Minggu, 02 Desember 2012

Pengertian Supervisi


PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN


Good Carter (1997), memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran.  (Kutipan tidak langsung)
Good Carter (1997:26), memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran.  (Kutipan langsung)
Wilem Mantja (2007) mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan  supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan. (Kutipan tidak langsung)
Wilem Mantja (2007:45) mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan  supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan. (Kutipan langsung)

Menurut Kimball Wiles (1967) Konsep supervisi modern dirumuskan sebagai berikut : “Supervision is assistance in the development of a better teaching learning situation”.  (Kutipan tidak langsung)
Menurut Kimball Wiles (1967:115) Konsep supervisi modern dirumuskan sebagai berikut : “Supervision is assistance in the development of a better teaching learning situation”.  (Kutipan langsung)
Ross L (1980), mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum. (Kutipan tidak langsung)
Ross L (1980:45), mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum. (Kutipan langsung)
Menurut Purwanto (1987), supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif. (Kutipan tidak langsung)
Menurut Purwanto (1987:65), supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif. (Kutipan langsung)
Thomas J. Sergiovani dan Robert J. Stairat (1979) mengemukakan bahwa supervisi adalah suatu proses yang digunakan di sekolah oleh seseorang yang bertanggung jawab pada suatu aspek atau yang lainnya dari tujuan sekolah dan secara langsung orang lain bergantung padanya untuk membantu mencapai tujuan-tujuan itu. (Kutipan tidak langsung)
Thomas J. Sergiovani dan Robert J. Stairat (1979:98) mengemukakan bahwa supervisi adalah suatu proses yang digunakan di sekolah oleh seseorang yang bertanggung jawab pada suatu aspek atau yang lainnya dari tujuan sekolah dan secara langsung orang lain bergantung padanya untuk membantu mencapai tujuan-tujuan itu. (Kutipan langsung)
Daresh (1989) mendefinisikan supervisi sebagai suatu proses mengawasi kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan organisasi. (Kutipan tidak langsung)
Daresh (1989:76) mendefinisikan supervisi sebagai suatu proses mengawasi kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan organisasi. (Kutipan langsung)
Wajowasito dan W.J.S Poerwadarminta yang dikutip oleh Ametembun (1993:1) : “Supervisi dialih bahasakan dari perkataan inggris “Supervision” artinya pengawasan. Pengertian supervisi secara etimologis masih menurut Ametembun (1993:2), menyebutkan bahwa dilihat dari bentuk perkataannya, supervise terdiri dari dua buah kata super + vision : Super = atas, lebih, Vision = lihat, tilik, awasi. Makna yang terkandung dari pengertian tersebut, bahwa seorang supervisor mempunyai kedudukan atau posisi lebih dari orang yang disupervisi, tugasnya adalah melihat, menilik atau mengawasi orang-orang yang disupervisi. (Kutipan langsung)
Wajowasito dan W.J.S Poerwadarminta yang dikutip oleh Ametembun (1993) : “Supervisi dialih bahasakan dari perkataan inggris “Supervision” artinya pengawasan. Pengertian supervisi secara etimologis masih menurut Ametembun (1993), menyebutkan bahwa dilihat dari bentuk perkataannya, supervise terdiri dari dua buah kata super + vision : Super = atas, lebih, Vision = lihat, tilik, awasi. Makna yang terkandung dari pengertian tersebut, bahwa seorang supervisor mempunyai kedudukan atau posisi lebih dari orang yang disupervisi, tugasnya adalah melihat, menilik atau mengawasi orang-orang yang disupervisi. (Kutipan tidak langsung)
Rifa’i (1992: 20) merumuskan istilah supervisi merupakan pengawasan profesional, sebab hal ini di samping bersifat lebih spesifik juga melakukan pengamatan terhadap kegiatan akademik yang mendasarkan pada kemampuan ilmiah, dan pendekatannya pun bukan lagi pengawasan manajemen biasa, tetapi lebih bersifat menuntut kemampuan professional yang demokratis dan humanistik oleh para pengawas pendidikan. (Kutipan langsung)
Rifa’i (1992) merumuskan istilah supervisi merupakan pengawasan profesional, sebab hal ini di samping bersifat lebih spesifik juga melakukan pengamatan terhadap kegiatan akademik yang mendasarkan pada kemampuan ilmiah, dan pendekatannya pun bukan lagi pengawasan manajemen biasa, tetapi lebih bersifat menuntut kemampuan professional yang demokratis dan humanistik oleh para pengawas pendidikan. (Kutipan tidak langsung)
Oliva (1984: 19-20) menjelaskan ada empat macam peran seorang pengawas atau supervisor pendidikan, yaitu sebagai: coordinator, consultant, group leader dan evaluator. Supervisor harus mampu mengkoordinasikan programs, goups, materials, and reports yang berkaitan dengan sekolah dan para guru.  (Kutipan langsung)
Oliva (1984) menjelaskan ada empat macam peran seorang pengawas atau supervisor pendidikan, yaitu sebagai: coordinator, consultant, group leader dan evaluator. Supervisor harus mampu mengkoordinasikan programs, goups, materials, and reports yang berkaitan dengan sekolah dan para guru.  (Kutipan tidak langsung)
Gregorio (1966:43) mengemukakan bahwa ada lima fungsi utama supervisi, yaitu: sebagai inspeksi, penelitian, pelatihan, bimbingan dan penilaian. Fungsi inspeksi antara lain berperan dalam mempelajari keadaan dan kondisi sekolah, dan pada lembaga terkait, maka tugas seorang supervisor antara lain berperan dalam melakukan penelitian mengenai keadaan sekolah secara keseluruhan baik pada guru, siswa, kurikulum tujuan belajar maupun metode mengajar, dan sasaran inspeksi adalah menemukan permasalahan dengan cara melakukan observasi, interview, angket, pertemuan-pertemuan dan daftar isian. (Kutipan langsung)
Gregorio (1966) mengemukakan bahwa ada lima fungsi utama supervisi, yaitu: sebagai inspeksi, penelitian, pelatihan, bimbingan dan penilaian. Fungsi inspeksi antara lain berperan dalam mempelajari keadaan dan kondisi sekolah, dan pada lembaga terkait, maka tugas seorang supervisor antara lain berperan dalam melakukan penelitian mengenai keadaan sekolah secara keseluruhan baik pada guru, siswa, kurikulum tujuan belajar maupun metode mengajar, dan sasaran inspeksi adalah menemukan permasalahan dengan cara melakukan observasi, interview, angket, pertemuan-pertemuan dan daftar isian. (Kutipan tidak langsung)
Menurut Adams dan Dickey (1959:98) dalam Basic Principle of Supervision, supervisi adalah program berencana untuk memperbaiki pengajaran yang pada hakikatnya adalah perbaikan belajar dan mengajar. (Kutipan langsung)
Menurut Adams dan Dickey (1959) dalam Basic Principle of Supervision, supervisi adalah program berencana untuk memperbaiki pengajaran yang pada hakikatnya adalah perbaikan belajar dan mengajar. (Kutipan tidak langsung)
Dalam Dictionary of Education oleh Good Carter (1959:42) pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru maupun petugas-petugas lain untuk memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, metode dan evaluasi pengajaran yang demokratis. (Kutipan langsung)
Dalam Dictionary of Education oleh Good Carter (1959:87) pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru maupun petugas-petugas lain untuk memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, metode dan evaluasi pengajaran yang demokratis. (Kutipan langsung)
Dalam Dictionary of Education oleh Good Carter (1959) pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru maupun petugas-petugas lain untuk memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, metode dan evaluasi pengajaran yang demokratis. (Kutipan tidak langsung)
Menurut Boardman (1953), supervisi adalah usaha menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah secara individual maupun secara kolektif agar dicapai fungsi pengajaran secara lebih paham dan efektif. Dengan demikian guru-guru dapat menstimulasi dan membimbing pertumbuhan peserta didik secara kontinu dan lebih kompeten berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern. (Kutipan tidak langsung)
Menurut Boardman (1953:2), supervisi adalah usaha menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah secara individual maupun secara kolektif agar dicapai fungsi pengajaran secara lebih paham dan efektif. Dengan demikian guru-guru dapat menstimulasi dan membimbing pertumbuhan peserta didik secara kontinu dan lebih kompeten berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern. (Kutipan langsung)



Mc Nerney (1951) mengatakan, supervisi sebagai suatu prosedur memberi arah dan mengadakan penilaian kritis terhadap proses pengajaran. (Kutipan tidak langsung)
Menurut Burton dan Bruckner (1955), supervisi dari segi perubahan sosial berpengaruh terhadap peserta didik sebagai teknik pelayanan dengan tujuan utama mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. (Kutipan tidak langsung)
Kimball Wiles mengatakan, bahwa supervisi adalah bantuan untuk memperbaiki situasi belajar mengajar yang lebih baik.
Pidarte (1986: 2) menyebutkan bahwa supervisi adalah layanan kepada guru-guru di sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan perbaikan instruksional, belajar, dan kurikulum. (Kutipan langsung)
Menurut Mc. Nerney (dalam Sahertian, 1982: 20) mengartikan supervisi sebagai prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran. (Kutipan  langsung)
Poerwanto (1986: 84) menyatakan, supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. (Kutipan langsung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BELA DIRI INDONESIA