Rabu, 09 Mei 2012

Situasi dan Kondisi Kerajaan-Kerajaan Islam Di Indonesia Ketika Belanda Datang dan Penetrasi Politik Belanda


MAKALAH

Situasi dan Kondisi Kerajaan-Kerajaan Islam Di Indonesia Ketika Belanda Datang dan Penetrasi Politik Belanda











Disusun Oleh : SHOLIKIN DALIL




SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH KLATEN
( STAIM KLATEN )


KATA PENGANTAR

          Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul:
Situasi dan Kondisi Kerajaan-Kerajaan Islam Di Indonesia Ketika Belanda Datang dan Penetrasi Politik Belanda
            Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
            Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat amien.
Klaten, 28 April 2012
Penulis














BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekian ratus tahun telah berlalu sejak musafir pedagang muslim mulai menginjakkan kakinya di bumi nusantara, kemudian membangun komunitas islam pertama (sebagaimana terbukti adanya batu-batu nisan) sampai akhirnya membentuk pusat-pusat kekuasaanya,yang berbentuk kerajaan-kerajaan. Sekian ratus tahun sejarah itu telah dalam proses dinamika waktu. Dan islam adalah juga konsep sejarah yang terlibat.islam adalah impian para pedagang /penyebar islam, kemudian menjadi cita-cita akhirnya menjadi sebuah kenyataan dengan terbentuknya kerjaan islam. Meskipun terusik oleh hegemoni kolonialisme barat kenyataan itumakin menjadi cita-cita sehingga pecah perlawanan terhadap kolonialisme barat (belanda)yang mengusikya lalu menjadi kenyataan baru yang melahirkan cita-cita dan begitu seterusnya sampai sekarang.
Sejarah merupakan catatan yang berusaha merekonstruksi hari lampau yang harus di bahas secara cermatdan jujur untuk mendapatkan fakta sejarah yang tersembunyi. Karena dari pengalaman sejarah kita dapat bercermin dan mendapat I'tibar dalam menata dan mengatur serta memperjuangkan islam di masa kini dan mendatang.
Oleh Karen itulah sejarah islam di pelajari namun pemakalah hanya membahas sub bab diantara beberapa subbab yang di bahassebagai tugas kelompok dengan judul " kerajaan islam pada masa penjajahan belanda ".
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana situasi dan kondis kerajaan–kerjaan islam di Indonesia ketika belanda datang?
2) Apa yang melatarbelakangi belanda datang ke Indonesia?
3) Apa yang dilakukan belanda terhadap nusantara ?










BAB II
PEMBAHASAN
A. Situasi dan Kondisi Kerajaan-Kerajaan Islam Di Indonesia Ketika Belanda Datang
Keadaan kerajaan-kerajaan islam menjelang datangnya Belanda di akhir abad ke 16 dan awal abad ke 17 ke indonesia berbeda-beda bukan hanya berkenaan dengan kemajuan politik, tetapi juga proses islamisasinya.Di Sumatera,penduduk sudah islam sejak tiga abad,sementara di Maluku dan Sulawesi proses islamisasi baru saja berlangsung.
Di Sumatra, setelah malaka jatuh ketangan portugis percaturan politik di kawasan selat malaka merupakan pertjuangan segitiga: Aceh, Portugis, dan Johor. Pada abad ke16 tampaknya aceh menjadi dominan terutama karena para pedagang muslim menghindar dari malaka dan memilih aceh sebagai pelabuhan transit. Selain itu ekspansi aceh ketika itu berhasil menguasai perdagangan pantai barat Sumatra. Ketika itu aceh memang sedang berada dalam masa kejayaan dibawah pimpinan Sultan Iskandar Muda. Dan ketika sultan iskandar muda telah wafat kemudian di gantikan oleh Sultan Iskandar Tsani. Sultan ini masih mampu mempertahankan kebesaran aceh. Setelah ia meninggal dunia aceh secara bedrturut-turut di pimpin oleh tiga orang wanita selama 59 tahun. Ketika itulah aceh mulai mengalami kemunduran.
Di jawa, pusat kerajaan islam sudah pindah dari pesisir kedalam, yaitu dari Demak ke Pajang kemudian Ke Mataram. Berpindahnya pusat pemerintahan itu membawa pengaruh besar yang sangat menentukan perkembangan sejarah islam di Jawa.
Pengaruh Perkembangan Sejarah Islam di Jawa diantaranya adlah sbb:
  1. Kekuasaan dan sistem politik didasarkan atas asas agraris.
  2. Peranan daerah pesisir dalam perdagangan dan pelayaran mundur.
  3. Terjadinya pengeseran pusat-pusat perdagangan dalam abad ke-17 dengan segala akibatnya.

Sebagai mana disebutkan seluruh Jawa Timur praktis sudah didalam kekuasaan Mataram,yang ketika itu dibawah Sultan Agung.Pada Masa pemerintahan Sultan Agung inilah kontak-kontak bersenjata antar kerajaan Mataram dan VOC Mulai terjadi.
Meskipun ekspansi Mataram telah menghancurkan kota-kota pesisir dan mengakibatkan perdagangan setengahnya menjadi lumpuh,namunsebagai penghasil utama pengekspor beras,posisis mataram dalamjaringan perdaganagan di Nusantara masih ber pengaruh.
Sementara itu di Banten, di pantai Jawa Barat muncul sebagai simpul penting antara lain karena perdagangan adanya dan tempat penampungan pelarian dari pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mrosotnya peran pelabuhan-pelabuhan Jawa Timur akibat politik mataram dan munculnya makasar sebnagai pusat perdagangan membuat jaringan perdagangan dan rute pelayaran dagang di Indonesia bergeser.Kalau di awal abat ke-16 rute yang ditempuh ialah Maluku – Jawa – Selat Malaka,maka diakhir abad itu menjadi Maluku - Makassar - Selat Sunda.Sehubungan dengan perubahan itu Banten dan Sebagainya,Sunda Kelapa,Bertambah setrategis.
Di sulawesi, pada akhir ke 16 pelabuhan makasar berkembang dengan pesat.Lantaran Memang Strategis,yaitu tempat persinggahan ke Maluku,Filipina,Cina,Patani,Kepulauan Nusa Tengara dan kepulauan Indonesia bagian barat akan tetapi ada factor- factor historis lain yang mempercepat perkembangan itu.
Faktor-faktor Historis yang mempercepat perkembanagan :
  1. Pendudukan Malaka oleh Portugis mengakibatkan terjadinya migrasi pedagang Melay,antara lain ke Makassar.
  2. Arus migrasi Melayu bertambah besar setelah Aceh Mengadakan Ekspedisi terus menerus di johor dan pelabuhan-pelabuhan di Semenanjung Melayu.
  3. Blockade Belanda terhadap Malaka dihindari oleh pedaganag-pedagang,baik Indonesia maupun India,Asia Barat dan Asia Timur.
  4. Merosotnya pelabuhan Jawa Timur mengakibatkan fungsinya diambil oleh Pelabuan makasar.
  5. Usaha Belanda Memonopoli perdaganagan rempah-rempah di Maluku membuat menmuat Makassar mempnyai kedudukan sentral bagi perdagangan antar Malaka dan Maluku
Dari Faktor-faktor diatas membuat pasar berbagai macam barang menjadi berkembang disana.Sementara itu Maluku Banda,Seram dan Ambon sebagai pangkal atau ujung perdaganagan rempah-rempah yang menjadi sasaran pedagang Barat yang ingin menguasainya dengan politik monopoli lainya.
Ternate dan Tidore dapat terus dan berhasil mengelakkan dominasi total dari Portugis dan Spanyol namun ini mendapat ancaman dari belanda yang datang kesana.

B. Latar Belakang Kedatangan Belanda, VOC, Hindia Belanda
Tujuan Belanda datang ke Indonesia, untuk mengembangankan usaha perdangan, yaitu mendapatkan rempah-rempah yang mahal harganya di Eropa. Dan perseruan Amsterdam mengirim beberapa armada kapal dagangannya ke Indonesia, dan diikuti banyak perseroan lain yang juga ingin berdagang dan berlayar ke Indonesia. Kemudian perseroan-perseroan itu bergabung dan di sahkan oleh Staten General Republik dengn satu piagam yang memberi hak kusus untuk berdagang, berlayar dan memegang kekuasaan di kawasan Kepulauan Nusantara. Perseroan itu bernama VOC.
Dalam usaha mengembangkan usaha perdagangannya. VOC nampak ingin melakukan Monopoli, karena itu, aktivitas ingin menguasai perdagangan Indonesia menimbulkan perlawanan pedagang-pedagang pribumi karena merasa terancam. Pada tahun 1798 VOC dibubarkan karena sebelumnya pada 1795 izin operasinya di cabut. Dibubarkannya VOC disebabkan beberapa factor. Dengan bubarnya VOC pada pergantian abad ke 18 secara resmi Indonesia berpindah ketangan pemerintahan Belanda, karena pemerintahan belanda memanfaatkan daerah jajahan untuk memberi keuntungan sebanyak-banyaknya kepada negri induk, guna menanggulangi masalah ekonomi Belanda yang sedang mengalami kebangkrutan akibat perang. Pada tahun 1830 pemerintah hindia-belanda menjalankan system tanam paksa. Dan pada tahun 1901 belanda menerapkan politik etis atau politik balas budi.

1. Proses dan tujuan kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia

Ekspedisi Belanda pertama menuju Indonesia terjadi pada tahun 1596 di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Keberangkatan ekspedisi Belanda berpedoman kepada buku Itinerario (garis perjalanan) karya Jan Huygen van Linschoten. Ekspedisi Belanda yang pertama berhasil mendaratkan rombongannya di pelabuhan Banten. Rombongan pertama Belanda ini tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Mereka diusir penduduk pesisir Banten, sebab mereka bersikap kasar dan sombong. Pulanglah ekspedisi pertama ini dengan tangan kosong. Meskipun gagal, mereka telah membuka jalan bagi ekspedisi berikutnya untuk datang ke Indonesia. Pada tahun 1598 Belanda melakukan ekspedisi kedua ke Indonesia dipimpin Jacob van Neck.

2. LATAR BELAKANG KEDATANGAN BELANDA
Pada mulanya pedagang-pedagang Belanda yang berpusat di Rotterdam membeli rempah-rempah dari Lisabon.Pada waktu itu Belanda masih dalam penjajahan Spanyol,kemudian terjadilah perang 80 tahun,dan berhasil melepaskan Belanda terhadap Spanyol,serta menjadikan William Van Oranye sebagai pahlawan kemerdekaan Belanda.
Pada tahun 1580 Raja Philip dari Spanyol naik tahta,ia berhasil mempersatukan Spanyol dan Portugis ,Akibatnya Belanda tidak dapat lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon yang sedang dikuasai Spanyol,hal itulah yang mendorong Belanda mulai mengadakan penjelajahan samudera untuk mendapatkan daerah asal rempah-rempah.
Perjalanan belanda ke indonesia Pada tahun 1595 Linscoten berhasil menemukan tempat-tempat di P.Jawa yang bebas dari tangan Portugis dan banyak menghasilkan rempah-rempah untuk diperdagangkan,Peta yang dibuat oleh Linscoten diberi nama Interatio yang artinya keadaan didalam atau situasi di Indonesia.
Pada tahun 1595,bulan April Cornelius de Houtman dan De Keyzer dengan 4 buah kapal memimpin pelayaran menuju Nusantara dengan Route : Belanda-Pantai barat Afrika-Tanjung Harapan-Samudera Hindia-Selat Sunda-Banten,selama pelayarannya itu selalu menjauhi Route pelayaran Portugis,dan tidak singgah ke India-Malaka.
Pada bulan Juni 1596 pelayarannya berhasil berlabuh di Banten,dan pada mulanya kedatangannya mendapat sambutan baik dari masyarakat Banten.Kedatangan Belanda diharapkan dapat memajukanperdagangan dan dapat membantu usaha penyerangan ke Palembang yang dipimpin oleh raja Maulana Muhammad,akan tetapi sikap De Houtman semakin kaku dalam perdagangan (hanya mau membeli rempah-rempah pada musim panen dan membeli melalui pejabat atau cina perantara,akhirnya Ia ditangkap dan dibebaskan setelah membayar uang tebusan kemudian meninggalkan Banten.
3.Latar Belakang Berdirinya VOC
Setelah kebarhasilan yang didapat oleh cornelis De houtman maka mendorong ekpedisi-ekpedisi lainya untuk menuju kepulauan rempah-rempah.Mulailahzaman yang dikenal  dengan zaman pelayaran-pelayaran liar atau tak teratur,yaitu ketika perusahaan-perusahaan
ekpedisi belanda bersaing berjuang keras untuk memperoleh bagian dari rempah-rempah Indonesia.Pada tahun 1598 dua puluh dua buah kapal milik 5 perusahaan yang berbeda mengadaka  pelayaran.Armada dibawah pimpinan Jacob Van Neck yang pertama kali tiba  di Kepulauan rempah-rempah Maluku pada 1599.Keuntungan berlipat ganda yang diperoleh dari hasil pelayaran ini maka mendorong pelayaran-pelayaran yang berikutnya sehingga banyak diantara para pelayar yang saling bersaing .Pada waktu itu ada empat perwakilan dagang Belanda yang bersaing di Banten ,persaingan diseluruh wilayah Indonesia juga terjadi sehingga menyebabkan naiknya harga dan bertambah banyaknya pengiriman ke Eropa ,sehingga mengakibatkan semakin kecil keuntungan yang didapat .Pada tahun 1598 parlemen Belanda mengajukan sebuah usulan supaya perseroan-perseroan yang saling bersaing itu sebaiknya mengabungkan kepentingan mereka masing-masing kedalam suatu Fusi..Disamping itu mereka harus harus menghadapi persaingan dengan Portugis,Spanyol dan Inggris.Akibatnya mereka saling menderita kerugian,lebih lebih dengan sering terjadinya perampokan perampokan oleh bajak laut.Hali ini tentu akan menimbulkan dampak buruk bagi sesama pedagang Belanda.Oleh sebab itu atas prakarsa Pangeran Maurits dan Johan van Olden Barnevelt pada tahun 1602 kongsi-kongsi dagang Belanda dipersatukan menjadi sebuah kongsi dagang besar yang diberinama VOC (Verenigde Oost Indesche Compagnie ) atau ‘Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur’, pengurus pusat VOC terdiri dari 17 orang. VOC membuka kantor pertamanya di Banten yang dikepalai oleh Francois Witter .Kepentingan yang  bersaing itu diwakili oleh system majelis untuk enam wilayah dinegeri Belanda.Setiap majelis mempunyai sejumlah direktur yang telah disetujui ,yang seluruhnya berjumlah  17 orang yang disebut  sebagai Heeren XVII(Tuan Tuan Tujuh Belas).Oleh karena Amsterdam memiliki peranan yang sangat besar ,maka wilayah ini diberi jatah delapan orang dari ketujuh belas direktur dan markas besar VOC juga berada disitu.

4.Hak-hak Istimewa
Dalam menjalankan misi-misinya VOC mempunyai hak-hak yang sangat istimewa bahkan hamper seperti sebuah  Negara yang berdaulat.Hak-hak istimewa tersebut disebut atau lebih dikenal dengan Hak Oktroi,hak tersebut diberikan oleh parlemen Belanda. Hak yang dimiliki oleh VOC ini memang sangat istimewa karena dengan hak ini mereka bisa leluasa untuk melakukan berbagai hal yang berhubungan dengan perdagangan maupun penguasaan wilayah.
Hak –hak tersebut meliputi:
•  Hak monopoli untuk berdagang dan berlayar di wilayah sebelah timur Tanjung Harapan dan sebelah barat Selat Magelhaens serta menguasai perdagangan untuk kepentingan sendiri;
•  Hak kedaulatan (soevereiniteit) sehingga dapat bertindak layaknya suatu negara untuk:
1.         memelihara angkatan perang,
2.         memaklumkan perang dan mengadakan perdamaian,
3.         mendirikan Benteng
4.         merebut dan menduduki daerah-daerah asing di luar Negeri Belanda,
5.         memerintah daerah-daerah tersebut,
6.         menetapkan/mengeluarkan mata-uang sendiri, dan
7.         memungut pajak
8.         memberi  pengadilan  dan mengangkat pegawai-pegawainya

VOC merupakan organisasi milik Belanda ,akan tetapi sebagian personilnya bukanlah orang Belanda ,para petualang,gelandangan,penjahat,dan orang-orang yang bernasib jelek dari eropalah yang mengucapkan sumpahsetia Ketidakberdayagunaan ,ketidakjujuran,nepotisme,dan alkoholisme tersebar luas dikalangan VOC. Terjadi banyak kekejaman yang menurut pemikiran modern sangat menjijikan.
Untuk menangani secara lebih tegas urusan-urusan VOC di Asia ,maka pada tahun 1610 diciptakan jabatan gubernur Jendral.Untuk mencegah kemungkinan kekuasaan gubernur Jendral  bersifat despotism aka dibentuklah Dewan Hindia. Untuk menasehati dan mengawasinya.alaupun Tuan-tuan XVII massih memegang seluruh kekuasaan serta mengangkat  dan memecat gubernur jenderal,tetapi rampak jelas bahwa kegiatan-kegiatan di Asia mulai tahun 1610 sebagian besar ditentukan oleh gubernur Jenderal.
Dalam perjalanan selanjutnya VOC berhasil menguasai perdagangan di hampir seluruh  wilayah Indonesia.Berbagai jenis rempah-rempah mereka monopoli.Para penduduk harus menjual hasil panen mereka kepada VOC dengan harga yang telah ditentukan oleh mereka yang tentunya sangat  murah.VOC melarang penjualan rempah-rempah kepihak lain.Tindakan sewenang-wenang VOC ini tentunya telah terlebih dahulu mendapat izin atau pengakuan oleh pengusa setempat.
VOC terlebih dahulu menguasai atau mengalahkan penguasa setempat dengan cara apapun misalnya dengan politik adu domba.Mereka saling mengadu domba para penguasa akibatnya mereka saling berperang dan VOC tampil  seolah-olah sebagai pahlawan atau pihak penengah yang membantu salah satu pihak dan pada akhirya VOC mendesak diberikan imbalan missal imbalan memonopoli perdagangan .Dengan persenjataan yang lebih modern VOC tak jarang melakukakan penyerangan kedaerah tertentu. Walupun melakukan perlawanan namun karena kalah setrategi dan persenjataan mereka harus menyerah dan menerima segala persyaratan yang diajukan oleh VOC.

5.Dibubarkanya VOC
Sejak tahun 1780-an terjadi peningkatan biaya dan menurunnya hasil penjualan,yang menyebabkan kerugian perusahaan dagang tersebut. Hal ini disebabkan oleh korupsi, kolusi dan nepotisme yang dilakukan oleh para pegawai VOC di AsiaTenggara, dari pejabat rendah hingga pejabat tinggi, termasuk para residen.Misalnya beberapa residen Belanda memaksa rakyat untuk menyerahkan hasil produksi kepada mereka dengan harga yang sangat rendah, dan kemudian dijuallagi kepada VOC melalui kenalan atau kerabatnya yang menjadi pejabat VOCdengan harga yang sangat tinggi.
Karena korupsi, lemahnya pengawasan administrasi dan kemudian konflik dengan pemerintah Belanda sehubungan dengan makin berkurangnya keuntungan yang ditransfer ke Belanda karena dikorupsi oleh para pegawai VOC di berbagai wilayah, maka kontrak VOC yang jatuh tempo pada 31 Desember 1979 tidak diperpanjang lagi dan secara resmi dibubarkan tahun 1799. Setelah dibubarkan, plesetan VOC menjadi Vergaan Onder Corruptie(Hancur karena korupsi).Setelah VOC dibubarkan, daerah-daerah yang telah menjadi kekuasaan VOC,diambil alih -termasuk utang VOC sebesar 134 juta gulden- oleh PemerintahBelanda, sehingga dengan demikian politik kolonial resmi ditangani sendiri olehPemerintah Belanda. Yang menjalankan politik imperialisme secara sistematis,dengan tujuan menguasai seluruh wilayah, yang kemudian dijadikan sebagaidaerah otonomi yang dinamakan India-Belanda(Nederlands-Indiƫ) di bawah pimpinan seorang Gubernur Jenderal.Gubernur Jenderal VOC terakhir, Pieter Gerardus van Overstraten(1797-1799),menjadi Gubernur Jenderal Pemerintah India-Belanda pertama (1800-1801).
Pada tahun 1602 Belanda mendirikan kongsi dagang yang bernama Vereenigde Oost-Indische Company (VOC) atau Persekutuan Perusahaan Hindia Timur dengan tujuan sebagai berikut:
a.Menghilangkan persaingan yang akan merugikan para pedagang Belanda.
b.Menyatukan tenaga untuk menghadapi saingan dari bangsa Portugis dan pedagang lainnya diIndonesia.
c. Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Spanyol.

Setelah berhasil mendirikan VOC,kelompok pedagang Belanda ini menjadi tertarik untuk menguasai daerah-daerah di Nusantara.Sebagai langkah pertama,VOC berusaha merebut Maluku dari kekuasaan Portugis.Pada tahun 1605 dengan mudah VOC dapat merebut benteng Portugis di Ambon.Benteng ini kemudian diberi nama Victoria.Peristiwa ini menjadi tonggak pertama penjajahan Belanda di Indonesia. Setelah berhasil menguasai Ambon,pada tahun 1609 VOC mengangkat gubernur jenderal pertama,Pieter Both.Selanjutnya VOC mengincar Jayakarta.VOC ingin mendirikan pusat kekuasaan dan pemerintahannya di wilayah itu. Ketika VOC dipimpin gubernur jenderal kedua Jan Pieterszoon Coen,Jayakarta diserang dan dibakarnya.Di atas reruntuhan kota ini didirikan kota baru dengan nama Batavia pada tahun 1619.Mulai saat itu,VOC dapat mengawasi segala gerak-gerik pelayaran di Selat Sunda dan Selat Malaka,serta dapat melakukan konsolidasi dalam upaya menaklukkan seluruh wilayah nusantara.

C. Penetrasi Politik Belanda
VOC sejak semula memang diberi izin oleh pemerintah belanda untuk melakukan kegiatan politik dalam rangka mendapatkan hak monopoli dagang di Indonesia. Oleh karena itu, VOC dibantu oleh kekuatan militer dan armada tentara serta hak-hak yang bersifat kenegaraan mempunyai wilayah mengadakan perjanjian politik, dan sebagainya. Dengan perlengkapan yang lebih maju VOC, melakukan politik ekspansi. Dengan kata lain abad ke 17 dan 18 adalah priode ekspansi dan monopoli dalam sejarah kolonial di Indonesia. Menjelang akhir abad ke 18 ekspansi di wilayah iniberhasil di jawa. Sejak awal Belanda melihat bahwa dalam jaringan perdagangan di Indonesia bagian barat, kedudukan Malaka, Johor, dan Banten adalah sangat penting. Mereka berpendapat, pelabuhan-pelabuhan itu harus dikuasai. Akhirnya, mereka memilih Jakarta, daerah yang paling lemah, sebagai basis kegiatannya.
Sultan agung sejak semula sudah melihat bahwa belanda adalah ancaman.Pada tahun 1628 dan 1629,mataram dua kali melakukan serangan ke batavia, tetapi gagal,masuknya pengaruh belanda ke pusat kekuasaan mataram adalah karena amangkurat II (1677-1703) meminta bantuan vocuntuk memadamkan pemberontakan trunojoyo,adipati madura,dan pemberontakan kerajaan.
Hubungan belanda dengan banten menjadi runcing ketika sultan ageng tirtayasa naik tahta tahun 1651. ia sangat memusuhi belanda, karena belanda dipandangnya menghalangi usaha banten memajukan dunia perdagangan. Pada tahun 1656,dua kali kapal Belanda diraampas Banten, tetapi itu tidak menimbulkan perang terbuka antara dua pelah pihak. Anak Sultan Ageng Tirtayassa, Sultan Haji, yang di angkat menjadi Sultan Muda tahun 1676,ternyata tidak menyenangi sikap politik ayahnya yang memusuhi Belanda. Ia ingin mengadakan hubungan baik dengan orang Barat ini. Pada 27 Februari 1682,Sultan Agung Tirtayasa menyerang Surosowan.
Sementara itu, sebagai dua kerajaan yang selalu bersaing,Gowa-Tallo dan Bone, terus terlibat konflik, meskipun sewaktu-waktuterhenti. Ketika terjadi pertentangan mengenai monopoli antara Gowa dan VOC,Sultan Gowa, Sultan Haanuddin, mengambil langkah mengadakan pengawasan ketat terhadap Bone dan mengerahkan tenaga kerja untuk memperkuat pertahanan Makasar. Dalam pertempuran antara Gowa dan Bone, Bone mengalami kekalahan besar.Orang-orang Bugis kemudian bersatu di bawah pimpinan Arung Palaka untuk melawan Makassar.VOC mendapat keuntungan besar dari persekutuan orang-orang itu, persekutuan Soppeng dan Bone, bahkan Belanda juga berhasil mengajak Ternate untuk terlibat dalam peperangan melawan Makassar.Dalam peperangan itu Makasar mengalami mengalami kekalahan.Konfrontasi antara Makasar dan VOC baru terakhir setelah diadakan genjatan pada tanggal 6 November 1667.
Penetrasi politik belanda juga terjadi di kerajaan banjarmasin. Belanda pertama kali datang ke kerajaan ini pada abad ke 17. untuk memperkokoh kedudukannya belanda mengangkat seorang gubernur di daerah itu. Ini berarti secara de facto, belanda sudah menjadi penguasa politik. Ini pula yang menjadi latar belakang terjadinya perang banjarmasin yang di pimpin pangeran Antarsari.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keadaan kerajaan-kerajaan islam menjelang datangnya Belanda di akhir abad ke 16 dan awal abad ke 17 ke indonesia berbeda-beda bukan hanya berkenaan dengan kemajuan politik, tetapi juga proses islamisasinya
Tujuan Belanda datang ke Indonesia, untuk mengembangankan usaha perdangan, yaitu mendapatkan rempah-rempah yang mahal harganya di Eropa, sampai tujuan itu berubah yaitu menguasai Indonesia.
Penetrasi politik di lakukan VOC dibantu oleh kekuatan militer dan armada tentara serta hak-hak yang bersifat kenegaraan mengadakan perjanjian politik untuk melakukan politik ekspansi.

B. Saran
Kita, sebagai generasi penerus perjuangan islam, tidaklah pantas menelantarkan sejarah, karena dengan sejarah kita bias belajar dari pejuang-pejuang masa lampau untuk di jadikan pelajaran dan pengalaman dalam menghadapi berbagai tantangan zaman sebab experience is the best teacher. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua Amin.


DAFTAR PUSTAKA
Yatim, Badri. 1993 . Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada
Abdullah, Taufiq dan Hisyam, Muhammad. 2003. Sejarah Umat islam Indonesia. Jakarta


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BELA DIRI INDONESIA