Rabu, 09 Mei 2012

WALISONGO


MAKALAH
Kiprah Wali Songo dalam Pendidikan Islam di Jawa dan Da’wah Islam














Disusun Oleh :
Nama : Sholikin dalil
NIM : 101940
No Absen : 30





SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH KLATEN
( STAIM KLATEN )






KATA PENGANTAR

          Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul:
Kiprah Wali Songo dalam Da’wah Peradaban dan Kebudayaan Islam
            Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
            Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat amien.
Klaten, 08 Mei 2012
Penulis


































BAB I
PENDAHULUAN


Perkembangan Islam di Nusantara, khususnya di Jawa tidak lepas dari peran Walisongoyang dipelopori Syeikh Maulana Malik Ibrahim. Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasiHindu-Budha dalam budaya Nusantara yang digantikan dengan kebudayaan Islam. Merekaadalah simbol penyebaran Islam di Nusantara, khususnya di Jawa. Peranan Mereka dalammendirikan kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secaraluas serta dakwah secara langsung yang membuat “
 sembilan wali
ini lebih banyak disebut di bandingkan yang lainMereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, ditiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan-Tuban di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru:mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.Makalah ini akan membahas tentang:
 Pengertian Walisongo, Asal-usul Walisongo, Kiprah Walisongo dalam Dakwah, Peradaban dan Kebudayaan Islam.
























BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN WALISONGO
Perkataanwalisendiri berasal dari bahasa Arab.Wala atau waliya yang berarti qaraba yaitu dekat.Sedangkan al-Qusyairi mengatakan, arti wali terdapat dua kemungkinan arti. Pertama, mengikuti wazan fa’iil  sebagai bentuk  mubalaghah seperti‘aliim,qadiir dan lainnya.Dengan demikian, arti wali adalah orang selalu ta’at pada Allah.Kedua,
mengikuti wazan fa’iil yang diperbolehkan mempunyai arti wazan maf’ul,seperti qatiil  mempunyai arti maqtul.Dengandemikian arti wali adalah orang yang dijadikan wali (kekasih) oleh Allah.
Jadi pengertian wali adalah orang yang dekat dengan Allah dan selalu taat pada-Nya,dia dikasihi dan dipelihara oleh Allah agar konsisten dan terus menerus taat kepada-Nya.Allahtidak menjadikannya terperangkap dalam maksiat tapi justru selalu memberikan pertolongan dandengan keimanan dan ketaqwaan dia tidak merasa berkeluh kesah dalam segala hal.Akan tetapi dalam pemahaman Jawa yang berkembang selain definisi di atas,perkataanwali merupakan sebutan bagi orang yang keramat, sakti mandraguna yang mempunyai kekuatanyang berilmu tinggi. Karena mereka dipandang sebagai orang dekat dengan Allah dan dikasihi-Nya. Selanjutnya,kata songo menunjukkan angka hitungan Jawa yang berarti sembilan.Namun demikian, ada juga yang berpendapat bahwa kata songo
berasal dari kata tsana yangdiambil dari bahasa Arab,tsana(mulia) sepadan denganmahmud 
(terpuji),sehingga pengucapanyang benar adalah Walisana,yang berarti wali-wali terpuji.Pendapat ini didukung oleh sebuahkitab Walisana. Widji yang mengutip pendapat Prof. Dr.Tjan Tjoe Siem yang lebih cenderung padasembilan wali mengatakan, ada arti dan falsafahyang tekandung dalam sembilan (songo) bagimasyarakat Jawa.Bilangan sembilan bisa memecahkan masalah, sebab para wali memang jugasering berbeda pendapat.Dengan mengadakan rapat di Demak perbedaan pendapat tersebut bisadipecahkan. oleh para wali yang datang dari sembilan arah.Pendapat ini juga dikuatkan dengan rasionalisasi yang merujuk pada perhitunganabjadiyah (a ba ja dun ha wa zundan seterusnya).Kata sembilan menurut rasionalisasi terebutmemang sepadan dengan kata Jawa, yang mana Ja memiliki nilai tiga dan Wa memiliki nilaienam (Ja/3+Wa/6=9).Kebanyakan pakar juga sepakat,bahwa secara umum Walisongo merupakan kumpulandakwah ulama yang bertujuan menegakkan agama Allah. Sedangkan jumlah mereka adasembilan ulama’ pejuang yang tersohor dalam pengembangan Islam. Mereka adalah MaulanaMalik Ibrahim (w.1419 M), Sunan Ampel (lhr.1401 M dan w.1481 M),Sunan Giri (w.1506 M),Sunan Bonang (lhr.1465 M dan w.1525 M),Sunan Kalijaga (lhr.1430 M),Sunan Gunung Jati.








B.KIPRAH WALISONGO DALAM DAKWAH, PERADABAN DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Walisongo adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya.Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam,niaga, peradaban, kebudayaan, kesenian dan kemasyarakatan hingga pemerintahan. Mereka telah berhasil merubah era Budha-Hindu yang telah memegang peranan penting belasan abad di atas panggung sejarah dan kebudayaan Indonesia.Corak pemikiran dan praktik tasawwuf mereka adalah tasawwuf sunni al-Ghazali. Parawali sering menjadikan karya-karya Imam Ghazali sebagai landasan dasar pengajaran mereka.(1)Kecuali Sunan Gunung Jati yang disebut-sebut sebagai Syi’ah Zaidiyah.(2)Salah satu keunggulan mereka adalah keteladanan dalam menyebarkan Islam.Keunggulan yang lain boleh jadi karena kekuatan supranatural dalam sepak terjang mereka,sehingga apabila mereka berdo’a dikabulkan Allah.(3)
1. Maulana Malik Ibrahim
Di Campa pada tahun 1379 M. Sunan Malik mencoba membujuk Prabu Kiyan RajaCampa untuk masuk agama Islam.Raja menuruti ajakan Sunan karena pada saat itu di Campa juga sudah banyak yang memeluk Islam. Raja Campa memiliki dua putri dan satu putra. Putri pertama menikah dengan Prabu Brawijaya Majapahit sedangkan putri yang kedua Ratna DiyahSiti Asmara dinikahkan dengan Sunan Malik Ibrahim.(4)Pada tahun 1392 M. Sunan Malik berdakwah ke Gresik. Aktivitas pertama yangdilakukannya ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung itumenyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu secara khusus Sunan Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati masyarakat secara gratis. Ia juga mengajarkancara-cara baru bercocok tanam.Ia merangkul masyarakat bawah-kasta yang disisihkan dalamHindu. Maka sempurnalah misi pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yangketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara.Kemudian Maulana Malik Ibrahim merasa perlu mendirikan bangunan untuk menimbailmu bersama. Model seperti inilah kemudian dikenal sebagai pesantren. Dalam menagajarkanilmu, Sunan Malik mempunyai kebiasaan khas dengan meletakkan kitabnya di atas bantal.Karena itu dia kemudian dijuluki kakek bantal.(5)Meskipun pengikutnya sudah banyak, namun Sunan Malik belum merasa puas kalau belum bisa mengislamkan Raja Majapahit. Pada waktu itu Gresik di bawah kekuasaan Majapahitdan rakyatnya beragama Hindu-Budha. Ia sangat paham kultur Jawa yang selalu merujuk keteladanan dan prilaku Raja. Karena itu mengislamkan Raja merupakan aktivitas dakwah yangstrategis.(6)Dalam usaha mengislamkan Raja ini gagal,namun Sunan Malik tidak patah hatidengan kegagalan misi tersebut.Ia terus menjalankan misi dakwahnya hingga wafat pada tahun1419 M.(7) Makamnya kini terdapat di kampung Gapura,Gresik,Jawa Timur.

1.Muhammad Shalihin,2005,Melacak Pemikiran Tasawwuf (Jakarta:RajaGrafindo Persada),hal.131
2.Widji Saksono,1995,Mengislamkan Tanah Jawa, hal. 231
3.Alwi Shihab, 2001, Islam Sufistik (Bandung: Mizan), hal. 39
4.Tanojo, t.t.,Suluk Wali Songo(Surabaya: Trimurti), hal. 6
5.Muhammad Rahimsyah, 2002,Sejarah Lengkap Wali Songo(Surabaya: Amanah), hal. 16
6.Ibid,hal. 17
7.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 22





2. Sunan Ampel

Ketika Kesultanan Demak (25 kilometer arah selatan kota Kudus) hendak didirikan,Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yangmenunjuk muridnya Raden Fatah,putra dari Prabu Brawijaya V Raja Majapahit,untuk menjadiSultan Demak tahun 1475 M.Beliau juga berperan aktif dalam mendirikan masjid Demak padatahun 1479 M. Sepeninggal Sunan Maualana Malik Ibrahim,ia dianggkat menjadi sesepuh para Wali.Sunan Ampel mengajak Prabu Angkawijaya Raja Majapahit untuk masuk Islam, akantetapi ia menolak untuk memeluk agama Islam. Meskipun demikian,dengan hormat Rajamemberi hadiah tanah di Ampel pada Sunan Ampel dan 300 keluarga untuk menemani bermukimdi sana.(8)Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya dengan membagi-bagikan kipas pada penduduk. Mereka cukup mengucapkan syahadat untuk mengambilnya.(9) Di Ampel Denta ia membangun masjid dan pondok pesantren mengikuti jejak ayahnya.Format pesantrennya mirip dengan kosep biara yang sudah dikenal di Jawa.Pada pertengahanAbad 15, pesantren tersebut menjadi sentral pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Fatah.Para santrinya kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura.Sunan Ampel juga dikenal masyarakat memiliki kepekaan adaptasi.Caranyamenenamkan akidah syariat sangat memperhatikan kondisi masyarakat. Kata “shalat” digantidengan “sembahyang” (asalnya sembah dan hyang).Tempat ibadah tidak dinamai mushalla tapilanggar mirip ka sanggar.Penuntut ilmu disebut santri berasal dari shatri (orang yang tahu bukusuci agama hindu.(10)Pada para santrinya,ia menekankan pada penanaman akidah dan ibadah.Ajarannya yang terkenal adalah falsafah "Mo Limo",maksudnyamoh main, mohngombe,moh maling,moh madat,moh madon(tidak berjudi,tidak minum minuman keras,tidak mencuri,tidak menggunakan nyandu,dan tidak berzina).(11) Beliau memeang terkenal sebagaiorator ulung, di antara nasihatnya yang sangat berharga yaitu:Yen siro kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, ojo siro malah rumangso pinter jalaran menowo Gusti mundut bali ngelmu kang marakake siro kaloka iku,siro ugobanjur koyo wong sejene, malah biso aji godhong jati aking (jika engkau memiliki ilmu yang menyebabkan banyak orang suka padamu, janganlah engkau merasa paling pandai.Sebabkalu Tuhan mengambil kembali ilmu yang menyebabkan engkau tersohor itu,maka engkau  Bener kang asale soko pengeran iku lamun ora nduwe sipat angkoro murko lan seneng gawe sengsoro ning liyan(benar yang berasal dari Tuhan itu apabila tiada sifat angkara murka dantidak suka menyengsarakan orang lain).
Bahkan nilainya menjadi di bawah nilai jati yangsudah kering.Sing sopo gelem gawe seneng marang liyan, iku bakal oleh wales kang luweh gedheketimbang opo kang wis ditindakake(Barang siapa yang membuat senag orang lain, ia akanmendapatkan balasan yang lebih banyak daripada yang ia lakukan.(12)Sunan Ampel sangat memperhatikan kaderisasi dalam berdakwah. Ini terbukti dari anak kandungnya dan para santrinya menjadi para tokoh Islam yang terkemuka. Merekalah nanti yangmeneruskan perjuangan dakwah untuk menegekkan panji-panji Islam.

8.Ibid.,hal. 31
9.Asrari S. Karni,2001,Menebar Islam Ditopang Mahapahit (Surabaya: Gatra), hal. 28
10.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 28
11.http://www.pakdenono.com . 2 mei 2008
12.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 30-31


3. Sunan Giri
Seperti halnya guru Sunan Giri, ia juga berdakwah melalui pesantren. Di sebuah perbukitan di desa Sidomukti, Kebomas beliau mendirikan Pesantren. Sejak itulah ia dikenalsebagai Sunan Giri. Dalam bahasa Sansekerta, “Giri” berarti gunung. Pesantern ini sangatterkenal ke seluruh plosok Nusantara. Walaupun yang tertinggal kini hanya peninggalan situskedaton, sekitar satu kilo meter dari makam Sunan Giri, namun jejak dakwanya sampai kinimasih membekas di hati masyarakat. Di situs ini terdapat mushalla berukuran 6x5 meter.Para santri pesantren Giri juga dikenal sebagai penyebar Islam yang gigih. Melalui santri-santrinya ia menyebarkan Islam ke berbagai pulau, seperti Bawean, Kangean, Madura, Ternate,hingga Nusa Tenggara. Penyebar Islam ke Sulawesi Selatan, Datuk Ribandang dan duasahabatnya, adalah murid Sunan Giri yang berasal dari Minangkabau.(13)Di samping itu, ia berdakwah melalui jalur politik dan budaya. Ia menciptakan karyaseni budaya yang luar biasa. Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran dan cublak suweng.Demikian pula karyanya adalah Gending Asmaradana dan Pucung. Selain itu, Sunan Giri jugasering berpesan pada santri-santrinya:(14) Kahanan ndonyo ora langgeng, mulo ojo ngagungake kesugihan lan derajatiro. Awit  sumongso ono wolak walik ing zaman ora ngisin-ngisini(Keadaan dunia ini tidak abadi, olehkarena itu jangan mengagung-agungkan kekayaan. Sebab bila sewaktu-waktu ada perubahan pada zaman tidak akan memalukan).
Kahanan kang ono iki ora suwe, mesthi ngalami owah gingsir,mulo ojo lali marang  sapodho-podhoning tumitah(Keadaan yang ada ini tidak lama pasti mengalami perubahan.Oleh karena itu jangan melupakan sesama hidup).Ia juga ahli politik dan tatanegara.Pandangan politiknya banyak dijadikan rujukan.Ia juga pernah menyusun ketataprajaan dan pedoman tata cara di Keraton. Pada tahun 1478 M,Kerajaan Majapahit runtuh. Para Wali merumuskan perlunya didirikan sebuah Kerajaan yangmelindungi Islam dan mendakwahkan Islam.Setelah dimusyawarahkan, maka Bintorolah sebagai pusatnya. Sunan Giri dipercaya untuk meletakkan dasar-dasar Kerajaan perintisan.Selama 40hari Sunan Giri memangku jabatan tersebut. Kemudian jabatan tersebut diserahkan pada RadenFattah, putra Raja Majapahit, Brawijaya Kertabumi. Sejak itulah kerajaan Demak Bintoro berdiri.Sedangkan Sunan Giri kembali ke Kedaton Giri yang didirikannya sejak tahun 1470.Ia jugamendapatkan gelar Prabu Satmata,ini atas usulan Suanan Kalijaga pada tahun 1487.(15) Dalamkeagamaan,ia dikenal karena pengetahuannya yang luas dalam ilmu fikih. Orang-orang punmenyebutnya sebagai Sultan Abdul Faqih.Ia diyakini sebagai tokoh fikih dan menguasai ilmu falak (perbintangan CatatanPortugis dan Belanda di Ambon menyebut,Sunan Giri (dan pelanjutnya) sama dengan Paus diRoma yang memberkati para kepala Negeri sebelum naik takhta.Termasuk di dalamnya paraSultan Islam di Maluku, Hitu dan Ternate. Dengan demikian, Giri merupakan wujud lembagakekuasaan tersendiri,meski lebih sebagai lembaga berwenang dalam soal keagamaan saja.



13.http://www.pakdenono.com . 2 mei 2008
14.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 96-97
15.Ibid.,hal. 92-93

4. Sunan Bonang
Sunan Bonang mengembangkan ajaran Islam di Pesisir Utara Jawa Timur.Iamenyesuaikan dengan corak kebudayaan masyarakat Jawa.(16) Sunan Bonang juga mendirikan Pesantren di Bonang.Santri-sntri yang menjadimeridnya juga berdatangan dari berbagai daerah Nusantara. Ia termasuk wali yang sukses dalammenyiarkan agama Islam.Ajarannya disampaikan dengan pesan-pesan simbolik yang harusditafsirkan dengan jernih.Dalam bidang sastra, peradaban dan kebudayaan sumbangannya antara lain:a).dakwahmelalui pewayangan,b) ikut mendirikan Masjid Demak,c) menyempurnakan instrumen gamelan,terutama bonang,kenong dan kempul. Sedangkan karyanya yang sangat populer hingga kini, adalah ajaran yang memiliki butir lima dalam kehidupan pesantren.
Kelima butir syair itu adalah:Tombo ati iku limo sak wernane, moco al-Qur’an angen-angen sak maknane, kaping pindho shalat wengi lakonono, kaping telu wong kang sholeh kumpulono, kaping papat kudu weteng engkang luweh, kaping limo dziker wengi ingkang suwe. Salah saijine sopo iso ngelakoni,insyaallah taala ngijabahi.(17) Sunan Bonang juga memberikan wejangan secara mendalam pada Raden Fattah, putraRaja Majapahit Prabu Brawijaya V. Catatan-catatan pengajaran tersebut tertuang dalam “Suluk Sunan Bonang” atau “Primbon Sunan Bonang”.
5. Sunan Kalijaga
Cara dakwah Sunan Kalijaga bisa dianggap berbeda dengan methode dakwah Wali lain.Ia dengan berani memadukan dakwah dengan seni budaya yang mengakar di masyarakat.Misalnya lewat wayang,gamelan,tembang,ukir,sesaji dan batik yang sangat populer pada saatitu.Sesunggauhnya metode yang dilakukan Sunan Kalijaga ini pernah ditolak halus olehSunan Ampel.Sunan Ampel mengatakan,“Apakah tidak khawatir kelak adat ini akan dianggap berasal dari Islam? Nanti Islam bisa bid’ah dan tidak murni lagi.”Pandangan Suanan Ampel inididukung oleh Sunan Giri dan Sunan Derajat. Sementara sunan Bonang dan Sunan KudusMenyetujui metode dakwah Sunan Kalijaga.Sunan Kudus membuat dua kategori:adat yang bisadimasuki Islam dan adat yang tidak bisa sama sekali dimasuki.(18)
Meski demikian, perbedaantersebut tidak mengganggu hubungan silaturrahmi para wali.Sunan Kalijaga merubah beberapa lakon wayang. Diantaranya yang terkenal adalahlakon Jimat kalimat sodo(tidak lain adalah perlambang kalimat syahadat),dewa Ruci(NabiKhidir),danPetruk dadi Ratu.Dengan lakon-lakon ini sunan Kalijaga mengajak masyarakat,baik di pedesaan atau kota untuk mengucapkan syahadat.Ia berkeliling ke penjuru pelosok  Nusantara,bahakan menurut catatan Husein Jayadiningrat Sunan Kalijaga juga pernah sampai keBumi Sriwijaya.Dalam Babad Cirebon juga tercatat,bahwa Sunan Kalijaga tiba di kawasanCirebon setelah berdakwa dari Palembang.(19)






16.Muhammad Shalihin,Melacak Pemikiran Tasawwuf,hal. 121
17.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 47
18.Ibid.,hal. 30
19.Ibid.,hal. 181-182


Daerah dakwah Sunan Kalijaga tidak terbatas, bahkan sebagai muballigh ia keliling darisatu daerah ke daerah lain. Karena sistem dakwahnya yang intelek dan aktual,para bangsawandan cendikiawan sangan simpati terhadapnya,demikian juga masyarakat awam hingga para penguasa.Dalam pemerintahan Demak,di samping sebagai ulama’ dan juru dakwah,ia jugasebagai penasihat Kesultananan Demak Bintoro.(20)
 Sunan Kalijaga adalah seorang sufi yang negarawan.Ajaran-ajarannya diikuti oleh para penguasa kala itu.Diantara ajarannya adalah:
Ojo seneng yen dadi penguwoso,serik yen ora dadi pengioso,jalaran kuwi bakal onobebendune dhewe dhewe(jangan hanya senang ketika sedang menjadi penguasa,sakit hatikalau sedang tidak menjadi penguasa, sebab hal itu akan ada akibatnya sendiri-sendiri.Ojo mung kepingin menan dhewe kang biso marakake crahing negoro lan bongso,kudhu seneng rerembugan njogo ketentreman lahir-bathin(jangan hanya ingin menang sendiri yangdapat menyebabkan perpecahan negara dan bangsa,melainkan harus senang bermusyawarahdemi menjaga ketentraman lahir dan batin).(21) 
 Ilir-ilir, ilir-ilir tandure wes sumilir, tak ijo royo-royo tak sengguh temanten anyar, bocahangon penekno blimbing kuwi, lunyu-lunyu kok penekno kanggo masuh dodo tiro, dodotirokumitir bedhah ing pinggir,dondomono jrumatono kanggoh sebo mengko sore, mumpung  padang rembulane mumpung jembar kalangane
(ilir-ilir, ilir-ilir tanaman sudah bersemi,tampak menghijau ibarat penganten baru, wahai pengembala panjatlah blimbing itu, meskilicin panjatlah untuk mencuci kain,kain yang sedang robek pinggirnya, jahitlah dantamballah untuk menghadap nanti sore,mumpung bulan terang dan lebar tempatnya).(22)Sunan Kalijaga juga mengajarkan sikapnrimo ing pandum
yang diurainya menjadi limasikap: 1)rilo,maksudnya tidak mengharapkan keuntungan dari pekerjaannya.Tidak merasamengeluh dan susah.Orang yang rela tidak memiliki keinginan akanpenghormatan dan pujian,2)nrimo,maksudnya dia tidak mengharapkan milik orang lain dan tidak iri dengki ataskesenangan orang lain.
Nrimo itu bukan berarti pemalas,tapi apa yang sudah dipegang disyukuridan tidak terlalu meriasaukan apa yang belum didapat,3 ) temen,maksudnya setia padaucapannya dan memperjuangkan cita-cita dengan sungguh. Orang yang tidak menepati kata-katanya sama dengan membohongi diri sendiri,4) sabar ,maksudnya berjiwa lapang seperti lautan luas.Kuat imannya, luas pengetahuannya dan tidak picik pandangannya,dan 5)budiluhur ,maksudnya yang berhubungan dengan prilaku dan sifat sifat yang dimiliki oleh Tuhan,seperti penyayang, pemurah, pemaaf dan lainnya.(23)Kalau dilihat,ajaran ini bersumber dari ridha dan ikhlas (rilo),qana’ah(nrimo ),amanah (temen),  shabr  (sabar) danakhlak al-karimah(budi luhur).Peninggalan Sunan Kalijaga yang terkenal lainnya adalah sokoguru Masjid demak yangterbuat dari tatal, Gamelan Nagawinaga, Gamelan Guntur Madu, Gamelan Nyai Sakati, WayangKulit Purwa,Baju Taqwa,Tembang Dhandanggulo, kain batik motif Garuda,dan Syair-syair  pujian.



20.TIM UIN Syarif Hidayatullah,Ensiklopedi Islam,hal 250
21.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 178
22.Ibid.,hal. 184-185
23.Ibid.,hal. 179-181
Dalam dakwah Sunan Kalijaga sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwamasyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi. Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga. Di antaranya adalah AdipatiPadamaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang (sekarang Kotagede-Yogya).

6. Dakwah Sunan Derajat
Hal yang paling menonjol dalam dakwah Sunan Derajat adalah perhatiannya yangsangat serius pada masalah sosial. Ia terkenal mempunyai jiwa sosial dan tema-tema dakwahnyaselalu berorientasi pada kegotongroyongan. Ia selalu memberi pertolongan kepada umum,menyantuni anak yatim dan fakir miskin sebagai suatu proyek sosial yang dianjurkan olehIslam.(24)
Sunan Derajat memperkenalkan konsep dakwahbil hikmah,dengan cara bijak tanpamemaksa. Dalam menyampaikan dakwahnya beliau menempuh lima cara:1)lewat pengajiansecara langsung di masjid atau langgar,2) melalui penyelenggaraan pendidikan di Pesantren, 3)memberikan fatwa dalam menyelesaikan suatu masalah,3) melalui kesenian tradisional (beliausering berdakwah lewat tembang pangkur dengan iringan gamelan),dan5) menyampaikan ajaranagama melalui ritual adat tradisional sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.(25)
Sedangkan ajaran-ajarannya yang sangat terkenal hingga kini adalah :(26)
Paring teken marang kang kalunyon lan wuto; paring pangan marang kang kaliren; paring  sandang marang kang kawudon; paring pangan payung marang kang kodanan(berikantongkat pada orang yang buta; berikan makan pada orang yang kelaparan; berikan pakaian pada yang telanjang;dan berikan payung pada yang kehujanan).Sing sopo seneng urip tetonggoan kelebu janma linuwih. Tonggo iku perlu dicedahki
(barangsiapa yang senang hidup bertetangga itu tergolong orang yang arif.Tetangga iti perludidekati).Sunan Derajat sangat memperhatikan masyarakat.Ia kerap mengitari perkampungan pada malam hari.Penduduk merasa aman dan terlindungi dari gangguan,baik dari manusia jahatataupun makhluk halus.Sunan Derajat selalu menyadarkan pada manusia dari ambisi jabatan dan kedudukanyang hanya untuk berpoya-poya dan pemuasan nafsu semata serta pemuasan nafsu perut.(27) Ia juga menjadi juru bicara untuk membela rakyat yang tertindas ketika Majapahit terjadi krisisekonomi dan politik. Ia mengecam para elit politik waktu itu yang hanya mengejar kekuasaandemi kenikmatan pribadi.Sunan Derajat menghendaki keselarasan lahir batin, jasmani-rohani dan dunia-akhiratsupaya hidup jadi sejahtera.Hidup di dunia yang fana ini harus dipergunakan dengan sebaik- baiknya untuk beramal shalih.




14.TIM UIN Syarif Hidayatullah,Ensiklopedi Islam,hal..252
15.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 74
26.Ibid.,hal. 74-75
27.Sifuddin Zuhri,1981,Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di Indonesia(Bandung: alMa’arif), hal. 281



7. Suanan Kudus
Sunan Kudus mengundurkan diri dari Demak Bintoro karena keinginannya untuk hidupmerdeka dan membaktikan hidupnya untuk memperdalam ilmu ketuhanan serta menyebarkanIslam. Dalam pengunduran dirinya ini sulit ditebak. Yang jelas ini terjadi beberapa tahunsebulum 1549 M.Sunan Kudus menyiarkan agam Islam di Kudus dan sekitarnya. Setelah jama’ahnyamakin banyak ia membangun masjid sebagai tempat ibadah dan pusat penyebaran agama.Tempat ibadah yang diyakini yang dibangun olehnya adalah Masjid Menara Kudus yang kini masih berdiri.Menurut catatan sejarah, masjid ini didirikan pada tahun 1549 M.(28) Dalam menyebarkan Islam, Sunan Kudus mengikuti metode Sunan Kalijaga, yaknitut wuri handayani,maksudnya Sunan Kudus tidak melakukan perlawanan frontal, melainkanmengarahkan masyarakat sedikit demi sedikit.Ia mendekati masyarakat Kudus denganmemanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus.Bentuk menara,gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha.Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.Sunan Kudus juga mencipatakan karyasastra budaya, yaitu:Tembang Maskumambang dan Tembang Mijil.

8. Sunan Muria
 Gaya dakwah Sunan Muria banyak mengambil cara ayahnya,Sunan Kalijaga.Namun berbeda dengan sang ayah,Sunan Muria lebih suka berdakwah bagi kaum rakyat jelataketimbang kaum bangsawan yang jauh dari pusat kota dalam menyebarkan agama Islam.Disamping berdakwah, ia bergaul dengan rakyat jelata sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut.Ia menyebarkan Islam mulai lereng gunungMuria,pelosok Pati,Kudus, Juana, sampai Pesisir Utara. Karena lebih suka berdakwah bagikaum rakyat jelata inilah yang menyebabkannya dikenal sebagai sunan yang berdakwahopongeli(dengan menghanyutkan diri pada masyarakat).(29)
  Sunan Muria seringkali dijadikan pula sebagai penengah dalam konflik internal diKesultanan Demak. Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah.Solusi pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Salah satu hasildakwahnya lewat seni adalah tembang Sinom dan Kinanti.(30)
Sedangkan ajaran-ajarannya yang sangat terkenal hingga kini adalah.(31)Ora ono kesakten sing madhani papesthen,awit pepasthen iku wis ora ono sing bisongurungake(tiada kesaktian yang menyamai kepastian Tuhan, karena tidak ada yang dapatmenggagalkan kepastian dari Tuhan). Bener kang asale soko pengeran iku lamun ora nduwe sipat angkoro murko lan seneng gawe sengsoro ning liyan
(benar yang berasal dari Tuhan itu apabila tiada sifat angkara murka dantidak suka menyengsarakan orang lain).


28.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 119
29.Ibid.,hal. 138
30.http://www.pakdenono.com 2 mei 2008
31.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 137

9. Sunan Gunug Jati
Menyusul berdirinya Kesultanan Demak Bintoro, dan atas restu kalangan ulama lain, iamendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai Kasultanan Pakungwati. SunanGunung Jati memanfaatkan pengaruhnya untuk menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan.Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah.(32)Pada usia 89 tahun,Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekunidakwah. Kekuasaan itu diserahkan kepada Pangeran Pasarean.(33)Sedangkan Hasanuddin,putranya yang kedua,telah lebih menggatikan ayahnya di Banten.(34)
Dari Cirebon Sunan Gunung Jati mengembangkan Islam ke daerah-daerah lain,seperti Majalangka,Kuningan,Kawalih(Galuh),Sunda Kelapa,dan Banten.(35)Adapun ajaran-ajarannya yang sangat terkenal hingga kini adalah.(36) Lamun sirokepingin wikan marang alam zaman kelanggenan,siro kudu weruh alamiro pribadi.Lamun sirodhorong mikani alamiro pribadi adoh ketemune(jikalau engkau ingin mengetahui alam abadi,engkau harus mengenal alam pribadimu. Kalau engkau belum mengenal alam pribadimu, masih jauhlah alam abadi itu darimu).





















32.http://www.pakdenono.com 2 mei 2008
33.Ibid.
34.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 168
35.TIM UIN Syarif Hidayatullah,Ensiklopedi Islam,hal..252
36.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 162-163

BAB III
PENUTUP
Walisongo penyebar Islam di Jawa khususnya, dan di seluruh Nusantara umumnya.Mereka telah berhasil menanamkan Islam dalam ranah tauhid, akhlak, sosial, budaya dan politik.Puncak karya gemilang mereka adalah berdirinya Kedaton Giri, Kesultanan Demak, danKesultanan Cirebon, sekaligus membuktikan bahwa mereka bukanlah sufi semata, akan tetapi juga ahli dalam pemerintahan.
 Sunan Maulana Malik Ibrahim yang tertua. Sunan Ampel anak Maulana Malik Ibrahim.Sunan Giri, Sunan Kudus dan Sunan Gunung Jati adalah anak keponakan Maulana Malik Ibrahimyang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Derajad adalah anak SunanAmpel. Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang.
Sedangkan Derajat dan Muria adalah pendampingsejati kaum jelataEra Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantarauntuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Nusantara, khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun perananmereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadapkebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat "sembilan wali" inilebih banyak disebut dibanding yang lain.Kesuksesan dakwah dan perjuangan mereka bisa dilihat pada faktor kepribadian merekayang ulet, penuh semangat dan kegembiraan, kesupelan dan kefleksibelan yang luwes.
Dengan demikian mereka telah berhasil merubah era Budha-Hindu yang telah memegang peranan penting belasan abad di atas panggung sejarah dan kebudayaan Indonesia dengan digantikan oleh perananIslam. Lakon hindu-Budah diganti dengan lakon baru yang di bawakan oleh Walisongo denganmengambil cerita dari al-Qur’an dan al-Hadits.


REFERENSI
  1. Al-Qusyairi, Abu Qasim Abdul Karim Hawazin, 1998,al-Risalah al-Qusyairiyah,alih bahasa:Faruq, Umar,Sumber Kajian Ilmu Tasawwuf (Jakarta: Pustaka Amani)http://www.pakdenono.com.2 mei2008Karni, Asrari S., 2001,
  2. Menebar Islam Ditopang Mahapahit (Surabaya: Gatra)Ma’luf, Louis,1998,al-Munjid fi al-Lughah (Bairut:Dar al-Masyriq)Rahimsyah,Muhammad,2002,
  3. Sejarah Lengkap Wali Songo(Surabaya: Amanah)Saksono, Widji, 1995,Mengislamkan Tanah Jawa(Bandung: Mizan)Sutrisno, Budiono Hadi, 2007,
  4. Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa(Yogyakarta: Graha Pustaka)Shalihin, Muhammad, 2005,
  5. Melacak Pemikiran Tasawwuf (Jakarta: RajaGrafindo Persada)Shihab, Alwi, 2001,
  6.  Islam Sufistik (Bandung: Mizan)Tanojo, t.t.,
  7. Suluk Wali Songo(Surabaya: Trimurti)Tanojo, t.t,
  8. Wala Sanga; Babad Djati(Surabaya: Trimurti)TIM UIN Syarif Hidayatullah, 2005,
  9.  Ensiklopedi Islam(Jakrata: Ichtiar Baru Van Hoeve), jilid. 7Woerjanigrat, t.t,
  10.  Etika Jawa(Surakarta: DP2KJ)Zuhri, Sifuddin, 1981,
  11. Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di Indonesia(Bandung: al-Ma’arif





ASAL-USUL DAN PENDIDIKAN WALISONGO
Sangat penting untuk menelusuri asal-usul dan pendidikan para wali ini; pemahamanterhadap orang tua, keluarga dan guru-guru mereka. Dengan demikian akan banyak membantu bagi penyelidikan lebih lanjut tentang keislaman di Indonesia.(6)
 Bagaimanapun juga mereka memiliki andil besar dalam menamkan bibit keislaman diJawa dan Nusantara, yang kemudian terus berkembung sampai menjadi Islam seperti sekarangini. Keahlian mereka tidak tentu saja bukan sembarangan, namun secara tekun dan mendalamdalam belajar dari guru-guru kenamaan dan memiliki ilmu yang luas.Walisongo tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lainmempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid, atauikatan mertua-menantu. Dari merekalah peradaban dan kebudayaan Islam berkembang pesat keseluruh nusantara, khususnya wilayah Timur Nusantara.Berikut ini akan disampaikan sekilas tentang asal-usul dan pendidikan walisongo; pemahaman terhadap orang tua, keluarga dan pendidikan mereka
1. Sunan Maulana Malik Ibrahim
Di kalangan Walisongo, Maulana Malik Ibrahim disebut-sebut sebagai wali tersenior alias wali pertama. Putra beliau yang terkenal adalah Raden Rahmat (dikenal dengan SunanAmpel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Beliau datang ke Indonesia pada tahun 1379M. untuk syiar Islam dan wafat pada tahun 1419 M, kuburannya terletak di Gapura WetanGresik, Jawa Timur. Nama Maulana Malik Ibrahim juga disebut-sebut sebagai Maulana Maghribi, SyekhMagribi dan Sunan Gresik.(7)Sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek Bantal. Ia bersaudara(ipar) dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra Pasai, yang juga sekaligus kakek buyu.
Para wali. Ibrahim adalah anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro,yang menetap di Samarkand. Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai keturunan ke-10 dariSyayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw.(8)Sedangkan pendidikannya ditempuh dariayahnya sendiri dan juga para ulama’ di Persia dan Samarkand.Sejak tahun 1379 Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa selama tiga belastahun. Beliau menikahi putri Raja, yang memberinya dua putra. Mereka adalah Raden Rahmat(dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukupmenjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Gresik Jawa.(9)Beberapa versi menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yangditujunya pertama kali yakni desa Sembalo yang masih berada dalam wilayah kekuasaanMajapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah kecamatan Manyar.



6.Woerjanigrat, t.t,Etika Jawa (Surakarta: DP2KJ), hal. 26
7.Budiono Hadi Sutrisno,2007,Sejarah Wali Songo;Misi Pengislaman di Tanah Jawa (Yogyakarta: Graha Pustaka),hal. 17
8.http://www.pakdenono.com. 2 mei 2008
9.Ibid.



2. Sunan Ampel
 Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat dimana beliau lama bermukim,yaitu di daerah Ampel atau Ampel Denta,wilayah yang kini menjadi bagian dari Surabaya.Ia adalah putera tertua Sunan Maulana Malik Ibrahim yang lahir di Campa pada 1401 M. Pada masakecilnya ia dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia menikah dengan Nyai Ageng Gede Manila(Putri Adipati Tuban) kemudian menetap di Ampel Denta.Putra beliau adalah: a) MaulanaMakdum Ibrahim (Sunan Bonang), b) Syarifuddin (Sunan Derajat), c)Putri Nyai Ageng Maloka,dan e) Dewi Sarah (istri Sunan Kali Jaga).(10)Menurut beberapa sumber,Sunan Ampel mendapatkan pendidikan dari Syaikh MaulanaAsmarakandi.Dengan demikian ia menganut paham sunni,baik dalam bidang syariat ataupundalam bidang tasawwuf.(11)
Beberapa versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443M bersama Sayid Ali Murtadho,sang adik. Tahun 1440,sebelum ke Jawa,mereka singgah duludi Palembang.(12)Ia di Palembang selama dua bulan kemudian berlayar ke majapahit (dalamrangka berdakwah dan silaturrahmi pada bibinya).Setelah dari Majapahit ia menetap di Ampel Denta.Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 M dalam keadaan sujud.(13) dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel,Surabaya.  
3.Sunan Giri
Sunan Giri memiliki nama kecil Jaka Samudra.Sebuah nama yang dikaitkan denganmasa kecilnya yang pernah dibuang oleh keluarga ibunya ke laut. Raden Paku kemudian dipungut anak oleh seorang janda kaya raya,nyai Gedeh Pinatih.Menjelang dewasa beliau berguru pada Sunan Ampel.Ada juga yang menyebutnyaRaden Paku,gelar yang deberikan olehSunan Ampel. Ia juga mendapatkan gelar Ainul Yakin,karena ia sudah sampai pada tingkat ilmuladunni.Sunan Giri lahir di Blambangan (kini Banyuwangi).Ayahnya adalah Syekh Ya’qub binMaulana Ishak.(14) Ibunya bernama Sekardadu,putri raja Blambangan,Prabu Minak Sembayu.(15)Beliau wafat pada tahun 1506 M.(16)dalam usia 63 tahun.Selain menuntut ilmu di Ampel,tempat dimana Raden Fatah,Sunan Bonang dan SunanDerajat belajar beliau juga berkelana ke Pasai,yang ketika itu tempat berkembangnya ilmukeimanan dan tasawwuf.(17)Setelah merasa cukup ilmu, ia membuka pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan Gresik.Dalam bahasa Jawa,bukit adalah "giri".Maka iadijuluki Sunan Giri.Pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat kekuasaan yang disebut GiriKedaton.Sebagai pemimpin pemerintahan,Sunan Giri juga disebut sebagai Prabu Satmata.(18)Giri Kedaton bertahan hingga 200 tahun.Salah seorang penerusnya,Pangeran Singosari,dikenalsebagai tokoh paling gigih menentang kolusi VOC dan Amangkurat II pada Abad 18.

10.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa,hal. 25
11.Widji Saksono,Mengislamkan Tanah Jawa,hal. 68
12.http://www.pakdenono.com .2 mei 2008
13.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo;Misi Pengislaman di Tanah Jawa,hal. 45
14.Widji Saksono,Mengislamkan Tanah Jawa,hal. 35
15.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 91
16.TIM UIN Syarif Hidayatullah,2005,Ensiklopedi Islam(Jakrata:Ichtiar Baru Van Hoeve) hal.249
17.Ibid.
18.http://www.pakdenono.com . 2 mei 2008


 4. Sunan Bonang
Sunan Bonang diperkirakan lahir pada tahun 1465 M dan wafat pada tahun 1525.(19)Beliau anak Sunan Ampel,yang berarti juga cucu Maulana Malik Ibrahim.Nama lain SunanBonang adalah Raden Makdum Ibrahim.Ia lahir dari seorang perempuan bernama Nyi Ageng Manila,puteri seorang Adipati Tuban sekaligus saudara sepupu sunan Kalijaga.Selain belajar pada ayahnya,Sunan Bonang juga mempalajari Islam di Pasai, Aceh. Disana ia belajar pada Syekh Awwalul Islam (Maulana Ishak).Bersama dengan Sunan Giri, beliau juga banyak belajar pada sejumlah ulama’ besar di Pasai.(20)Kemudian ia mendirikan pesantren diTuban.Santri santri yang menjadi meridnya berdatangan dari berbagai daerah Nusantara.(21)Sunan bonang wafat di Pulau Bawehan pada tahun 1525 M.Ada perebutan mayatSunan Bonang antara warga Bawehan dan Tuban.Warga Bawehan menginginkan Sunan Bonangdimakamkan di Bawehan, akan tetapi warga Tuban tidak terima. Akhirnya para santri Bonang Tuban mencuri mayat Sunan Bonang.Anehnya janazah Sunan Bonang masih ada,walaupunsudah dibawah oleh para santri bonang.Karenanya sampai kini diyakini,bahwa makam SunanBonang ada dua,satu di Pulau Bawehan dan satunya di barat Masjid Agung Tuban.(22)Sunan Bonang adalah wali yang sangat berjasa yang mengubah jalan hidup RadenSyahid (Sunan Kalijaga) dari lingkungan hidup yang salah menuju jalan yang benar.SehinggaRaden Syahid yang semula terkenal sebagai penjahatbesar,dinobatkan menjadi wali yang sangatmasyhur.
5.Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga sangat terkenal di kalangan masyarakat.Ini disebabkan karena ia adalahwali berjiwa besar,memasyarakat,berpandangan jauh,berpikiran tajam,intelek,saktimandraguna.Di samping itu ia juga sebagai pengasuh para raja dan terkenal sebagai budayawanyang santun dan seniman wayang yang hebat.Nama aslinya adalah Raden Syahid.Ia juga memiliki sejumlah nama panggilan sepertiLokajaya,Syekh Malaya,Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.Terdapat beragam versimenyangkut asal-usul nama Kalijaga yang disandangnya.(23)Ayahnya bernama Raden Sahur Tumenggung Wilatikta (keturunana Ranggalawe) yang menjadi Adipati Tuban, sedangkanibunya bernama Dewi Nawang Rum.Ia diperkirakan lahir pada tahun 1430-an.Ini dihitung dari pernikahannya dengan putrisunan Ampel. Ketika itu ia berumur kurang lebih 20 tahun sedangkan Suanan Ampel berumur kurang lebih 50 tahun,(24)
dan wafatnya tidak diketahui secara jelas kecuali ia dimakamkan diKadilangu dekat Demak.Ia mengalami zaman Demak,Pajang bahkan sampai awal ZamanMataram (dibawah pimpinan Panembahan Senopati).(25)
Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakanmencapai lebih dari 150 tahun.Selain menikah dengan anak Sunan Ampel,Sunan Kalijaga juga menikah denganRetna Siti Jenab,saudara perempuan Sunan Gunung Jati.Dari perkawinan ini lahirlah PangeranPengging yang menganut ajaran Siti Jenar.(26)

19.Widji Saksono,Mengislamkan Tanah Jawa,hal. 29-30
20.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 50
21.TIM UIN Syarif Hidayatullah,Ensiklopedi Islam,hal.248
22.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 68
23.http://www.pakdenono.com . 2 mei 2008
24.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 175
25.Widji Saksono,Mengislamkan Tanah Jawa, hal. 31
26. Ibid.,hal. 33


Adapun pendidikannya, mula-mula berguru pada Sunan Bonang.Disebutkan dalamlieteratur Jawa, ia juga berguru pada para wali di Jawa dan juga para ulama’ luar Jawa, sepertiSyaikh Sutabris di Pulau Upih (Malaka) dan Dara Petak di Palembang,sehingga ia dikenalsebagai wali yang sangat pandai dan tersohor.(27) Bahkan Tanojo mengatakan, ia juga berguru pada Nabi Hidhir.(28)Bisa dikatakan, bahwa Sunan Kalijaga adalah wali yang paling panjang umurnya danterpopuler di tanah Jawa. Ini terbukti dari anggapan masyarakat yang hingga kini masih berkembang,bahwa dialah wali pelindung kerajaan Surakarata dan Yogyakarta.Bahkan orangJawa menganggap sebagai guru agung dan suci.
6. Sunan Derajat
Sunan Derajat lahir pada tahun 1470 M. Nama aslinya adalah Raden Qasim atauSyarifuddin. Ia adalah anak Sunan Ampel dari istri Dewi Candarwati (Nyai Ageng Manila).Iamempunyai enam saudara seayah dan seibu,diantaranya Raden Maulana Malik Ibrahim (Sunan  Bonang).  Di samping itu ia mempunyai saudara seayah lain ibu,yaitu Dewi Murtasiyah (istriRaden Fattah) dan Dewi Muratsimah (istri Sunan Giri). Istri beliau adalah putri Sunan GunungJati.(29)Dalam beberapa naskah sejarah,ia menikahi tiga perempuan.Setelah menikah denganKemuning,ketika menetap di Derajat beliau menikah dengan Ratna Ayu Candra sekar,putriAdipati Kediri Raden Surya dilaga.Menurut Babad Cirebo,istri yang pertama adalah DewiSufiyah, putri Sunan Gunung Jati.(30)Raden Qasim menghabiskan masa kanak-kanak dan remajanya untuk belajar dikampung halamannya di Ampel denta. Setelah dewasa beliau mendapat tugas pertama kali dariayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik melalui laut. Namun perahunya pecah dan terdampar di Dusun Jelak,pesisir Banjarwati atau Lamongan.Sunan Derajat disambut oleh Mbah Mayang Madu. Ini terjadi pada tahun 1485 M.Iakemudian menetap di jelak dan menikah dengan kemuning,putri Mbah Mayang Madu .Disinilahia mendirikan pesantren tempat mengaji ratusan penduduk. Selang tiga tahun ia pindah keselatan,sekitar satu kilu meter dari jelak, ketempat yang lebih tinggi agar terbebas dari banjir.Namun iamasih menganggap tempat ini belum strategis sebagai pusat dakwah islam. Atas petunjuk Sunan Giri,beliau menempati sisi perbukitan selatan, yang dinamai Dalem duwer.Ia menghabiskan sisahidupnya disini hingga wafat pada tahun 1522.(31)Dalam Ensiklopedi Islam dikatakan,bahwa Sunan Drajat meninggal di sedayu Gresik dan dimakamkan di sana.Akan tetapi menurut hemat penulis,ia wafat di Dalem Duwer Lamongan, sebagaimana yang dikatakan oleh Budiono.




27. Ibid.,hal. 70
28.Tanojo, t.t,Wala Sanga; Babad Djati (Surabaya: Trimurti), hal. 94
29.TIM UIN Syarif Hidayatullah,Ensiklopedi Islam,hal. 250
30.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 75
31.Ibid.,hal.72-73



7. Sunan Kudus
Nama kecilnya Jakfar Shadiq,tetapi sewaktu kecil dipanggil Raden Undung.Kadang-kadang ia dipanggil Raden Amir Haji.Ia adalah putra Raden Usman Haji yang menyiarkan Islamdidaerah Cipang Pancolan,Blora.Ia juga masih mempunyai hubungan keturunan Rasulullah.Iawafat pada tahun 1550 M.(32) dan dimakamkan di Kudus. Raden Usman Haji adalah Sunan  ngudung bin Khalifah kusen bin Maulana Ishaq. Dalam kitab Walisana disebutkan bahwa ia adalah cucu Maulana Ishaq, sebagaimana Sunan Gunung Jati dan Sunan Giri.(33)
Pendidikan Sunan Qudus diperoleh dari ayahnya dan juga para ulama’ di Nusantara.Diriwayatkan, ia juga pernah berguru pada Sunan Kalijaga. Ia mendapatkan gelar Sunan Qudus,karena memilih tinggal di Qudus dan menyebarkan agama di sana. Ia adalah seorang yang gagah berani, sifat yang harus dimiliki oleh seorang panglima perang. Terbukti antara lain, iamenggantikan ayahnya yang terbunuh ketika menjabat sebagai panglima perang.Ia memiliki keahlian khusus dalam bidang ilmu agama, terutama dalam ilmu fiqih, usulfiqih, tauhid, hadits, tafsir dan logika. Karena itulah ia mendapatkan gelar waliyyul ‘ilmi.(34)
8. Sunan Muria
Nama aslinya adalah Raden Umar Said,sedangkan nama kecilnya adalah RadenPurwoto. Namun ia lebih dikenal dengan Sunan Muria,karena pusat kegiatan da’wahnya danmakamnya terletak di gunung Muria (18 km di sebelah utara Kudus sekarang). Ia hidup padaabad 15-16.(35) Ia adalah putra Sunan Kalijaga dengan Dewi Sarah.Berdasarkan penelusuran A.M Noertjahja dan solihin,pernikahan Sunan Kalijaga dengan Dewi Sarah mempunyai tiga anak,yakni Sunan Muria,Dewi Rukyah dan Dewi Sofiyah.(36)
Sedangkan Slamet Mujiano mengatakan bahwa ayah Sunan Muria adalah Kapitan Tiongha Gan Sie Cang.Tetapi mayoritas ahli Sejarah.Berpendapat ia adalah putra Sunan Kalijaga.Di samping belajar pada ulama’ di Jawa,ia juga banyak menimba ilmu pada ayahnya.Yang demikian dapat dilihat dari Gaya dakwah Sunan Muria banyak mengambil cara ayahnya,Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah,Sunan Muria lebih suka berdakwah bagikaum rakyat jelata ketimbang kaum bangsawan yang jauh dari pusat kota dalam menyebarkanagama Islam.(37)









32.TIM UIN Syarif Hidayatullah,Ensiklopedi Islam,hal..251
33.Widji Saksono,Mengislamkan Tanah Jawa, hal. 34
34.Ibid.
35.Ibid.
36.Budiono Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 135
37.Ibid.,hal. 136



9. Sunan Gunung Jati

Nama lainnnya adalah Syarif Hidayatullah,Fatahillah,Falatehan,Said Kamil danMaulana Syekh Makdum Rahmatullah.(38)Lahir (di Pasai) pada tahun 1448 M dan wafat padatahun 1570 M.Ia adalah pendiri Kesultananan Cirebon dan kemudian juga Banten.Melaluitangan raja-raja Banten inilah Pajajajaran ditaklukan.Sunan Gunung Jati mendapatkan Gelar Raja Pandita,karena kedudukannya sebagai raja sekaligus ulama’.(39) Asal-usul Sunan Gunung Jati bisa dikatakan simpang siur. Dalam sejarah Bantendisebutkan bahwa kehadirannya bukanlah menurut garis tabiat. Ia ditemukan oleh penduduk Pasai di dasar laut, ini semua karena didasarkan oleh sebuah mimpi. Untuk kepentingan pendidikannya,ia hijrah ke Cirebon dan akhirnya menetap di sana. Ada juga yang mengatakan bahwa ia adalah putra seorang Pembesar dari Arab dan ibunya putri Raja Pajajaran.(40) Akan tetapi dalam catatan Menurut Sunan Giri II dalam karyanya
Wali Sana,sebagaimana yang dikutip oleh Widji, ia adalah Syaikh Zayn bin Sayyid Es Raden Suta Maharja bin Syekh Maulana Ishaq.(41) Kemungkinan pendapat yang mengatakan, bahwa ia adalah putra seorang Pembesar dariArab dan ibunya putri Raja Pajajaran ada tendensi membelokkan perhatian tentang cerita ini,karena disebabkan oleh keabsahan hak Tahta Sunan Gunung Jati Sebagai Raja di Cirebon.Dalam pendidikan ia belajar pada Maulana Ishak di Pasai. Dan pernah bermukim diMakkah kurang lebih tiga tahun untuk belajar ilmu agama.(42)
Ia dikenal menguasai ilmu yangterkandung dalam kitab Syaikh Arki (Kumpulan syair-syair al-Iraqi).Skema Silsilah Walisongo Dari hasil pengamatan dari beberapa literatur, penulis menyimpulkan asal-usul walisongo yangtertera dalam skema sebagai berikut:















* Syaikh Maulana Ishak menikah dengan adik Sunan Maulana Malik Ibrahim
** Hububungan Sunan Kalijaga dengan Sunan Ampel adalah mertua.Begitu juga dengan Sunan Gunung Jati adalahmertuanya. Sedangkan Sonan Bonang Adalah Gurunya.

38.Ibid.,hal. 159.
39.TIM UIN Syarif Hidayatullah,Ensiklopedi Islam,hal..252
40.http://www.pakdenono.com . 2 mei 2008
41.Ibid.,hal. 37
42.Widji Saksono,Mengislamkan Tanah Jawa



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BELA DIRI INDONESIA