, karena dengan sejarah kita bias belajar dari pejuang-pejuang
masa lampau untuk di jadikan pelajaran dan pengalaman dalam
menghadapi berbagai tantangan zaman sebab experience is the best
teacher. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
Yatim, Badri. 1993 .
Sejarah
Peradaban Islam.
Jakarta: PT Raja Gravindo Persada
Abdullah, Taufiq dan
Hisyam, Muhammad. 2003. Sejarah
Umat islam Indonesia.
Jakarta
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar