PERKEMBANGAN ANAK PADA MASA SEKOLAH
A.LATAR BELAKANG
Perkembangan
kejiwaan pada masa anak-anak, terkadang disebut dengan masa anak kecil atau
juga masa menjelang sekolah. Ada juga yang menyebut masa estetis, dikarenakan
anak mulai mengenal dunia disekitarnya terasa serba indah.
Mulai
umur 6 tahun misalnya, seorang anak pertumbuhan badannya relatif seimbang,
sehingga anak senang bermain keseimbangan dan penguasaan badan. Pertumbuhan
fisik yang berlangsung secara baik itu sudah barang tentu ikut berpengaruh
terhadap perkembangan psikis anak itu sendiri.
Pada
masa tersebut anak sudah matang untuk masuk sekolah. Walaupun dalam praktek
sering kali diadakan seleksi mencari anak yang sudah matang jiwanya.Namun
kenyatannya ternyata masih banyak orang tua yang masih kurang memahami dan
memperhatikan proses perkembangan kejiwaan anaknya. Hal itu disebabkan karena
minimnya pengetahuan atau karena “kesibukan” orang tua, sehingga kurang
memperhatikan perkembangan kejiwaan anaknya.
Dengan penulisan makalah Masa Anak Sekolah ini diharapkan membantu
memberikan pemahaman bagi kita semua terutama bagi para orang tua tentang
perkembangan kejiwaan anak dalam rangka mewujudkan yang terbaik bagi
anak-anaknya.
B.PERKEMBANGAN JIWA MASA ANAK
SEKOLAH
Masa
anak sekolah pada umumnya ketika anak
berusia 6 – 7 tahun, karena pada usia ini secara umum kejiwaan anak sudah
matang dan sudah siap untuk masuk sekolah. Untuk mengetahui apakah anak sudah
matang jiwanya atau belum, disamping dengan cara diadakan seleksi dengan
mencari anak yang sudah matang jiwanya, juga dengan mengetahui beberapa
kriteria kematangan anak.
Kriteria
kematangan anak dalam hal ini antara lain :
1. Anak
harus sudah dapat bekerja sama dalam suatu kelompok anak-anak lainnya, serta
tidak lagi banyak bergantung dengan ibunya dalam kegiatannya.
2. Anak
harus sudah mampu mengamati secara terurai terhadap bagian-bagian dari objek
pengamatan.
3. Anak
harus sudah mampu menyadari akan kepentingan orang lain, to take and give. Bagi
Indonesia kriteria umur yang ditetapkan adalah sekitar 7 tahun, untuk dapat
masuk pada Sekolah Dasar (SD).
Adapun
perkembangan jiwa anak pada masa sekolah ini yang menonjol antara lain :
a. Adanya
keinginan yang cukup tinggi, terutama yang menyangkut perkembangan intelektual
anak, biasanya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, senang melakukan
pengembaraan atau percobaan-percobaan.
b. Energi
yang melimpah, sehingga kadangkala anak itu tidak memperdulikan bahwa dirinya
telah lelah atau capek. Dengan energi yang sangat cukup inilah nantinya sebagai
sumber potensi dan dorongan anak untuk belajar.
c. Perasaan
kesosialan yang berkembang pesat, sehingga anak menyukai untuk mematuhi grup
teman sebayanya (peer group), malah terkadang anak lebih mementingkan peer
group nya dibanding orang tuanya. Hal itu disebabkan karena anak sudah banyak
temannya disekolah.
d. Sudah
dapat berpikir secara abstrak, sehingga memungkinkan anak untuk menerima
hal-hal yang berupa teori atau norma-norma tertentu.
e. Minat
istimewanya tertuju kepada kegemaran dirinya (misalnya gemar bermain gitar,
sepak bola, memelihara binatang atau yang lainnya) yang mengakibatkan anak
melalaikan tugas belajarnya.
f.
Adanya kekejaman yaitu : “
Perhatian anak ditujukan kepada dunia luar, akan tetapi dirinya tidak mendapat
perhatian, saat itu juga anak belum mengenal jiwa orang lain.”
Pada
masa anak sekolah ini sebenarnya anak telah tumbuh sikap objektifnya, yang
menyangkut tentang :
1. Kenyataan : anak mempunyai sikap yang serius
kepada dunia nyata (realistis).
2. Kesusilaan : sikap anak terhadap norma susila sudah
juga, meskipun terkadang acuh tak acuh.
C. TEORI
PERKEMBANGAN JIWA ANAK
Proses
tumbuh kembang anak terkadang hanya dipahami bahwa anak secara naluri atau
kodrati akan tumbuh dan berkembang secara sendirinya seiring dengan
perkembangan fisik maupun psikis anak. Pertanyaannya benarkah anggapan seperti
itu? Untuk menjawab sekaligus mengetahui perkembangan kejiwaan anak pada masa
sekolah dapat diketahui dengan beberapa teori tentang fase, sebagai berikut :
1) Fase Pengamatan
Pada fase pengamatan ini
ada beberapa pendapat, diantaranya :
a.
Menurut Meuman
Meuman
membagi-bagi pengamatan kedalam tiga masa, yaitu :
1. Masa
sintesis fantasi : 7 sampai dengan 8 tahun. Pada masa ini pengamatan anak masih
sangat global belum tampak jelas dan masih kabur. Bagian yang kabur itu
ditambahnya dengan fantasinya, sehingga disebut sintesis fantasi.
2. Masa
analisis : 8 sampai 12 tahun.Pada masa ini anak sudah bisa membedakan sifat dan
bagian-bagiannya. Fantasinya berkurang diganti dengan pengamatan yang nyata
(realitas).
3. Masa
logis : 12 tahun keatas.
Pada
masa ini anak sudah dapat berpikiran yang logis, pengertian dan kesadarannya
semakin sempurna.
b.
Menurut William Stern
Stern
membagi-bagi pengamatan kedalam empat masa, yaitu :
1. Masa
mengenal benda : sampai 8 tahun.Pada masa ini pengamatannya masi global dan
tetapi telah dapat membedakan benda-benda tertentu, misalnya : manusia, hewan.
2. Masa
mengenal perbuatan : 8 sampai 9 tahun.Dalam masa ini anak telah memperlihatkan
perbuatan manusia dan hewan.
3. Masa
mengenal hubungan : 9 sampai 10 tahun.Anak
mulai mengenal hubungan antara waktu, tempat dan sebab akibat.
4. Masa mengenal sifat : 10 tahun keatas.pada
usia ini anak mulai menganalisis pengamatannya sehingga ia mengenal sifat-sifat
benda, manusia dan hewan.
c. Menurut Oswald Kroh
Oswald membagi
pengamatan kedalam empat taraf, yaitu :
1. Sintesis
fantasi : 7 sampai 8 tahun.Pada masa ini pengamatannya masih dipengaruhi oleh
fantasinya
2. Masa
realisme naif : 8 sampai 10 tahun.Semua yang diamati diterima begitu saja tanpa
ada kecaman atau kritik, sehingga masa ini disebut juga “masa mengumpulkan ilmu
pengetahuan.
3. Masa
relisme kritis : 10 sampai 12 tahun.Dalam masa ini anak mulai berfikir kritis
dan mulai mencapai tingkat berpikir abstrak.
4. Masa
subjektif : 12 sampai 14 tahun.Pada masa ini anak berpaling pada dunianya
sendiri. Perhatiannya ditujukan pada dirinya sendiri. Hidupnya mulai gelisah,
ragu-ragu, timbul rasa malu dan hidup perasaan tidak nyaman.
Dari beberapa pendapat yang
dikemukakan diatas bila diperhatikan ada beberapa persamaan yang secara garis
besar dapat dirangkum bahwa, dalam masa anak sekolah perkembangan pengamatan merupakan
peralihan dari keseluruhan menuju pada bagian-bagiannya, menerima tanpa kritik
menuju kearah pengertian dari alam khayal (fantasi) menuju alam kenyataan.
2) Perkembangan Fantasi
Sejak
anak berumur lima atau enam tahun, perhatiannya mulai ditujukan ke dunia luar,
ke alam kenyataan. Tetapi bukan berarti fantasinya menjadi lenyap, fantasi itu
masih terus hidup. Fantasi yang senantiasa hidup itu akan mencari lapangan
penyaluran lain, misalnya membuat hiburan seperti membaca buku-buku,
mendengarkan cerita, membuat sesuatu, dan sebagainya.
a. Beberapa Masa Fantasi
1. Masa
dongeng : 4 sampai 8 tahun.Masa ini bertepatan waktunya dengan perkembangan
anak ke arah kenyataan. Anak suka mendengarkan cerita kehidupan seperti : anak
yang lucu, anak yang rajin, anak yang durhaka dan lain sebagainya. Termasuk
cerita raja-raja yang arif bijaksana, dan sebagainya.
2. Masa
robinson crusoe : 8 sampai 12 tahun.Pada masa ini anak mengalami realisme naif,
kemudian memasuki masa realisme krisis. Anak sudah tidak lagi menyukai cerita
atau dongeng yang fantastis (tidak masuk akal). Sekarang ia lebih menyukai
cerita yang sebenarnya, cerita yang masuk akal seperti : cerita perjalanan,
cerita roman dan sebagainya.
3. Masa pahlawan : 12 sampai 15 tahun.Anak lebih
suka membaca cerita atau buku perjuangan yang benar-benar pernah terjadi.
b. Beberapa
Nilai Fantasi
Ada beberapa nilai
fantasi, yang terutama adalah :
1. Fantasi
dapat dipergunakan sebagai hiburan.
2. Fantasi
dapat memudahkan anak dalam menerima pelajaran.
3. Fantasi
membentuk budi pekerti anak.
c. Beberapa
Keburukan Berfantasi
Selain
memiliki nilai-nilai manfaat, dari sisi lain fantasi itu menimbulkan dampak
yang tidak baik, yaitu :
1. Anak
sering tenggelam kedalam dunia fantasinya. Tampaknya ia suka melamun.
2. Anak takut menghadapi kenyataan. Ia menjadi
orang yang pemalu atau menjadi seorang pembual dikalangan teman-temannya.
3) Perkembangan pikiran dan akal
Dalam
keadaan normal, pikiran anak usia sekolah dasar berkembang secara
berangsur-angsur dan tenang. Disamping keluarga, sekolah memberikan pengaruh
yang sistematis terhadap pembentukan akal budi anak.pola pikir dan
perkembangannya berubah, dari iklim yang egosentris memasuki realitas benda dan
dunia pikiran orang lain. Dari kehidupan fantasi (dengan menyukai cerita atau
dongeng) berubah menjadi menyukai kehidupan yang nyata.Ingatan anak pada usia 8
– 12 tahun mencapai insensitas tinggi dan paling kuat. Daya menghafal
(memorisasi) adalah paling kuat.
4) Kehidupan perasaan.
Pada
umumnya anak lebih emosional dibanding dengan orang dewasa. Sifatnya optimistis dn kurang dirisaukan oleh rasa
penyesalan. Kesengsaraan, kepedihan dan kegembiraan orang lain kurang dipahami
dan dihayati oleh anak.Perasaan intelektuan anak pada periode ini sangat besar,
sehingga menyukai sesuatu yang menantang, misalnya soal-soal matematika, fisika
dan perhitungan yang sulit terutama ang berkaitan dengan angka.
Pada
masa ini perasaan religiusnya menipis seiring dengan berubahnya tidak lagi
menyukai cerita fantasi. Hal ini bukan berarti perasaan religius anak hilang sama
sekali, tetapi tidak menonjol. Untuk mengatasi hal tersebut, hendaknya
pendidikan agama pada anak usia 6 – 12 tahun
mendapat perhatian yang serius dari orang tuanya. Namun metode yang
digunakan tidak dilaksanakan dengan kekerasan, dan ancaman, akan tetapi
diberikannya untuk melakukan perkembangan psikis, kebutuhan dan keinginan anak.
Disamping itu juga diperlukan sikap orang dewasa atau orang tua yang arif dan
bijaksana. Tuntunan (uswatun hasanah) dan pemberian keyakinan akan tuangan
kasih sayang orang tua akan menguatkan kepercayaan pada diri anak.
D.Masa Anak sekolah umur 6-12 tahun
Anak-anak pada masa ini harus
menjalani tugas-tugas perkembangan yakni :
1.
Belajar keterampilan
fisik untuk permainan biasa
2.
Membentuk sikap sehat
mengenai dirinya sendiri
3.
Belajar bergaul dengan
teman-teman sebaya
4.
Belajar peranan jenis
yang sesuai dengan jenisnya
5.
Membentuk keterampilan
dasar : membaca, menulis dan berhitung
6.
Membentuk konsep-konsep
yang perlu untuk hidup sehari-hari
7.
Membentuk hati nurani,
nilai moral dan nilai social
8.
Memperoleh kebebasan
pribadi
9.
Membentuk sikap-sikap terhadap
kelompok-kelompok sosial dan lembaga.-lembaga
Dalam
perkembangan ini anak tetap memerlukan penambahan pengetahuan melalui belajar.
Belajar secara sistematis di sekolah dan mengembangkan sikap, kebiasaan dalam
keluarga. Anak perlu memperoleh perhatian dan pujian perilaku bila
prestasi-prestasinya yang baik, baik di rumah maupun di sekolah. Anak tetap
memerlukan pengarahan dan pengawasan dari guru dan orang tua untuk memunculkan
kebiasaan-kebiasaan yang baik dan keterampilan-keterampilan baru. Pengawasan
yang terlalu ketat atau persyaratan yang terlalu luas bisa berakibat kurangnya
inisiatif untuk mengembangkan kemampuan-kemampuannya
E.Karakteristik Anak Masa Sekolah
Proses
pendidikan adalah merupakan salah satu aktivitas manusia. Fungsi motivasi dalam
proses pendidikan adalah membangkitkan dorongan untuk melakukan aktivitas dalam
pendidikan. Keaktifan dapat menghasilkan perubahan dalam kognitif, psikomotor
dan afektif siswa. Perubahan relatif konstan dan terbatas. Perumusan ini
berlaku bagi setiap pembelajaran dalam proses belajar-mengajar. Keberhasilan
belajar siswa ditentukan oleh beberapa faktor yang menunjang terhadap keberhasilan
proses belajar-mengajar tersebut. Faktor metode mengajar akan berkaitan dengan
model pembelajaran yang diterangkan.
Secara umum
masa sekolah dasar terbagi menjadi dua bagian, yaitu masa kelas rendah dan masa
kelas tinggi. Masa kelas rendah yang berusia antara 6 atau 7 sampai 9 atau 10
tahun. Sedangkan masa kelas tinggi berusia antara 9 atau 10 sampai 12 tahun.
Sifat-sifat
khas pada masa kelas rendah Sekolah Dasar :
a. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan
kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah.
b. Adanya sikap mematuhi peraturan-peraturan permainan
tradisional.
c. Adanya kecenderungan memuji sendiri.
d. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan yang lain.
e. Tidak menganggap penting dalam menyelesaikan suatu
soal
f. Menghendaki nilai rapor yang baik.
Sifat-sifat khas pada masa kelas tinggi
Sekolah Dasar :
a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis yang konkrit.
b. Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar.
c. Ada kecenderungan berminat pada salah satu pelajaran.
d. Membutuhkan guru atau orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugasnya.
e. Memandang nilai raport sebagai ukuran prestasi sekolah
Gemar
membentuk kelompok sebaya
Masa sekolah
diakhiri dengan masa Pueral, yaitu mempunyai karakteristik tersesuai dan banyak
menarik perhatian pendidik. Ada beberapa ciri yang menonjol seperti sifat yang
ekstravers, berkuasa, saing kompetisi, idealis. Dari segi lainnya akan menerima
otoritas orang tua dan guru dengan wajar. Aspek-aspek psikologis dan fisik yang
penting dalam perkembangan pada masa anak sekolah yaitu : Intelektual,
kognitif, motorik, verbal dan emosi.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
Perkembangan fisik anak merupakan
dasar bagi perkembangan berikutnya. Dengan meningkatnya perkembangan tubuh,
baik ukuran berat dan tinggi maupun kekuatannya memungkinkan anak untuk dapat
mengembangkan keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungannya tanpa
bantuan orang tua dan orang lain di sekitarnya.
Secara umum perkembangan anak selama masa
perkembangannya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terangkum dalam dua
faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal.
1.
Faktor Internal Yang dimaksud dengan faktor internal adalah segala
sesuatu yang ada dalam diri individu yang keberadaannya mempengaruhi dinamika
perkembangan. Termasuk ke dalam faktor-faktor internal tersebut adalah faktor
jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kematangan fisik dan psikis.
2.
Faktor Eskternal adalah segala sesuatu yang berada di luar diri
individu yang keberdaannya mempengaruhi terhadap dinamika perkembangan. Yang
termasuk faktor eksternal antara lain : faktor sosial, faktor budaya, faktor
lingkungan fisik, dan faktor lingkungan non fisik.
Pertumbuhan dan
perkembangan tidak hanya menyangkut masalah fisik atau jasmani saja, tetapi
juga menyangkut masalah rohani. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
individu terdapat beberapa macam, antara lain :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar