Senin, 12 November 2012

PENGERTIAN KURIKULUM  

  PENGERTIAN KURIKULUM
a.    Secara Etimologi
          Secara Etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu carier yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal dari dunia olah  raga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu  jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish.
          Dalam bahasa Arab, kata kurikulum biasa diungkapkan dengan manhaj yang berarti jalan yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan. Sedangkan  kurikulum  pendidikan (manhaj al-dirasah) dalam qamus Tarbiyah  adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam  mewujudkan tujuan-tujuan  pendidikan.[1]
B.      PENGERTIAN KURIKULUM MENURUT PARA AHLI
Setelah kami memaparkan pengertian kurikulum secara etimologi. Maka kami menerangkan secara terminologi atau biasa disebut dengan pengertian secara istilah. Pengertian Kurikulum menurut para ahli inilah pengertian kurikulum secara Terminologi. Sebenarnya sangat banyak sekali para ahli pendidikan yang mendifinisikan tetntang kurikulum. Namun kami hanya memaparkan beberapa saja, diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Kurikulum adalah Rancangan Pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh ijazah. (Crow and Crow)[2]
  2. Kurikulum adalah kelompok pengajaran yang sistematik atau urutan subjek yang dipersyaratkan untuk lulus atau sertifikasi dalam pelajaran mayor, misalnya kurikulum pelajaran sosial, kurikulum pendidikan fisika (Carter V. Good dalam Oliva, 191:6)
  3. Kurikulum adalah seluruh pengalaman siswa di bawah bimbingan guru ( Hollis L. Caswell and Doak S. Campbell dalam Oliva, 1991:6)
  4. Kurikulum adalah sebagai sebuah perencanaan untuk memperbaiki seperangkat pembelajaran untuk seseorang agar menjadi terdidik (J. Galen Saylor, William M. Alexander, and arthur J. Lewis dalam Oliva 1991:6)
  5. Kurikulum pada umumnya berisi pernyataan tujuan dan tujuan khusus, menunjukkan seleksi dan organisasi konten, mengimplikasikan dan meanifestasikan pola belajar mengajar tertentu, karena tujuan menuntut mereka atau karena organisasi konten mempersyaratkannya. Pada akhirnya, termasuk di dalamnya program evaluasi outcome (Hilda Taba dalam Oliva, 1991:6)
  6. Kurikulum sekolah adalah konten dan proses formal maupun non formal di mana pebelajar memperoleh pengetahuan dan pemahaman, perkembangan skil, perubahan tingkah laku, apresiasi, dan nilai-nilai di bawah bantuan sekolah (Ronald C. Doll dalam Oliva, 1991:7)
  7. Kurikulum adalah rekonstruksi dari pengetahuan dan pengalaman secara sistematik yang dikembangkan sekolah (atau perguruan tinggi), agar dapat pebelajar meningkatkan pengetahuan dan pengalamannnya (Danniel Tanner and Laurel N. Tanner dalam Oliva, 1991:7)
  8. Kurikulum dalam program pendidikan dibagi menjadi empat elemen yaitu program belajar, program pengalaman, program pelayanan, dan kurikulum tersembunyi (Abert I. Oliver dalam Oliva, 1991:7).
  9. Kurikulum mengandung konten (suject matter), pernyataan tujuan (terminal objective), urutan konten, pre-asesmen dari entri skil yang dipersyaratkan pada siswa ketika mulai belajar konten (Roert M. Gagne dalam Oliva, 1991:7).
  10. Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan. (Dr. Addamardasyi dan Dr. Munir Kamil)[3]
Dari definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa kurikulum itu mempunyai empat unsur utama, yaitu:
1.    Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan itu. Dengan lebih tegas lagi orang yang bagaimana ingin kita bentuk melalui kurikulum.
2.    Pengetahuan (knowledge), informasi-informasi, data-data, aktivitas-aktivitas dan pengalaman-pengalaman sehinggat terbentuk kurikulum tersebut. Bagian inilah yang biasa disebut mata pelajaran. Bagian ini pulalah yang dimasukkn dalam silabus.
3.    Metoda dan cara-cara mengajar yang dipakai oleh guru-guru untuk mengajar dan mendorong murid-murid belajar dan membawa mereka ke arah yang dikehendaki oleh kurikulum.
4.    Metode dan cara penilain yang dipergunakan dalam mengukur dan menilai kurikulum dan hasil proses pendidikan yang direncanakan dalam kurikulum seperti ulangan dan ujian-ujian yang ada di sekolah.
            




BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
            Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu carier yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal dari dunia olah  raga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu  jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish.
Dari beberapa definisi yang telah dipaparkan oleh beberapa ahlai di  atas, kami  menyimpulkan bahwa pengertian kurikulum adalah sebagai berikut:
Kurikulum adalah seperangkat perencanaan pengajaran yang sistematik yang berisi pernyataan tujuan, organisasi konten, organisasi pengalaman belajar, program pelayanan, pola belajar mengajar, dan program evaluasi agar pebelajar dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dan perubahan tingkah laku. 
           
B.     SARAN
Dengan adanya makalah tentang Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli ini, mudah-mudahan kami penulis dapat lebih memacu kami untuk terus belajar dan juga tentunya kepada teman-teman kami semester VI Eksekutif Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Khairiyah Cilegon. Dan semoga kita semua bisa mengambil manfaat dengan adanya diskusi tentang kurikulum ini. Sehingga kita semua bisa memahami tentang itu dan bisa mengaplikasikan dalam kehidupan kita khususnya di sekolah-sekolah. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.


REFERENSI


Drs. H.M. Ahmad , Pengembangan Kurikulum, CV. Pustaka Setia, Bandung, 1998.
Prof. DR. H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kalam  Mulia,  Jakarta, 2008.
Prof. DR. Nana Syaodih,Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, Rosda Karya, Bandung, 2007.
Drs. Darwyan Syah, M.Pd,  Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Faza Media, Pamulang, 2006.
Dra. Hj Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam 2, Pustaka Setia, Bandung, 1997.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BELA DIRI INDONESIA