PENGERTIAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Good Carter (1997), memberi pengertian
supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru
dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir,
menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi
tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan
evaluasi pengajaran. (Kutipan tidak langsung)
Good Carter (1997:26), memberi
pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin
guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk
menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan
merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar
dan evaluasi pengajaran. (Kutipan langsung)
Wilem Mantja (2007) mengatakan bahwa,
supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang
dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan
ganda) yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan
peningkatan mutu pendidikan. (Kutipan tidak langsung)
Wilem Mantja (2007:45) mengatakan
bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi)
yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan
(tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru
murid) dan peningkatan mutu pendidikan. (Kutipan
langsung)
Menurut Kimball Wiles (1967) Konsep
supervisi modern dirumuskan sebagai berikut : “Supervision is assistance in the
development of a better teaching learning situation”. (Kutipan tidak
langsung)
Menurut Kimball Wiles (1967:115)
Konsep supervisi modern dirumuskan sebagai berikut : “Supervision is assistance
in the development of a better teaching learning situation”. (Kutipan
langsung)
Ross L (1980), mendefinisikan bahwa
supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan
perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum. (Kutipan tidak langsung)
Ross L (1980:45), mendefinisikan
bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan
perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum. (Kutipan langsung)
Menurut Purwanto (1987), supervisi
ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif. (Kutipan tidak
langsung)
Menurut Purwanto (1987:65),
supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para
guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif. (Kutipan
langsung)
Thomas J. Sergiovani dan Robert J. Stairat (1979)
mengemukakan bahwa supervisi adalah suatu proses yang digunakan di sekolah oleh
seseorang yang bertanggung jawab pada suatu aspek atau yang lainnya dari tujuan
sekolah dan secara langsung orang lain bergantung padanya untuk membantu
mencapai tujuan-tujuan itu. (Kutipan tidak langsung)
Thomas J. Sergiovani dan Robert J. Stairat (1979:98) mengemukakan
bahwa supervisi adalah suatu proses yang digunakan di sekolah oleh seseorang
yang bertanggung jawab pada suatu aspek atau yang lainnya dari tujuan sekolah
dan secara langsung orang lain bergantung padanya untuk membantu mencapai
tujuan-tujuan itu. (Kutipan langsung)
Daresh (1989) mendefinisikan supervisi sebagai suatu proses
mengawasi kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan organisasi. (Kutipan
tidak langsung)
Daresh (1989:76) mendefinisikan supervisi sebagai suatu
proses mengawasi kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan organisasi. (Kutipan
langsung)
Wajowasito dan W.J.S Poerwadarminta yang dikutip oleh
Ametembun (1993:1) : “Supervisi dialih bahasakan dari perkataan inggris
“Supervision” artinya pengawasan. Pengertian supervisi secara etimologis masih
menurut Ametembun (1993:2), menyebutkan bahwa dilihat dari bentuk perkataannya,
supervise terdiri dari dua buah kata super + vision : Super = atas, lebih,
Vision = lihat, tilik, awasi. Makna yang terkandung dari pengertian tersebut,
bahwa seorang supervisor mempunyai kedudukan atau posisi lebih dari orang yang
disupervisi, tugasnya adalah melihat, menilik atau mengawasi orang-orang yang
disupervisi. (Kutipan langsung)
Wajowasito dan W.J.S Poerwadarminta yang dikutip oleh
Ametembun (1993) : “Supervisi dialih bahasakan dari perkataan inggris
“Supervision” artinya pengawasan. Pengertian supervisi secara etimologis masih
menurut Ametembun (1993), menyebutkan bahwa dilihat dari bentuk perkataannya,
supervise terdiri dari dua buah kata super + vision : Super = atas, lebih,
Vision = lihat, tilik, awasi. Makna yang terkandung dari pengertian tersebut,
bahwa seorang supervisor mempunyai kedudukan atau posisi lebih dari orang yang
disupervisi, tugasnya adalah melihat, menilik atau mengawasi orang-orang yang
disupervisi. (Kutipan tidak langsung)
Rifa’i (1992: 20) merumuskan istilah supervisi merupakan
pengawasan profesional, sebab hal ini di samping bersifat lebih spesifik juga
melakukan pengamatan terhadap kegiatan akademik yang mendasarkan pada kemampuan
ilmiah, dan pendekatannya pun bukan lagi pengawasan manajemen biasa, tetapi
lebih bersifat menuntut kemampuan professional yang demokratis dan humanistik
oleh para pengawas pendidikan. (Kutipan langsung)
Rifa’i (1992) merumuskan istilah supervisi merupakan
pengawasan profesional, sebab hal ini di samping bersifat lebih spesifik juga
melakukan pengamatan terhadap kegiatan akademik yang mendasarkan pada kemampuan
ilmiah, dan pendekatannya pun bukan lagi pengawasan manajemen biasa, tetapi
lebih bersifat menuntut kemampuan professional yang demokratis dan humanistik
oleh para pengawas pendidikan. (Kutipan tidak langsung)
Oliva (1984: 19-20) menjelaskan ada empat macam peran
seorang pengawas atau supervisor pendidikan, yaitu sebagai: coordinator,
consultant, group leader dan evaluator. Supervisor harus mampu
mengkoordinasikan programs, goups, materials, and reports yang berkaitan dengan
sekolah dan para guru. (Kutipan langsung)
Oliva (1984) menjelaskan ada empat macam peran seorang
pengawas atau supervisor pendidikan, yaitu sebagai: coordinator, consultant,
group leader dan evaluator. Supervisor harus mampu mengkoordinasikan programs,
goups, materials, and reports yang berkaitan dengan sekolah dan para guru.
(Kutipan tidak langsung)
Gregorio (1966:43) mengemukakan bahwa ada lima fungsi utama
supervisi, yaitu: sebagai inspeksi, penelitian, pelatihan, bimbingan dan
penilaian. Fungsi inspeksi antara lain berperan dalam mempelajari keadaan dan
kondisi sekolah, dan pada lembaga terkait, maka tugas seorang supervisor antara
lain berperan dalam melakukan penelitian mengenai keadaan sekolah secara
keseluruhan baik pada guru, siswa, kurikulum tujuan belajar maupun metode
mengajar, dan sasaran inspeksi adalah menemukan permasalahan dengan cara
melakukan observasi, interview, angket, pertemuan-pertemuan dan daftar isian. (Kutipan
langsung)
Gregorio (1966) mengemukakan bahwa ada lima fungsi utama
supervisi, yaitu: sebagai inspeksi, penelitian, pelatihan, bimbingan dan
penilaian. Fungsi inspeksi antara lain berperan dalam mempelajari keadaan dan
kondisi sekolah, dan pada lembaga terkait, maka tugas seorang supervisor antara
lain berperan dalam melakukan penelitian mengenai keadaan sekolah secara
keseluruhan baik pada guru, siswa, kurikulum tujuan belajar maupun metode mengajar,
dan sasaran inspeksi adalah menemukan permasalahan dengan cara melakukan
observasi, interview, angket, pertemuan-pertemuan dan daftar isian. (Kutipan
tidak langsung)
Menurut Adams dan Dickey (1959:98) dalam Basic Principle of
Supervision, supervisi adalah program berencana untuk memperbaiki pengajaran
yang pada hakikatnya adalah perbaikan belajar dan mengajar. (Kutipan
langsung)
Menurut Adams dan Dickey (1959) dalam Basic Principle of
Supervision, supervisi adalah program berencana untuk memperbaiki pengajaran
yang pada hakikatnya adalah perbaikan belajar dan mengajar. (Kutipan
tidak langsung)
Dalam Dictionary of Education oleh Good Carter (1959:42)
pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin
guru-guru maupun petugas-petugas lain untuk memperbaiki pengajaran, termasuk
menstimulasi, menyeleksi jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi
tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, metode dan evaluasi pengajaran yang
demokratis. (Kutipan langsung)
Dalam Dictionary of Education oleh Good Carter (1959:87)
pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin
guru-guru maupun petugas-petugas lain untuk memperbaiki pengajaran, termasuk
menstimulasi, menyeleksi jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi
tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, metode dan evaluasi pengajaran yang
demokratis. (Kutipan langsung)
Dalam Dictionary of Education oleh Good Carter (1959)
pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin
guru-guru maupun petugas-petugas lain untuk memperbaiki pengajaran, termasuk
menstimulasi, menyeleksi jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi
tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, metode dan evaluasi pengajaran yang
demokratis. (Kutipan tidak langsung)
Menurut Boardman (1953), supervisi adalah usaha
menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan
guru-guru di sekolah secara individual maupun secara kolektif agar dicapai
fungsi pengajaran secara lebih paham dan efektif. Dengan demikian guru-guru
dapat menstimulasi dan membimbing pertumbuhan peserta didik secara kontinu dan
lebih kompeten berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern. (Kutipan
tidak langsung)
Menurut Boardman (1953:2), supervisi adalah usaha
menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan
guru-guru di sekolah secara individual maupun secara kolektif agar dicapai
fungsi pengajaran secara lebih paham dan efektif. Dengan demikian guru-guru
dapat menstimulasi dan membimbing pertumbuhan peserta didik secara kontinu dan
lebih kompeten berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern. (Kutipan
langsung)
Mc Nerney (1951) mengatakan, supervisi sebagai suatu
prosedur memberi arah dan mengadakan penilaian kritis terhadap proses
pengajaran. (Kutipan tidak langsung)
Menurut Burton dan Bruckner (1955), supervisi dari segi
perubahan sosial berpengaruh terhadap peserta didik sebagai teknik pelayanan
dengan tujuan utama mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. (Kutipan
tidak langsung)
Kimball Wiles mengatakan, bahwa supervisi adalah bantuan
untuk memperbaiki situasi belajar mengajar yang lebih baik.
Pidarte (1986: 2) menyebutkan bahwa supervisi adalah layanan
kepada guru-guru di sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan perbaikan
instruksional, belajar, dan kurikulum. (Kutipan
langsung)
Menurut Mc. Nerney (dalam Sahertian, 1982: 20) mengartikan
supervisi sebagai prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian secara
kritis terhadap proses pengajaran. (Kutipan langsung)
Poerwanto (1986: 84) menyatakan, supervisi adalah suatu
aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu guru dan pegawai sekolah
lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. (Kutipan
langsung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar