MAKALAH
Kiprah
Wali Songo dalam Pendidikan Islam di Jawa dan Da’wah Islam
Disusun
Oleh :
Nama :
Sholikin dalil
NIM :
101940
No
Absen : 30
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH KLATEN
(
STAIM KLATEN )
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan
puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul:
“Kiprah
Wali Songo dalam Da’wah Peradaban dan Kebudayaan Islam”
Penulis menyadari
bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan
Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu
dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Tim penulis
menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh
karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah
ini.Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat
amien.
Klaten,
08 Mei 2012
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
Perkembangan Islam
di Nusantara, khususnya di Jawa tidak lepas dari peran Walisongoyang
dipelopori Syeikh Maulana Malik Ibrahim. Era Walisongo adalah era
berakhirnya dominasiHindu-Budha dalam budaya Nusantara yang
digantikan dengan kebudayaan Islam. Merekaadalah simbol penyebaran
Islam di Nusantara, khususnya di Jawa. Peranan Mereka dalammendirikan
kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan
masyarakat secaraluas serta dakwah secara langsung yang membuat “
sembilan
wali
”
ini lebih banyak
disebut di bandingkan yang lainMereka tinggal di pantai utara
Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, ditiga wilayah
penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan-Tuban di Jawa Timur,
Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka
adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada
masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru:mulai dari
kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian,
kemasyarakatan hingga pemerintahan.Makalah ini akan membahas
tentang:
Pengertian
Walisongo, Asal-usul Walisongo, Kiprah Walisongo dalam Dakwah,
Peradaban dan Kebudayaan Islam.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN WALISONGO
Perkataanwalisendiri
berasal dari bahasa Arab.Wala atau waliya
yang
berarti qaraba
yaitu dekat.Sedangkan al-Qusyairi mengatakan, arti wali
terdapat dua kemungkinan arti. Pertama,
mengikuti wazan fa’iil sebagai bentuk mubalaghah
seperti‘aliim,qadiir dan lainnya.Dengan demikian, arti wali
adalah orang selalu ta’at pada Allah.Kedua,
mengikuti
wazan fa’iil yang diperbolehkan mempunyai arti wazan
maf’ul,seperti
qatiil
mempunyai arti maqtul.Dengandemikian arti wali
adalah orang yang dijadikan wali (kekasih) oleh Allah.
Jadi pengertian wali
adalah orang yang dekat dengan Allah dan selalu taat pada-Nya,dia
dikasihi dan dipelihara oleh Allah agar konsisten dan terus menerus
taat kepada-Nya.Allahtidak menjadikannya terperangkap dalam maksiat
tapi justru selalu memberikan pertolongan dandengan keimanan dan
ketaqwaan dia tidak merasa berkeluh kesah dalam segala hal.Akan
tetapi dalam pemahaman Jawa yang berkembang selain definisi di
atas,perkataanwali merupakan sebutan bagi orang yang keramat, sakti
mandraguna yang mempunyai kekuatanyang berilmu tinggi. Karena mereka
dipandang sebagai orang dekat dengan Allah dan
dikasihi-Nya. Selanjutnya,kata songo menunjukkan angka hitungan
Jawa yang berarti sembilan.Namun demikian, ada juga yang berpendapat
bahwa kata songo
berasal
dari kata tsana yangdiambil dari bahasa Arab,tsana(mulia)
sepadan denganmahmud
(terpuji),sehingga
pengucapanyang benar adalah Walisana,yang berarti wali-wali
terpuji.Pendapat ini didukung oleh sebuahkitab Walisana.
Widji yang mengutip pendapat Prof. Dr.Tjan Tjoe Siem yang lebih
cenderung padasembilan wali mengatakan, ada arti dan falsafahyang
tekandung dalam sembilan (songo)
bagimasyarakat Jawa.Bilangan sembilan bisa memecahkan masalah, sebab
para wali memang jugasering berbeda pendapat.Dengan mengadakan rapat
di Demak perbedaan pendapat tersebut bisadipecahkan. oleh para wali
yang datang dari sembilan arah.Pendapat ini juga dikuatkan dengan
rasionalisasi yang merujuk pada perhitunganabjadiyah
(a ba ja dun ha wa zundan seterusnya).Kata sembilan menurut
rasionalisasi terebutmemang sepadan dengan kata Jawa, yang mana Ja
memiliki nilai tiga dan Wa memiliki nilaienam
(Ja/3+Wa/6=9).Kebanyakan
pakar juga sepakat,bahwa secara umum Walisongo merupakan
kumpulandakwah ulama yang bertujuan menegakkan agama Allah. Sedangkan
jumlah mereka adasembilan ulama’ pejuang yang tersohor dalam
pengembangan Islam. Mereka adalah MaulanaMalik Ibrahim (w.1419 M),
Sunan Ampel (lhr.1401 M dan w.1481 M),Sunan Giri (w.1506 M),Sunan
Bonang (lhr.1465 M dan w.1525 M),Sunan Kalijaga (lhr.1430 M),Sunan
Gunung Jati.
B.KIPRAH
WALISONGO DALAM DAKWAH, PERADABAN DAN KEBUDAYAAN ISLAM
Walisongo
adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada
masanya.Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari
kesehatan, bercocok tanam,niaga, peradaban, kebudayaan, kesenian dan
kemasyarakatan hingga pemerintahan. Mereka telah berhasil
merubah era Budha-Hindu yang telah memegang peranan penting belasan
abad di atas panggung sejarah dan kebudayaan Indonesia.Corak
pemikiran dan praktik tasawwuf mereka adalah tasawwuf sunni
al-Ghazali. Parawali sering menjadikan karya-karya Imam Ghazali
sebagai landasan dasar pengajaran mereka.(1)Kecuali Sunan Gunung Jati
yang disebut-sebut sebagai Syi’ah Zaidiyah.(2)Salah satu keunggulan
mereka adalah keteladanan dalam menyebarkan Islam.Keunggulan yang
lain boleh jadi karena kekuatan supranatural dalam sepak terjang
mereka,sehingga apabila mereka berdo’a dikabulkan Allah.(3)
1.
Maulana Malik Ibrahim
Di Campa pada tahun
1379 M. Sunan Malik mencoba membujuk Prabu Kiyan RajaCampa untuk
masuk agama Islam.Raja menuruti ajakan Sunan karena pada saat itu di
Campa juga sudah banyak yang memeluk Islam. Raja Campa memiliki
dua putri dan satu putra. Putri pertama menikah dengan Prabu
Brawijaya Majapahit sedangkan putri yang kedua Ratna DiyahSiti Asmara
dinikahkan dengan Sunan Malik Ibrahim.(4)Pada tahun 1392 M. Sunan
Malik berdakwah ke Gresik. Aktivitas pertama yangdilakukannya ketika
itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung
itumenyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu secara
khusus Sunan Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati
masyarakat secara gratis. Ia juga mengajarkancara-cara baru bercocok
tanam.Ia merangkul masyarakat bawah-kasta yang disisihkan dalamHindu.
Maka sempurnalah misi pertamanya, yaitu mencari tempat di hati
masyarakat sekitar yangketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan
perang saudara.Kemudian Maulana Malik Ibrahim merasa perlu mendirikan
bangunan untuk menimbailmu bersama. Model seperti inilah kemudian
dikenal sebagai pesantren. Dalam menagajarkanilmu, Sunan Malik
mempunyai kebiasaan khas dengan meletakkan kitabnya di atas
bantal.Karena itu dia kemudian dijuluki kakek bantal.(5)Meskipun
pengikutnya sudah banyak, namun Sunan Malik belum merasa puas
kalau belum bisa mengislamkan Raja Majapahit. Pada waktu itu
Gresik di bawah kekuasaan Majapahitdan rakyatnya beragama
Hindu-Budha. Ia sangat paham kultur Jawa yang selalu
merujuk keteladanan dan prilaku Raja. Karena itu mengislamkan
Raja merupakan aktivitas dakwah yangstrategis.(6)Dalam usaha
mengislamkan Raja ini gagal,namun Sunan Malik tidak patah hatidengan
kegagalan misi tersebut.Ia terus menjalankan misi dakwahnya hingga
wafat pada tahun1419 M.(7) Makamnya kini terdapat di kampung
Gapura,Gresik,Jawa Timur.
1.Muhammad
Shalihin,2005,Melacak
Pemikiran Tasawwuf (Jakarta:RajaGrafindo
Persada),hal.131
2.Widji
Saksono,1995,Mengislamkan
Tanah Jawa, hal. 231
3.Alwi
Shihab, 2001, Islam
Sufistik (Bandung:
Mizan), hal. 39
4.Tanojo,
t.t.,Suluk Wali Songo(Surabaya:
Trimurti), hal. 6
5.Muhammad
Rahimsyah, 2002,Sejarah
Lengkap Wali Songo(Surabaya:
Amanah), hal. 16
6.Ibid,hal.
17
7.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah
Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 22
2.
Sunan Ampel
Ketika Kesultanan
Demak (25 kilometer arah selatan kota Kudus) hendak didirikan,Sunan
Ampel turut membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia
pula yangmenunjuk muridnya Raden Fatah,putra dari Prabu Brawijaya V
Raja Majapahit,untuk menjadiSultan Demak tahun 1475 M.Beliau juga
berperan aktif dalam mendirikan masjid Demak padatahun 1479 M.
Sepeninggal Sunan Maualana Malik Ibrahim,ia dianggkat menjadi sesepuh
para Wali.Sunan Ampel mengajak Prabu Angkawijaya Raja Majapahit untuk
masuk Islam, akantetapi ia menolak untuk memeluk agama Islam.
Meskipun demikian,dengan hormat Rajamemberi hadiah tanah di Ampel
pada Sunan Ampel dan 300 keluarga untuk menemani bermukimdi
sana.(8)Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya dengan
membagi-bagikan kipas pada penduduk. Mereka cukup mengucapkan
syahadat untuk mengambilnya.(9) Di Ampel Denta ia membangun masjid
dan pondok pesantren mengikuti jejak ayahnya.Format pesantrennya
mirip dengan kosep biara yang sudah dikenal di Jawa.Pada
pertengahanAbad 15, pesantren tersebut menjadi sentral pendidikan
yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara.
Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Fatah.Para
santrinya kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok
Jawa dan Madura.Sunan Ampel juga dikenal masyarakat memiliki kepekaan
adaptasi.Caranyamenenamkan akidah syariat sangat memperhatikan
kondisi masyarakat. Kata “shalat” digantidengan “sembahyang”
(asalnya sembah dan hyang).Tempat ibadah tidak dinamai mushalla
tapilanggar mirip ka sanggar.Penuntut ilmu disebut santri berasal
dari shatri (orang yang tahu bukusuci agama hindu.(10)Pada para
santrinya,ia menekankan pada penanaman akidah dan ibadah.Ajarannya
yang terkenal adalah falsafah "Mo Limo",maksudnyamoh
main, mohngombe,moh maling,moh madat,moh madon(tidak
berjudi,tidak minum minuman keras,tidak mencuri,tidak
menggunakan nyandu,dan tidak berzina).(11) Beliau memeang terkenal
sebagaiorator ulung, di antara nasihatnya yang sangat berharga
yaitu:Yen
siro kasinungan ngelmu kang marakake akeh wong seneng, ojo siro malah
rumangso pinter
jalaran menowo Gusti mundut bali ngelmu kang marakake siro kaloka
iku,siro ugobanjur
koyo wong sejene, malah biso aji godhong jati aking (jika
engkau memiliki ilmu yang menyebabkan banyak orang suka padamu,
janganlah engkau merasa paling pandai.Sebabkalu Tuhan mengambil
kembali ilmu yang menyebabkan engkau tersohor itu,maka engkau
Bener kang asale soko pengeran iku lamun ora nduwe sipat
angkoro murko lan seneng gawe sengsoro ning liyan(benar
yang berasal dari Tuhan itu apabila tiada sifat angkara murka
dantidak suka menyengsarakan orang lain).
Bahkan
nilainya menjadi di bawah nilai jati yangsudah kering.Sing
sopo gelem gawe seneng marang liyan, iku bakal oleh wales kang luweh
gedheketimbang opo kang wis ditindakake(Barang
siapa yang membuat senag orang lain, ia akanmendapatkan balasan yang
lebih banyak daripada yang ia lakukan.(12)Sunan Ampel sangat
memperhatikan kaderisasi dalam berdakwah. Ini terbukti dari
anak kandungnya dan para santrinya menjadi para tokoh Islam yang
terkemuka. Merekalah nanti yangmeneruskan perjuangan dakwah untuk
menegekkan panji-panji Islam.
8.Ibid.,hal.
31
9.Asrari
S. Karni,2001,Menebar
Islam Ditopang Mahapahit (Surabaya:
Gatra), hal. 28
10.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah
Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 28
11.http://www.pakdenono.com
. 2 mei 2008
12.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah
Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal.
30-31
3.
Sunan Giri
Seperti halnya guru
Sunan Giri, ia juga berdakwah melalui pesantren. Di sebuah perbukitan
di desa Sidomukti, Kebomas beliau mendirikan Pesantren. Sejak itulah
ia dikenalsebagai Sunan Giri. Dalam bahasa Sansekerta, “Giri”
berarti gunung. Pesantern ini sangatterkenal ke seluruh plosok
Nusantara. Walaupun yang tertinggal kini hanya peninggalan
situskedaton, sekitar satu kilo meter dari makam Sunan Giri, namun
jejak dakwanya sampai kinimasih membekas di hati masyarakat. Di situs
ini terdapat mushalla berukuran 6x5 meter.Para santri pesantren Giri
juga dikenal sebagai penyebar Islam yang gigih. Melalui
santri-santrinya ia menyebarkan Islam ke berbagai pulau, seperti
Bawean, Kangean, Madura, Ternate,hingga Nusa Tenggara. Penyebar Islam
ke Sulawesi Selatan, Datuk Ribandang dan duasahabatnya, adalah murid
Sunan Giri yang berasal dari Minangkabau.(13)Di samping itu, ia
berdakwah melalui jalur politik dan budaya. Ia menciptakan karyaseni
budaya yang luar biasa. Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran dan
cublak suweng.Demikian pula karyanya adalah Gending Asmaradana dan
Pucung. Selain itu, Sunan Giri jugasering berpesan pada
santri-santrinya:(14) Kahanan ndonyo ora langgeng, mulo ojo
ngagungake kesugihan lan derajatiro. Awit sumongso ono
wolak walik ing zaman ora ngisin-ngisini(Keadaan dunia ini tidak
abadi, olehkarena itu jangan mengagung-agungkan kekayaan. Sebab bila
sewaktu-waktu ada perubahan pada zaman tidak akan memalukan).
Kahanan kang ono iki
ora suwe, mesthi ngalami owah gingsir,mulo ojo lali
marang sapodho-podhoning
tumitah(Keadaan
yang ada ini tidak lama pasti mengalami perubahan.Oleh karena itu
jangan melupakan sesama hidup).Ia juga ahli politik dan
tatanegara.Pandangan politiknya banyak dijadikan rujukan.Ia juga
pernah menyusun ketataprajaan dan pedoman tata cara di Keraton. Pada
tahun 1478 M,Kerajaan Majapahit runtuh. Para Wali merumuskan perlunya
didirikan sebuah Kerajaan yangmelindungi Islam dan mendakwahkan
Islam.Setelah dimusyawarahkan, maka Bintorolah sebagai pusatnya.
Sunan Giri dipercaya untuk meletakkan dasar-dasar Kerajaan
perintisan.Selama 40hari Sunan Giri memangku jabatan tersebut.
Kemudian jabatan tersebut diserahkan pada RadenFattah, putra Raja
Majapahit, Brawijaya Kertabumi. Sejak itulah kerajaan Demak Bintoro
berdiri.Sedangkan Sunan Giri kembali ke Kedaton Giri yang
didirikannya sejak tahun 1470.Ia jugamendapatkan gelar Prabu
Satmata,ini atas usulan Suanan Kalijaga pada tahun 1487.(15)
Dalamkeagamaan,ia dikenal karena pengetahuannya yang luas dalam ilmu
fikih. Orang-orang punmenyebutnya sebagai Sultan Abdul Faqih.Ia
diyakini sebagai tokoh fikih dan menguasai ilmu falak (perbintangan
CatatanPortugis dan Belanda di Ambon menyebut,Sunan Giri (dan
pelanjutnya) sama dengan Paus diRoma yang memberkati para kepala
Negeri sebelum naik takhta.Termasuk di dalamnya paraSultan Islam di
Maluku, Hitu dan Ternate. Dengan demikian, Giri merupakan wujud
lembagakekuasaan tersendiri,meski lebih sebagai lembaga berwenang
dalam soal keagamaan saja.
13.http://www.pakdenono.com
. 2 mei 2008
14.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah
Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal.
96-97
15.Ibid.,hal.
92-93
4.
Sunan Bonang
Sunan Bonang
mengembangkan ajaran Islam di Pesisir Utara Jawa Timur.Iamenyesuaikan
dengan corak kebudayaan masyarakat Jawa.(16) Sunan Bonang juga
mendirikan Pesantren di Bonang.Santri-sntri yang menjadimeridnya juga
berdatangan dari berbagai daerah Nusantara. Ia termasuk wali yang
sukses dalammenyiarkan agama Islam.Ajarannya disampaikan dengan
pesan-pesan simbolik yang harusditafsirkan dengan jernih.Dalam bidang
sastra, peradaban dan kebudayaan sumbangannya antara
lain:a).dakwahmelalui pewayangan,b) ikut mendirikan Masjid Demak,c)
menyempurnakan instrumen gamelan,terutama bonang,kenong dan kempul.
Sedangkan karyanya yang sangat populer hingga kini, adalah ajaran
yang memiliki butir lima dalam kehidupan pesantren.
Kelima butir syair
itu adalah:Tombo
ati iku limo sak wernane, moco al-Qur’an angen-angen sak maknane,
kaping pindho shalat wengi lakonono, kaping telu wong kang
sholeh kumpulono, kaping papat kudu weteng engkang luweh, kaping
limo dziker wengi ingkang suwe. Salah saijine sopo iso
ngelakoni,insyaallah
taala ngijabahi.(17) Sunan Bonang juga memberikan wejangan secara
mendalam pada Raden Fattah, putraRaja Majapahit Prabu Brawijaya V.
Catatan-catatan pengajaran tersebut tertuang dalam “Suluk Sunan
Bonang” atau “Primbon Sunan Bonang”.
5.
Sunan Kalijaga
Cara
dakwah Sunan Kalijaga bisa dianggap berbeda dengan methode dakwah
Wali lain.Ia dengan berani memadukan dakwah dengan seni budaya yang
mengakar di masyarakat.Misalnya lewat
wayang,gamelan,tembang,ukir,sesaji dan batik yang sangat populer pada
saatitu.Sesunggauhnya metode yang dilakukan Sunan Kalijaga ini pernah
ditolak halus olehSunan Ampel.Sunan Ampel mengatakan,“Apakah tidak
khawatir kelak adat ini akan dianggap berasal dari Islam? Nanti
Islam bisa bid’ah dan tidak murni lagi.”Pandangan Suanan Ampel
inididukung oleh Sunan Giri dan Sunan Derajat. Sementara sunan Bonang
dan Sunan KudusMenyetujui metode dakwah Sunan Kalijaga.Sunan Kudus
membuat dua kategori:adat yang bisadimasuki Islam dan adat yang tidak
bisa sama sekali dimasuki.(18)
Meski
demikian, perbedaantersebut tidak mengganggu hubungan silaturrahmi
para wali.Sunan Kalijaga merubah beberapa lakon wayang. Diantaranya
yang terkenal adalahlakon Jimat kalimat sodo(tidak lain adalah
perlambang kalimat syahadat),dewa Ruci(NabiKhidir),danPetruk
dadi Ratu.Dengan lakon-lakon ini sunan Kalijaga mengajak
masyarakat,baik di pedesaan atau kota untuk mengucapkan syahadat.Ia
berkeliling ke penjuru pelosok Nusantara,bahakan menurut
catatan Husein Jayadiningrat Sunan Kalijaga juga pernah sampai keBumi
Sriwijaya.Dalam Babad Cirebon juga tercatat,bahwa Sunan Kalijaga tiba
di kawasanCirebon setelah berdakwa dari Palembang.(19)
16.Muhammad
Shalihin,Melacak
Pemikiran Tasawwuf,hal.
121
17.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah
Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 47
18.Ibid.,hal.
30
19.Ibid.,hal.
181-182
Daerah dakwah Sunan
Kalijaga tidak terbatas, bahkan sebagai muballigh ia keliling
darisatu daerah ke daerah lain. Karena sistem dakwahnya yang intelek
dan aktual,para bangsawandan cendikiawan sangan simpati
terhadapnya,demikian juga masyarakat awam hingga para penguasa.Dalam
pemerintahan Demak,di samping sebagai ulama’ dan juru dakwah,ia
jugasebagai penasihat Kesultananan Demak Bintoro.(20)
Sunan
Kalijaga adalah seorang sufi yang negarawan.Ajaran-ajarannya diikuti
oleh para penguasa kala itu.Diantara ajarannya adalah:
Ojo
seneng yen dadi penguwoso,serik yen ora dadi pengioso,jalaran kuwi
bakal onobebendune dhewe dhewe(jangan hanya senang ketika sedang
menjadi penguasa,sakit hatikalau sedang tidak menjadi penguasa, sebab
hal itu akan ada akibatnya sendiri-sendiri.Ojo
mung kepingin menan dhewe kang biso marakake crahing negoro lan
bongso,kudhu seneng
rerembugan njogo ketentreman lahir-bathin(jangan hanya ingin menang
sendiri yangdapat menyebabkan perpecahan negara dan bangsa,melainkan
harus senang bermusyawarahdemi menjaga ketentraman lahir dan
batin).(21)
Ilir-ilir,
ilir-ilir tandure wes sumilir, tak ijo royo-royo tak sengguh temanten
anyar, bocahangon penekno blimbing kuwi, lunyu-lunyu kok penekno
kanggo masuh dodo tiro, dodotirokumitir bedhah ing pinggir,dondomono
jrumatono kanggoh sebo mengko sore, mumpung padang
rembulane mumpung jembar kalangane
(ilir-ilir,
ilir-ilir tanaman sudah bersemi,tampak menghijau ibarat penganten
baru, wahai pengembala panjatlah blimbing itu, meskilicin panjatlah
untuk mencuci kain,kain yang sedang robek pinggirnya, jahitlah
dantamballah untuk menghadap nanti sore,mumpung bulan terang dan
lebar tempatnya).(22)Sunan Kalijaga juga mengajarkan sikapnrimo ing
pandum
yang
diurainya menjadi limasikap: 1)rilo,maksudnya tidak mengharapkan
keuntungan dari pekerjaannya.Tidak merasamengeluh dan susah.Orang
yang rela tidak memiliki keinginan akanpenghormatan dan
pujian,2)nrimo,maksudnya
dia tidak mengharapkan milik orang lain dan tidak iri dengki
ataskesenangan orang lain.
Nrimo
itu bukan berarti pemalas,tapi apa yang sudah dipegang disyukuridan
tidak terlalu meriasaukan apa yang belum didapat,3 )
temen,maksudnya
setia padaucapannya dan memperjuangkan cita-cita dengan sungguh.
Orang yang tidak menepati kata-katanya sama dengan membohongi diri
sendiri,4) sabar ,maksudnya
berjiwa lapang seperti lautan luas.Kuat imannya, luas pengetahuannya
dan tidak picik pandangannya,dan 5)budiluhur ,maksudnya
yang berhubungan dengan prilaku dan sifat sifat yang dimiliki oleh
Tuhan,seperti penyayang, pemurah, pemaaf dan lainnya.(23)Kalau
dilihat,ajaran ini bersumber dari ridha dan ikhlas
(rilo),qana’ah(nrimo ),amanah
(temen), shabr (sabar) danakhlak al-karimah(budi
luhur).Peninggalan Sunan Kalijaga yang terkenal lainnya adalah
sokoguru Masjid demak yangterbuat dari tatal, Gamelan Nagawinaga,
Gamelan Guntur Madu, Gamelan Nyai Sakati, WayangKulit Purwa,Baju
Taqwa,Tembang Dhandanggulo, kain batik motif Garuda,dan
Syair-syair pujian.
20.TIM
UIN Syarif Hidayatullah,Ensiklopedi
Islam,hal
250
21.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah
Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal.
178
22.Ibid.,hal.
184-185
23.Ibid.,hal.
179-181
Dalam dakwah Sunan
Kalijaga sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat
bahwamasyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka
harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi.
Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di
Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga. Di antaranya adalah
AdipatiPadamaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang
(sekarang Kotagede-Yogya).
6.
Dakwah Sunan Derajat
Hal
yang paling menonjol dalam dakwah Sunan Derajat adalah perhatiannya
yangsangat serius pada masalah sosial. Ia terkenal mempunyai jiwa
sosial dan tema-tema dakwahnyaselalu berorientasi pada
kegotongroyongan. Ia selalu memberi pertolongan kepada
umum,menyantuni anak yatim dan fakir miskin sebagai suatu proyek
sosial yang dianjurkan olehIslam.(24)
Sunan Derajat
memperkenalkan konsep dakwahbil hikmah,dengan cara bijak
tanpamemaksa. Dalam menyampaikan dakwahnya beliau menempuh lima
cara:1)lewat pengajiansecara langsung di masjid atau langgar,2)
melalui penyelenggaraan pendidikan di Pesantren, 3)memberikan fatwa
dalam menyelesaikan suatu masalah,3) melalui kesenian tradisional
(beliausering berdakwah lewat tembang pangkur dengan iringan
gamelan),dan5) menyampaikan ajaranagama melalui ritual adat
tradisional sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.(25)
Sedangkan
ajaran-ajarannya yang sangat terkenal hingga kini adalah :(26)
Paring teken marang
kang kalunyon lan wuto; paring pangan marang kang kaliren;
paring sandang marang kang kawudon; paring pangan payung
marang kang kodanan(berikantongkat
pada orang yang buta; berikan makan pada orang yang kelaparan;
berikan pakaian pada yang telanjang;dan berikan payung pada yang
kehujanan).Sing
sopo seneng urip tetonggoan kelebu janma linuwih. Tonggo iku perlu
dicedahki
(barangsiapa
yang senang hidup bertetangga itu tergolong orang yang arif.Tetangga
iti perludidekati).Sunan Derajat sangat memperhatikan masyarakat.Ia
kerap mengitari perkampungan pada malam hari.Penduduk merasa
aman dan terlindungi dari gangguan,baik dari manusia jahatataupun
makhluk halus.Sunan Derajat selalu menyadarkan pada manusia dari
ambisi jabatan dan kedudukanyang hanya untuk berpoya-poya dan
pemuasan nafsu semata serta pemuasan nafsu perut.(27) Ia juga
menjadi juru bicara untuk membela rakyat yang tertindas ketika
Majapahit terjadi krisisekonomi dan politik. Ia mengecam para elit
politik waktu itu yang hanya mengejar kekuasaandemi kenikmatan
pribadi.Sunan Derajat menghendaki keselarasan lahir batin,
jasmani-rohani dan dunia-akhiratsupaya hidup jadi sejahtera.Hidup di
dunia yang fana ini harus dipergunakan dengan sebaik- baiknya
untuk beramal shalih.
14.TIM
UIN Syarif Hidayatullah,Ensiklopedi
Islam,hal..252
15.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah
Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 74
26.Ibid.,hal.
74-75
27.Sifuddin
Zuhri,1981,Sejarah
Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di Indonesia(Bandung:
alMa’arif), hal. 281
7.
Suanan Kudus
Sunan Kudus
mengundurkan diri dari Demak Bintoro karena keinginannya untuk
hidupmerdeka dan membaktikan hidupnya untuk memperdalam ilmu
ketuhanan serta menyebarkanIslam. Dalam pengunduran dirinya ini sulit
ditebak. Yang jelas ini terjadi beberapa tahunsebulum 1549 M.Sunan
Kudus menyiarkan agam Islam di Kudus dan sekitarnya. Setelah
jama’ahnyamakin banyak ia membangun masjid sebagai tempat ibadah
dan pusat penyebaran agama.Tempat ibadah yang diyakini yang dibangun
olehnya adalah Masjid Menara Kudus yang kini masih berdiri.Menurut
catatan sejarah, masjid ini didirikan pada tahun 1549 M.(28) Dalam
menyebarkan Islam, Sunan Kudus mengikuti metode Sunan Kalijaga,
yaknitut wuri handayani,maksudnya Sunan Kudus tidak melakukan
perlawanan frontal, melainkanmengarahkan masyarakat sedikit demi
sedikit.Ia mendekati masyarakat Kudus denganmemanfaatkan
simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur
masjid Kudus.Bentuk menara,gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang
melambangkan delapan jalan Budha.Sebuah wujud kompromi yang dilakukan
Sunan Kudus.Sunan Kudus juga mencipatakan karyasastra budaya,
yaitu:Tembang Maskumambang dan Tembang Mijil.
8.
Sunan Muria
Gaya
dakwah Sunan Muria banyak mengambil cara ayahnya,Sunan
Kalijaga.Namun berbeda dengan sang ayah,Sunan Muria lebih suka
berdakwah bagi kaum rakyat jelataketimbang kaum bangsawan yang jauh
dari pusat kota dalam menyebarkan agama Islam.Disamping berdakwah, ia
bergaul dengan rakyat jelata sambil mengajarkan
keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut.Ia
menyebarkan Islam mulai lereng gunungMuria,pelosok Pati,Kudus, Juana,
sampai Pesisir Utara. Karena lebih suka berdakwah bagikaum rakyat
jelata inilah yang menyebabkannya dikenal sebagai sunan yang
berdakwahopongeli(dengan
menghanyutkan diri pada masyarakat).(29)
Sunan
Muria seringkali dijadikan pula sebagai penengah dalam konflik
internal diKesultanan Demak. Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu
memecahkan berbagai masalah.Solusi pemecahannya pun selalu dapat
diterima oleh semua pihak yang berseteru. Salah satu hasildakwahnya
lewat seni adalah tembang Sinom dan Kinanti.(30)
Sedangkan
ajaran-ajarannya yang sangat terkenal hingga kini adalah.(31)Ora ono
kesakten sing madhani papesthen,awit pepasthen iku wis ora ono sing
bisongurungake(tiada
kesaktian yang menyamai kepastian Tuhan, karena tidak ada yang
dapatmenggagalkan kepastian dari Tuhan).
Bener kang asale soko pengeran iku lamun ora nduwe sipat angkoro
murko lan seneng gawe sengsoro ning liyan
(benar
yang berasal dari Tuhan itu apabila tiada sifat angkara murka
dantidak suka menyengsarakan orang lain).
28.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah
Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal.
119
29.Ibid.,hal.
138
30.http://www.pakdenono.com
2 mei 2008
31.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal.
137
9.
Sunan Gunug Jati
Menyusul berdirinya
Kesultanan Demak Bintoro, dan atas restu kalangan ulama lain,
iamendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai Kasultanan
Pakungwati. SunanGunung Jati memanfaatkan pengaruhnya untuk
menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan
atau Priangan.Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah
yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun
infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar
wilayah.(32)Pada usia 89 tahun,Sunan Gunung Jati mundur dari
jabatannya untuk hanya menekunidakwah. Kekuasaan itu diserahkan
kepada Pangeran Pasarean.(33)Sedangkan Hasanuddin,putranya yang
kedua,telah lebih menggatikan ayahnya di Banten.(34)
Dari Cirebon Sunan
Gunung Jati mengembangkan Islam ke daerah-daerah lain,seperti
Majalangka,Kuningan,Kawalih(Galuh),Sunda Kelapa,dan Banten.(35)Adapun
ajaran-ajarannya yang sangat terkenal hingga kini adalah.(36) Lamun
sirokepingin
wikan marang alam zaman kelanggenan,siro kudu weruh alamiro
pribadi.Lamun sirodhorong
mikani alamiro pribadi adoh ketemune(jikalau engkau ingin mengetahui
alam abadi,engkau harus mengenal alam pribadimu. Kalau engkau belum
mengenal alam pribadimu, masih jauhlah alam abadi itu darimu).
32.http://www.pakdenono.com
2 mei 2008
33.Ibid.
34.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah
Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal.
168
35.TIM
UIN Syarif Hidayatullah,Ensiklopedi
Islam,hal..252
36.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah
Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal.
162-163
BAB
III
PENUTUP
Walisongo penyebar
Islam di Jawa khususnya, dan di seluruh Nusantara umumnya.Mereka
telah berhasil menanamkan Islam dalam ranah tauhid, akhlak, sosial,
budaya dan politik.Puncak karya gemilang mereka adalah berdirinya
Kedaton Giri, Kesultanan Demak, danKesultanan Cirebon, sekaligus
membuktikan bahwa mereka bukanlah sufi semata, akan tetapi juga
ahli dalam pemerintahan.
Sunan Maulana
Malik Ibrahim yang tertua. Sunan Ampel anak Maulana Malik
Ibrahim.Sunan Giri, Sunan Kudus dan Sunan Gunung Jati adalah anak
keponakan Maulana Malik Ibrahimyang berarti juga sepupu Sunan Ampel.
Sunan Bonang dan Sunan Derajad adalah anak SunanAmpel. Sunan Kalijaga
merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria
anak Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun
juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan
Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa
hingga sekarang.
Sedangkan Derajat
dan Muria adalah pendampingsejati kaum jelataEra Walisongo adalah era
berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantarauntuk
digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran
Islam di Nusantara, khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain
yang juga berperan. Namun perananmereka yang sangat besar dalam
mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya
terhadapkebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara
langsung, membuat "sembilan wali" inilebih banyak disebut
dibanding yang lain.Kesuksesan dakwah dan perjuangan mereka bisa
dilihat pada faktor kepribadian merekayang ulet, penuh semangat dan
kegembiraan, kesupelan dan kefleksibelan yang luwes.
Dengan demikian
mereka telah berhasil merubah era Budha-Hindu yang telah memegang
peranan penting belasan abad di atas panggung sejarah dan
kebudayaan Indonesia dengan digantikan oleh perananIslam. Lakon
hindu-Budah diganti dengan lakon baru yang di bawakan oleh Walisongo
denganmengambil cerita dari al-Qur’an dan al-Hadits.
REFERENSI
- Al-Qusyairi, Abu Qasim Abdul Karim Hawazin, 1998,al-Risalah al-Qusyairiyah,alih bahasa:Faruq, Umar,Sumber Kajian Ilmu Tasawwuf (Jakarta: Pustaka Amani)http://www.pakdenono.com.2 mei2008Karni, Asrari S., 2001,
- Menebar Islam Ditopang Mahapahit (Surabaya: Gatra)Ma’luf, Louis,1998,al-Munjid fi al-Lughah (Bairut:Dar al-Masyriq)Rahimsyah,Muhammad,2002,
- Sejarah Lengkap Wali Songo(Surabaya: Amanah)Saksono, Widji, 1995,Mengislamkan Tanah Jawa(Bandung: Mizan)Sutrisno, Budiono Hadi, 2007,
- Sejarah Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa(Yogyakarta: Graha Pustaka)Shalihin, Muhammad, 2005,
- Melacak Pemikiran Tasawwuf (Jakarta: RajaGrafindo Persada)Shihab, Alwi, 2001,
- Islam Sufistik (Bandung: Mizan)Tanojo, t.t.,
- Suluk Wali Songo(Surabaya: Trimurti)Tanojo, t.t,
- Wala Sanga; Babad Djati(Surabaya: Trimurti)TIM UIN Syarif Hidayatullah, 2005,
- Ensiklopedi Islam(Jakrata: Ichtiar Baru Van Hoeve), jilid. 7Woerjanigrat, t.t,
- Etika Jawa(Surakarta: DP2KJ)Zuhri, Sifuddin, 1981,
- Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di Indonesia(Bandung: al-Ma’arif
ASAL-USUL
DAN PENDIDIKAN WALISONGO
Sangat
penting untuk menelusuri asal-usul dan pendidikan para wali ini;
pemahamanterhadap orang tua, keluarga dan guru-guru mereka. Dengan
demikian akan banyak membantu bagi penyelidikan lebih lanjut
tentang keislaman di Indonesia.(6)
Bagaimanapun
juga mereka memiliki andil besar dalam menamkan bibit keislaman
diJawa dan Nusantara, yang kemudian terus berkembung sampai menjadi
Islam seperti sekarangini. Keahlian mereka tidak tentu saja bukan
sembarangan, namun secara tekun dan mendalamdalam belajar dari
guru-guru kenamaan dan memiliki ilmu yang luas.Walisongo tidak hidup
pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lainmempunyai
keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan
guru-murid, atauikatan mertua-menantu. Dari merekalah peradaban dan
kebudayaan Islam berkembang pesat keseluruh nusantara, khususnya
wilayah Timur Nusantara.Berikut ini akan disampaikan sekilas tentang
asal-usul dan pendidikan walisongo; pemahaman terhadap orang
tua, keluarga dan pendidikan mereka
1.
Sunan Maulana Malik Ibrahim
Di
kalangan Walisongo, Maulana Malik Ibrahim disebut-sebut sebagai wali
tersenior alias wali pertama. Putra beliau yang terkenal adalah
Raden Rahmat (dikenal dengan SunanAmpel) dan Sayid Ali Murtadha alias
Raden Santri. Beliau datang ke Indonesia pada tahun 1379M. untuk
syiar Islam dan wafat pada tahun 1419 M, kuburannya terletak di
Gapura WetanGresik, Jawa Timur. Nama Maulana Malik Ibrahim juga
disebut-sebut sebagai Maulana Maghribi, SyekhMagribi dan Sunan
Gresik.(7)Sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek Bantal. Ia
bersaudara(ipar) dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra
Pasai, yang juga sekaligus kakek buyu.
Para
wali. Ibrahim adalah anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana
Jumadil Kubro,yang menetap di Samarkand. Maulana Jumadil Kubro
diyakini sebagai keturunan ke-10 dariSyayidina Husein, cucu Nabi
Muhammad saw.(8)Sedangkan pendidikannya ditempuh dariayahnya sendiri
dan juga para ulama’ di Persia dan Samarkand.Sejak tahun 1379
Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa selama tiga
belastahun. Beliau menikahi putri Raja, yang memberinya dua putra.
Mereka adalah Raden Rahmat(dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali
Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukupmenjalankan misi dakwah di
negeri itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke
Gresik Jawa.(9)Beberapa versi menyatakan bahwa kedatangannya
disertai beberapa orang. Daerah yangditujunya pertama kali yakni desa
Sembalo yang masih berada dalam wilayah kekuasaanMajapahit. Desa
Sembalo sekarang, adalah daerah kecamatan Manyar.
6.Woerjanigrat,
t.t,Etika Jawa (Surakarta: DP2KJ), hal. 26
7.Budiono
Hadi Sutrisno,2007,Sejarah
Wali Songo;Misi Pengislaman di Tanah Jawa
(Yogyakarta:
Graha
Pustaka),hal. 17
8.http://www.pakdenono.com.
2 mei 2008
9.Ibid.
2.
Sunan Ampel
Nama
Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat dimana beliau lama
bermukim,yaitu di daerah Ampel atau Ampel Denta,wilayah yang kini
menjadi bagian dari Surabaya.Ia adalah putera tertua Sunan Maulana
Malik Ibrahim yang lahir di Campa pada 1401 M. Pada masakecilnya ia
dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia menikah dengan Nyai Ageng Gede
Manila(Putri Adipati Tuban) kemudian menetap di Ampel Denta.Putra
beliau adalah: a) MaulanaMakdum Ibrahim (Sunan Bonang), b)
Syarifuddin (Sunan Derajat), c)Putri Nyai Ageng Maloka,dan e) Dewi
Sarah (istri Sunan Kali Jaga).(10)Menurut beberapa sumber,Sunan Ampel
mendapatkan pendidikan dari Syaikh MaulanaAsmarakandi.Dengan demikian
ia menganut paham sunni,baik dalam bidang syariat ataupundalam bidang
tasawwuf.(11)
Beberapa
versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun
1443M bersama Sayid Ali Murtadho,sang adik. Tahun 1440,sebelum ke
Jawa,mereka singgah duludi Palembang.(12)Ia di Palembang selama dua
bulan kemudian berlayar ke majapahit (dalamrangka berdakwah dan
silaturrahmi pada bibinya).Setelah dari Majapahit ia menetap di Ampel
Denta.Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 M dalam keadaan
sujud.(13) dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel,Surabaya.
3.Sunan
Giri
Sunan
Giri memiliki nama kecil Jaka Samudra.Sebuah nama yang dikaitkan
denganmasa kecilnya yang pernah dibuang oleh keluarga ibunya ke laut.
Raden Paku kemudian dipungut anak oleh seorang janda kaya raya,nyai
Gedeh Pinatih.Menjelang dewasa beliau berguru pada Sunan
Ampel.Ada juga yang menyebutnyaRaden Paku,gelar yang deberikan
olehSunan Ampel. Ia juga mendapatkan gelar Ainul Yakin,karena ia
sudah sampai pada tingkat ilmuladunni.Sunan
Giri lahir di Blambangan (kini Banyuwangi).Ayahnya adalah Syekh
Ya’qub binMaulana Ishak.(14) Ibunya bernama Sekardadu,putri raja
Blambangan,Prabu Minak Sembayu.(15)Beliau wafat pada tahun 1506
M.(16)dalam usia 63 tahun.Selain menuntut ilmu di Ampel,tempat dimana
Raden Fatah,Sunan Bonang dan SunanDerajat belajar beliau juga
berkelana ke Pasai,yang ketika itu tempat berkembangnya ilmukeimanan
dan tasawwuf.(17)Setelah merasa cukup ilmu, ia membuka pesantren di
daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan Gresik.Dalam bahasa
Jawa,bukit adalah "giri".Maka iadijuluki Sunan
Giri.Pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat kekuasaan
yang disebut GiriKedaton.Sebagai pemimpin pemerintahan,Sunan Giri
juga disebut sebagai Prabu Satmata.(18)Giri Kedaton bertahan hingga
200 tahun.Salah seorang penerusnya,Pangeran Singosari,dikenalsebagai
tokoh paling gigih menentang kolusi VOC dan Amangkurat II pada Abad
18.
10.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah
Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa,hal. 25
11.Widji
Saksono,Mengislamkan
Tanah Jawa,hal. 68
12.http://www.pakdenono.com
.2 mei 2008
13.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah
Wali Songo;Misi Pengislaman di Tanah Jawa,hal. 45
14.Widji
Saksono,Mengislamkan
Tanah Jawa,hal. 35
15.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah
Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 91
16.TIM
UIN Syarif Hidayatullah,2005,Ensiklopedi Islam(Jakrata:Ichtiar Baru
Van Hoeve) hal.249
17.Ibid.
18.http://www.pakdenono.com
. 2 mei 2008
4.
Sunan Bonang
Sunan Bonang
diperkirakan lahir pada tahun 1465 M dan wafat pada tahun
1525.(19)Beliau anak Sunan Ampel,yang berarti juga cucu Maulana Malik
Ibrahim.Nama lain SunanBonang adalah Raden Makdum Ibrahim.Ia lahir
dari seorang perempuan bernama Nyi Ageng Manila,puteri seorang
Adipati Tuban sekaligus saudara sepupu sunan Kalijaga.Selain belajar
pada ayahnya,Sunan Bonang juga mempalajari Islam di Pasai, Aceh.
Disana ia belajar pada Syekh Awwalul Islam (Maulana Ishak).Bersama
dengan Sunan Giri, beliau juga banyak belajar pada sejumlah
ulama’ besar di Pasai.(20)Kemudian ia mendirikan pesantren
diTuban.Santri santri yang menjadi meridnya berdatangan dari berbagai
daerah Nusantara.(21)Sunan bonang wafat di Pulau Bawehan pada tahun
1525 M.Ada perebutan mayatSunan Bonang antara warga Bawehan dan
Tuban.Warga Bawehan menginginkan Sunan Bonangdimakamkan di Bawehan,
akan tetapi warga Tuban tidak terima. Akhirnya para santri Bonang
Tuban mencuri mayat Sunan Bonang.Anehnya janazah Sunan Bonang masih
ada,walaupunsudah dibawah oleh para santri bonang.Karenanya sampai
kini diyakini,bahwa makam SunanBonang ada dua,satu di Pulau Bawehan
dan satunya di barat Masjid Agung Tuban.(22)Sunan Bonang adalah wali
yang sangat berjasa yang mengubah jalan hidup RadenSyahid (Sunan
Kalijaga) dari lingkungan hidup yang salah menuju jalan yang
benar.SehinggaRaden Syahid yang semula terkenal sebagai
penjahatbesar,dinobatkan menjadi wali yang sangatmasyhur.
5.Sunan
Kalijaga
Sunan
Kalijaga sangat terkenal di kalangan masyarakat.Ini disebabkan karena
ia adalahwali berjiwa besar,memasyarakat,berpandangan jauh,berpikiran
tajam,intelek,saktimandraguna.Di samping itu ia juga sebagai pengasuh
para raja dan terkenal sebagai budayawanyang santun dan seniman
wayang yang hebat.Nama aslinya adalah Raden Syahid.Ia juga memiliki
sejumlah nama panggilan sepertiLokajaya,Syekh Malaya,Pangeran Tuban
atau Raden Abdurrahman.Terdapat beragam versimenyangkut asal-usul
nama Kalijaga yang disandangnya.(23)Ayahnya bernama Raden
Sahur Tumenggung Wilatikta (keturunana Ranggalawe) yang menjadi
Adipati Tuban, sedangkanibunya bernama Dewi Nawang Rum.Ia
diperkirakan lahir pada tahun 1430-an.Ini dihitung dari pernikahannya
dengan putrisunan Ampel. Ketika itu ia berumur kurang lebih 20 tahun
sedangkan Suanan Ampel berumur kurang lebih 50 tahun,(24)
dan
wafatnya tidak diketahui secara jelas kecuali ia dimakamkan
diKadilangu dekat Demak.Ia mengalami zaman Demak,Pajang bahkan sampai
awal ZamanMataram (dibawah pimpinan Panembahan Senopati).(25)
Masa
hidup Sunan Kalijaga diperkirakanmencapai lebih dari 150 tahun.Selain
menikah dengan anak Sunan Ampel,Sunan Kalijaga juga menikah
denganRetna Siti Jenab,saudara perempuan Sunan Gunung Jati.Dari
perkawinan ini lahirlah PangeranPengging yang menganut ajaran Siti
Jenar.(26)
19.Widji
Saksono,Mengislamkan
Tanah Jawa,hal.
29-30
20.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah
Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 50
21.TIM
UIN Syarif Hidayatullah,Ensiklopedi
Islam,hal.248
22.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah
Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 68
23.http://www.pakdenono.com
. 2 mei 2008
24.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah
Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal.
175
25.Widji
Saksono,Mengislamkan
Tanah Jawa, hal. 31
26. Ibid.,hal.
33
Adapun
pendidikannya, mula-mula berguru pada Sunan Bonang.Disebutkan
dalamlieteratur Jawa, ia juga berguru pada para wali di Jawa dan juga
para ulama’ luar Jawa, sepertiSyaikh Sutabris di Pulau Upih
(Malaka) dan Dara Petak di Palembang,sehingga ia dikenalsebagai wali
yang sangat pandai dan tersohor.(27) Bahkan Tanojo mengatakan, ia
juga berguru pada Nabi Hidhir.(28)Bisa dikatakan, bahwa Sunan
Kalijaga adalah wali yang paling panjang umurnya danterpopuler di
tanah Jawa. Ini terbukti dari anggapan masyarakat yang hingga kini
masih berkembang,bahwa dialah wali pelindung kerajaan Surakarata
dan Yogyakarta.Bahkan orangJawa menganggap sebagai guru agung dan
suci.
6.
Sunan Derajat
Sunan Derajat lahir
pada tahun 1470 M. Nama aslinya adalah Raden Qasim atauSyarifuddin.
Ia adalah anak Sunan Ampel dari istri Dewi Candarwati (Nyai Ageng
Manila).Iamempunyai enam saudara seayah dan seibu,diantaranya Raden
Maulana Malik Ibrahim (Sunan Bonang). Di samping itu ia
mempunyai saudara seayah lain ibu,yaitu Dewi Murtasiyah (istriRaden
Fattah) dan Dewi Muratsimah (istri Sunan Giri). Istri beliau adalah
putri Sunan GunungJati.(29)Dalam beberapa naskah sejarah,ia menikahi
tiga perempuan.Setelah menikah denganKemuning,ketika menetap di
Derajat beliau menikah dengan Ratna Ayu Candra sekar,putriAdipati
Kediri Raden Surya dilaga.Menurut Babad
Cirebo,istri
yang pertama adalah DewiSufiyah, putri Sunan Gunung Jati.(30)Raden
Qasim menghabiskan masa kanak-kanak dan remajanya untuk belajar
dikampung halamannya di Ampel denta. Setelah dewasa beliau mendapat
tugas pertama kali dariayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik
melalui laut. Namun perahunya pecah dan terdampar di Dusun
Jelak,pesisir Banjarwati atau Lamongan.Sunan Derajat disambut oleh
Mbah Mayang Madu. Ini terjadi pada tahun 1485 M.Iakemudian menetap di
jelak dan menikah dengan kemuning,putri Mbah Mayang Madu .Disinilahia
mendirikan pesantren tempat mengaji ratusan penduduk. Selang tiga
tahun ia pindah keselatan,sekitar satu kilu meter dari jelak,
ketempat yang lebih tinggi agar terbebas dari banjir.Namun iamasih
menganggap tempat ini belum strategis sebagai pusat dakwah islam.
Atas petunjuk Sunan Giri,beliau menempati sisi perbukitan selatan,
yang dinamai Dalem duwer.Ia menghabiskan sisahidupnya disini hingga
wafat pada tahun 1522.(31)Dalam Ensiklopedi Islam dikatakan,bahwa
Sunan Drajat meninggal di sedayu Gresik dan dimakamkan di
sana.Akan tetapi menurut hemat penulis,ia wafat di Dalem
Duwer Lamongan, sebagaimana yang dikatakan oleh Budiono.
27. Ibid.,hal.
70
28.Tanojo,
t.t,Wala Sanga; Babad Djati
(Surabaya:
Trimurti), hal. 94
29.TIM
UIN Syarif Hidayatullah,Ensiklopedi
Islam,hal. 250
30.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah
Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal. 75
31.Ibid.,hal.72-73
7.
Sunan Kudus
Nama kecilnya Jakfar
Shadiq,tetapi sewaktu kecil dipanggil Raden Undung.Kadang-kadang ia
dipanggil Raden Amir Haji.Ia adalah putra Raden Usman Haji yang
menyiarkan Islamdidaerah Cipang Pancolan,Blora.Ia juga masih
mempunyai hubungan keturunan Rasulullah.Iawafat pada tahun 1550
M.(32) dan dimakamkan di Kudus. Raden Usman Haji adalah Sunan
ngudung bin Khalifah kusen bin Maulana Ishaq. Dalam kitab
Walisana
disebutkan bahwa ia adalah cucu Maulana Ishaq, sebagaimana Sunan
Gunung Jati dan Sunan Giri.(33)
Pendidikan Sunan
Qudus diperoleh dari ayahnya dan juga para ulama’ di
Nusantara.Diriwayatkan, ia juga pernah berguru pada Sunan Kalijaga.
Ia mendapatkan gelar Sunan Qudus,karena memilih tinggal di Qudus dan
menyebarkan agama di sana. Ia adalah seorang yang gagah berani,
sifat yang harus dimiliki oleh seorang panglima perang. Terbukti
antara lain, iamenggantikan ayahnya yang terbunuh ketika menjabat
sebagai panglima perang.Ia memiliki keahlian khusus dalam bidang ilmu
agama, terutama dalam ilmu fiqih, usulfiqih, tauhid, hadits, tafsir
dan logika. Karena itulah ia mendapatkan gelar waliyyul
‘ilmi.(34)
8.
Sunan Muria
Nama aslinya adalah
Raden Umar Said,sedangkan nama kecilnya adalah RadenPurwoto. Namun ia
lebih dikenal dengan Sunan Muria,karena pusat kegiatan da’wahnya
danmakamnya terletak di gunung Muria (18 km di sebelah utara Kudus
sekarang). Ia hidup padaabad 15-16.(35) Ia adalah putra Sunan
Kalijaga dengan Dewi Sarah.Berdasarkan penelusuran A.M Noertjahja
dan solihin,pernikahan Sunan Kalijaga dengan Dewi Sarah mempunyai
tiga anak,yakni Sunan Muria,Dewi Rukyah dan Dewi Sofiyah.(36)
Sedangkan Slamet
Mujiano mengatakan bahwa ayah Sunan Muria adalah Kapitan Tiongha
Gan Sie Cang.Tetapi mayoritas ahli Sejarah.Berpendapat ia adalah
putra Sunan Kalijaga.Di samping belajar pada ulama’ di Jawa,ia juga
banyak menimba ilmu pada ayahnya.Yang demikian dapat dilihat dari
Gaya dakwah Sunan Muria banyak mengambil cara ayahnya,Sunan Kalijaga.
Namun berbeda dengan sang ayah,Sunan Muria lebih suka berdakwah
bagikaum rakyat jelata ketimbang kaum bangsawan yang jauh dari pusat
kota dalam menyebarkanagama Islam.(37)
32.TIM
UIN Syarif Hidayatullah,Ensiklopedi
Islam,hal..251
33.Widji
Saksono,Mengislamkan
Tanah Jawa, hal. 34
34.Ibid.
35.Ibid.
36.Budiono
Hadi Sutrisno,Sejarah
Wali Songo; Misi Pengislaman di Tanah Jawa.hal.
135
37.Ibid.,hal.
136
9.
Sunan Gunung Jati
Nama lainnnya adalah
Syarif Hidayatullah,Fatahillah,Falatehan,Said Kamil danMaulana Syekh
Makdum Rahmatullah.(38)Lahir (di Pasai) pada tahun 1448 M dan wafat
padatahun 1570 M.Ia adalah pendiri Kesultananan Cirebon dan kemudian
juga Banten.Melaluitangan raja-raja Banten inilah Pajajajaran
ditaklukan.Sunan Gunung Jati mendapatkan Gelar Raja
Pandita,karena kedudukannya sebagai raja sekaligus ulama’.(39)
Asal-usul Sunan Gunung Jati bisa dikatakan simpang siur. Dalam
sejarah Bantendisebutkan bahwa kehadirannya bukanlah menurut garis
tabiat. Ia ditemukan oleh penduduk Pasai di dasar laut, ini
semua karena didasarkan oleh sebuah mimpi. Untuk
kepentingan pendidikannya,ia hijrah ke Cirebon dan akhirnya
menetap di sana. Ada juga yang mengatakan bahwa ia adalah putra
seorang Pembesar dari Arab dan ibunya putri Raja Pajajaran.(40) Akan
tetapi dalam catatan Menurut Sunan Giri II dalam karyanya
Wali
Sana,sebagaimana
yang dikutip oleh Widji, ia adalah Syaikh Zayn bin Sayyid Es Raden
Suta Maharja bin Syekh Maulana Ishaq.(41) Kemungkinan pendapat
yang mengatakan, bahwa ia adalah putra seorang Pembesar dariArab dan
ibunya putri Raja Pajajaran ada tendensi membelokkan perhatian
tentang cerita ini,karena disebabkan oleh keabsahan hak Tahta Sunan
Gunung Jati Sebagai Raja di Cirebon.Dalam pendidikan ia belajar pada
Maulana Ishak di Pasai. Dan pernah bermukim diMakkah kurang lebih
tiga tahun untuk belajar ilmu agama.(42)
Ia
dikenal menguasai ilmu yangterkandung dalam kitab Syaikh Arki
(Kumpulan syair-syair al-Iraqi).Skema
Silsilah Walisongo
Dari hasil pengamatan dari beberapa literatur, penulis menyimpulkan
asal-usul walisongo yangtertera dalam skema sebagai berikut:
*
Syaikh Maulana Ishak menikah dengan adik Sunan Maulana Malik Ibrahim
**
Hububungan Sunan Kalijaga dengan Sunan Ampel adalah mertua.Begitu
juga dengan Sunan Gunung Jati adalahmertuanya. Sedangkan Sonan Bonang
Adalah Gurunya.
38.Ibid.,hal.
159.
39.TIM
UIN Syarif Hidayatullah,Ensiklopedi
Islam,hal..252
40.http://www.pakdenono.com
. 2 mei 2008
41.Ibid.,hal.
37
42.Widji
Saksono,Mengislamkan
Tanah Jawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar